Warga sudah berkumpul di balai desa, ketiga penjahat pun berada di tengah-tengah, dan tangan serta kaki mereka diikat kuat dengan tali. "Ibu kepala desa, silakan Anda menginterogasi." Ucap seorang bapak, mempersilakan Jude untuk mendekat.
"Siapa yang mengirim kalian?"
"Tidak akan kami beritahu."
"Saya tanya sekali lagi, siapa yang mengirim kalian? Apa Galaxy Corp?!" tanya Jude.
Ketiga penjahat justru terkekeh. "Apa saya boleh membantu menginterogasi? Sepertinya mereka butuh sedikit dorongan untuk berkata jujur." Ucap Liam, karena ia juga ingin tahu siapa dalang dari kejadian hari ini.
Jude mengangguk, dan Liam maju mendekati ketiga penjahat, mengambil palu yang ada didekatnya, mengarahkannya pada jari-jari mereka. "Jari yang terlalu kecil, apa ini masih akan berguna setelah aku mematahkannya dengan palu ini?" tanya Liam menggertak.
"Apa dia seorang psikopat?" bisik Millie pada Hansa.
"Aku pernah menonton ini di film mafia." Balas Hansa.
Saat Liam mengayunkan palu itu, ketiganya berteriak. "Jangan! Baik kami akan beritahu..."
"Kami bukan dari Galaxy Corp..."
"Lalu kalian darimana? Siapa yang menyuruh kalian mengusik desa ini?" tanya Liam dengan wajah santai namun mulai sedikit geram.
Mata Hansa melihat sesuatu yang terjatuh di dekat ketiga penjahat itu. "SUKA?" tanya Hansa mendekat mengambil kartu pengenal anggota SUKA, sama seperti yang ia miliki.
"Apa kalian berasal dari SUKA?" tanya Hansa mendekati ketiga orang itu.
"Iya, kami diminta menyelidiki dan mengumpulkan bukti-bukti di desa ini."
"Bukankah kau bekerja di sana, Hansa? Apa kau tahu tentang ini?" tanya seorang bapak.
Hansa terdiam, ternyata SUKA benar-benar serius untuk mengambil alih desa ini, tapi mengapa ia jadi terlihat komplotan dengan ketiga orang di hadapannya ini, tentu saja ia akan menggunakan cara terhormat jika ingin membela negaranya bukan mencuri dan mengacau seperti yang ketiga orang itu lakukan.
"Untuk apa kalian mengumpulkan bukti-bukti?" tanya Jude, ia memecah kecanggungan, ia tahu anaknya memang bekerja di SUKA, tapi yang ia tidak tahu, mengapa Hanya terdiam seolah ia juga bersalah.
"Desa ini akan diambil alih pemerintah, aku rasa kalian sudah mendapat surat teguran berkali-kali selama 2 tahun belakangan ini." Ucap seorang laki-laki masih dengan tangan terikat.
"Pemerintah macam apa yang seenaknya mengambil tanah yang sudah kami sewa, pemiliknya pun tidak masalah bukan?" tanya ibu-ibu yang sedang hamil, mengarahkan pandangan pada Regan, sedangkan yang ditatap hanya terdiam dan mengangguk pelan.
"Semestinya kalian mematuhi aturan pemerintah dan tidak mempersulit keadaan kalian sendiri." Ucap Hansa tiba-tiba, kemudian ia pergi meninggalkan balai desa.
Kepergiannya diikuti pergunjingan warga, ada yang membicarakannya sebagai anak tidak tahu sopan santun, Jude berulang kali menghela nafas, namun salah satu pernyataan warga membuat Jude terdiam. "Apa sebenarnya Hansa sudah tahu dari lama? Apa ia membantu SUKA mengusir kita?"
Berulang kali Jude menepis anggapan itu, ia harus segera bertanya pada Hansa, ia yakin anaknya tidak akan terlibat, walaupun Hansa memang kesal pada dirinya yang memilih bertahan tinggal disini.
Sementara itu Hansa menghubungi Yelena untuk memastikan ketiganya adalah anggota SUKA.
'Halo.'
'Yelena, apakah kau di dekat laptop? Bisakah kau menemukan identitas ketiga orang ini, Jacob, Ximer, dan Abatos.'
'Apakah tidak ada hari libur untukku? Aku sedang menikmati udara di balkon apartemenku.'
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED PARTNER
Storie d'amore[ ADULT ROMANCE, CEO, AGENT, AND ACTION] Paz Village merupakan desa yang diperebutkan oleh perusahaan-perusahaan besar yang ada di kota Arnoida entah apa daya tariknya sehingga pemerintah turut ikut campur. Sehingga permasalahan ini semakin rumit ba...