PART 17-SAYANG

36 3 0
                                    

Pertemuan tertutup sedang diadakan di sebuah kantor cabang dari Archie Group, kantor ini terlihat seperti markas besar, salah satu usaha yang dimiliki Liam adalah berbagai kerangka baja untuk pesawat. Liam dan Regan baru saja rapat secara virtual dengan Archie, Ayah Liam. Ayahnya menawarkan Liam dan Regan untuk kembali Amerida, karena Liam sudah berhasil menemukan ruang bawah tanah itu, sisanya biarkan Archie yang akan mengurusnya melalui orang-orang kepercayaannya, tapi Liam meminta waktu lagi untuk memastikan ruang bawah tanah itu sebab Liam belum melihatnya.

Setelah rapat usai, terdengar sirine. "Kita diserang!" teriak seseorang menuju ruang pertemuan.

Liam langsung bersiap dengan pistolnya begitupun dengan Regan dan beberapa orang lainnya. "Liam, mari kita lewat belakang." Ucap Regan melindungi tubuh Liam, jika mereka dalam keadaan seperti ini Regan memang bertugas selalu memastikan Liam selamat, itulah tugasnya sebagai wakil, penjaga, dan tentunya sahabat.

"Ayo Pak, saya akan tunjukan jalannya." Ucap kepala pengamanan perusahaan tersebut. Liam mengekori mereka.

"Pintu belakang telah dihalangi, putar arah ke depan." Teriak seorang penjaga.

"Siapa yang berani menyerang markas kita?!" ketus Liam.

"Mereka semua bersenjata lengkap, Pak." Lapor ketua tim markas.

"Kalau begitu kita akan hadapi, sudah banyak orang yang tewas, mereka harus bertanggung jawab." Rahan Liam mengeras, pertanda ia menahan kekesalannya, siapa yang berani mengusik dirinya.

Akhirnya mereka membuat barisan dengan Liam dan Regan yang berada di tengah, mereka akan menyusun taktik untuk melawan orang-orang bersenjata itu. Perlawanan demi perlawanan dilakukan, baku hantam dan suara tembakan tidak dapat dihindari, berulang kali orang-orang itu berjatuhan di tangan Liam dan Regan yang memang sudah terlatih, keduanya mendapat juluk Devil Brother di Master Group, perusahaan yang dibesarkan oleh Liam, dimana perusahaan itu memang berfokus melatih para laki-laki dan perempuan untuk menjadi pengawal yang Tangguh. Liam dan Regan selalu menjadi panutan.

Liam dan Regan bak saudara yang hanya mengerti lewat kode mata, sehingga mereka mulai membagi tugas untuk menyerang. Setelah pertarungan sengit, dan Liam hampir saja ditembak dan ditusuk oleh salah satu diantara mereka beruntunglah ia mampu menghindar, Liam akhirnya mengikat salah satu pria itu dengan dasinya, kemudian bersiap menjatuhkannya dari lantai atas markas. "Hmmm... biar ku tebak, jika jatuh dari lantai ini maka kemungkinan selamat sebesar 30%, dan jika kau bertahan hidup kau akan sangat sengsara karena patah tulang." Ucap Liam seperti akan menimbang-nimbang.

"Aku tidak akan memberitahu kalian."

"Ah kau ini ternyata sangat setia ya baiklah, kau bisa menyusul rekan-rekanmu." Liam menurunkan ikatannya sehingga pria itu berteriak. "Aaaa... jangan-jangan ku mohon." Ucap pria tadi membuat Liam menghela nafas.

"Kalau begitu katakana kau darimana dan apa maksud kalian menyerang markas ku?!" teriak Liam.

"Baik... baik... aku akan memberitahumu tapi berjanjilah jangan membunuhku."

"Jika kau terus berbicara maka aku jadi ingin membunuhmu sekarang juga." Liam menurunkan pegangannya pada ikatan pria itu.

"Ya... ya...! Aku dari Unity, atasan kami memerintahkan kami membunuh kau, hanya itu yang aku tahu."

Liam terlihat berpikir dan menimbang. "Membunuhku ya, ternyata kalian ingin balas dendam ya."

"Tolong selamatkan aku, aku akan melakukan apapun, aku masih punya keluarga, tolong kasihani aku, aku hanya bekerja." Pria itu bahkan sudah sangat berkeringat.

"Kau ini berisik sekali..." Liam mengangkat pria itu dan menjatuhkannya.

"Baiklah aku tidak akan membunuhmu, tapi kau punya misi." Ucap Liam.

UNEXPECTED PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang