PART 25-HIDUP BERSAMA

44 5 0
                                        

Bosan, rasa itu yang terus Regan rasakan saat menunggu Yelena pulang dari pekerjaannya, walaupun Regan juga punya pekerjaannya sendiri. Beruntungnya ia sedikit senang tadi karena Tobias meneleponnya, bahkan mereka sempat melakukan video call.

Bel berbunyi tanda seseorang yang Regan tunggu sudah datang. Dengan wajah ceria Regan membukakan pintu, tampak wajah Yelena yang kelelahan, dengan wajah yang masam itu Yelena meloncat dan memeluk Regan.

"Sayangku!" Ucap Yelena dengan manja.

"Aku kesal, aku lelah." Ucap Yelena dalam pelukan Regan.

Regan membawa tubuh Yelena masuk dan mendudukannya di sofa. "Ada apa hm?" Tanya Regan membetulkan poni diwajah kekasihnya itu.

"Aku ingin berhenti dari SUKA." Yelena menghela nafas.

"Bukannya bekerja di badan intelegen adalah impian banyak orang, aku bangga padamu." Kini Regan tersenyum melihat Yelena memajuka bibirnya.

"Aku tidak pernah bermimpi kerja disana, hanya terpaksa, mimpiku hanyalah menjadi ibu rumah tangga dan memiliki keluarga kecil." Ucap Yelena kini menatap Regan.

"Kalau begitu berhentilah dari SUKA, hiduplah bersamaku di Amerida."

"Kau melamarku?" tanya Yelena mendekatkan wajahnya pada Regan.

"Aku pikir begitu." Regan terkekeh.

"Kau ini sangat tidak romantis, mana ada acara lamaran seperti ini?" Yelena kini melipat tangannya didepan dadanya.

"Baiklah nanti kita akan buat acara yang lebih meriah ya, kau yang akan mengatur semuanya." Regan menarik Yelena ke dalam pelukannya.

"Aku harus bertemu orang tuamu dan tentunya Tobias." Ucap Yelena kini memeluk tubuh Regan juga.

"Aku juga harus bertemu kedua orang tuamu."

"Ayah dan Ibu pasti setuju, aku tidak akan mau menikah dengan pria lain selain dirimu, kau itu cinta pertamaku." Ucap Yelena menyentuh hidung Regan.

"Astaga betapa beruntungnya aku." Regan kini mencium kedua pipi Yelena.

"Aku yang beruntung bisa memilikimu, hari ini, esok, dan selamanya." Yelena mencium bibir Regan, ciuman itu makin lama makin menuntut, Regan memegang tengkuk leher Yelena, tapi tangan Yelena menahan tubuh Regan.

"Aku bau, aku harus mandi, setelah itu apa kau mau makan ramen bersama?" tanya Yelena tersenyum.

"Tentu, dengan telur." Ucap Regan membuat Yelena memberikan kecupan di pipi Regan kemudian beranjak pergi ke kamar mandi.

Setelah melihat Yelena masuk ke kamar mandi, pikiran Regan berkelana, apa nanti jika ia bertemu kedua orang tua Yelena, mereka akan setuju jika tahu status Regan yang sebelumnya sudah pernah menikah dan gagal, juga ia memiliki Tobias. Ia memang sangat mencintai Yelena, waktu demi waktu dan hari demi hari yang mereka habiskan bersama membuat keduanya semakin melekat dan tak terpisahkan.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Yelena memeluk Regan dari belakang, laki-laki itu sepertinya berpikir sangat keras hingga tidak menyadari Yelena sudah selesai mandi, harum tubuh dan rambut Yelena adalah candu bagi Regan, ia kini mencium tangan Yelena.

"Ah geli!" ucap Yelena menghindar.

"Aku ingin memakanmu dibanding memakan ramen." Ucap Regan tersenyum.

"Ah aku sungguh ingin ramen." Yelena segera pergi menuju dapur setelah melihat tatapan Regan yang seperti ingin memangsanya, melihat kekasihnya itu kabur dan ketakutan membuat Regan tersenyum geli.

Regan masih memeriksa laporan yang ia terima dari Amerida, dari Archie Group pusat, matanya melihat angka-angka yang terkadang membuatnya memijat dahinya.

UNEXPECTED PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang