PART 19-PARTY

29 3 0
                                    

Pesta besar telah diselenggarakan di Paz Village, ada berbagai jamuan, atraksi, permainan yang biasa ada di pasar malam atau festival. Semuanya dibuat dalam waktu dua hari penuh, bahkan Liam mengerahkan semua koneksinya dan tentunya uang yang tidak sedikit, tapi tidak masalah bagi Liam, itu tidak sebanding dengan keselamatan desa ini dan tentunya dirinya sendiri.

Dengan pakaian rapi dan formal Liam dan Regan menyambut beberapa duta besar, bahkan ada beberapa petinggi perusahaan ternama yang ikut bergabung, beberapa kali Liam dan Regan menggunakan bahasa Inggris dan beberapa bahasa asing untuk berkomunikasi dengan para duta besar. Bahkan terlihat beberapa warga pula dari desa lain ikut menikmati acara ini.

Semua larut dalam kebersamaan, canda dan tawa, Liam berjalan mencari seseorang yang sedari tadi ia ingin temui, kini matanya tertuju pada seseorang dengan pakaian formal, jas dengan celana berbahan kain bermotif garis-garis dan berkancing dengan warna putih dan hitam menambah kesan elegan pada dirinya. Wanita itu sedang meminum segelas wine di tangannya sambil tertawa. Liam mendekati wanita itu dan berbisik. "Kau mau menemaniku menyambut tamu spesial?" tanya Liam.

 "Kau mau menemaniku menyambut tamu spesial?" tanya Liam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu." Jawab Hansa mengerti maksud Liam.

Liam memberikan ruang disekitar lengannya, Hansa mengapitnya, melingkarkan tangannya di lengan Liam. Mereka berjalan dengan sangat apik, semua mata tertuju pada mereka seolah mereka adalah bintang acara malam ini. Saat sampai di pintu gerbang, sudah banyak sekali orang-orang berbadan atletis dengan pakaian serba hitam, Liam dan Hansa berdiri tepat menghadap mereka seolah menantang, keduanya tersenyum dengan semirik kemenangan. "Mau ikut berpesta bersama kami? Bersama para duta besar?" tanya Liam mengangkat gelasnya yang diikuti Hansa melakukan hal yang sama pula.

Semua laki-laki itu berdecak kesal, bagaimana mungkin mereka sudah mempersiapkan diri untuk menghajar seluruh warga desa dan menghabisi Liam dan Regan tapi justru ada pesta bersama duta besar secara mendadak. Dengan wajah yang geram mereka mendapat perintah untuk kembali ke markas mereka.

Hansa tersenyum puas, ia menatap wajah Liam, mereka saling berpandangan. "Aku suka sekali kemenangan semacam ini."

"Mari kita meraih kemenangan-kemenangan lainnya." Ucap Liam tersenyum membuat Hansa mengangguk cepat.

Mereka berdua terlihat serasi, tinggi badan Liam yang menjulang, diimbangi oleh Hansa yang memakai heels hari itu, menambah aura kecantikannya.

Mereka berdua terlihat serasi, tinggi badan Liam yang menjulang, diimbangi oleh Hansa yang memakai heels hari itu, menambah aura kecantikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNEXPECTED PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang