PART 53-MENYESAL

22 4 0
                                    

Sudah 3 hari Liam mencari keberadaan Hansa, tak ada jejak sedikitpun. "Liam, apakah terakhir kali kau bertengkar dengan Hansa?" tanya Yelena yang kini duduk di sofa ruang tamu Liam.

"Tidak, sama sekali tidak ada pertengkaran, hanya memang karena kesibukanku, kami hanya bertemu saat pagi dan malam hari, tapi aku yakin Hansa tidak akan pergi hanya karena hal itu."

"Benar, dia bukan wanita seperti itu." Ucap Yelena kemudian, ia juga sedih dan khawatir, dimana sahabatnya itu berada.

"Aku sudah meminta orang menelusuri Arnoida dan Paz Village, tapi nihil, Hansa tidak ada disana." Ucap Regan.

"Dihari Hansa menghilang, apakah ada tempat yang ia kunjungi? Kita bisa melihat CCTV disana." Tanya Yelena

"Ah, kenapa tak terpikir, terakhir aku mendengar dari para pengawal, ia menyusulku ke pesta, apa mungkin..." Liam terlihat berpikir kemudian mengepalkan tangan.

"Dia melihat Anne menciumku?" tanya Liam pelan namun terdengar oleh Yelena dan Regan.

"APA?!"

"Tidak...tidak... ini tidak seperti yang kau pikir, Anne adalah mantanku dan ia sengaja menggodaku, tapi aku langsung mendorongnya dan bilang bahwa aku memiliki kekasih." Liam mencoba menenangkan Yelena yang sudah menatapnya dengan kesal.

"Mungkin saja Hansa hanya melihat pada bagian kau berciuman dengan wanita itu."

"Bukan berciuman." Liam terlihat jengkel pada Yelena karena salah mengartikan.

"Para wanita akan langsung melihat itu sebagai kesalahan! Sekarang kita harus ke hotel itu." Ucap Yelena langsung berjalan lebih dulu, sementara Regan menepuk pundak Liam menguatkan sahabatnya itu.

*******

"Tidak ada yang menunjukan keberadaan Hansa lagi setelah pergi dari ballroom, apa mungkin dia di culik?" tanya Yelena mengusap tangannya semakin khawatir.

Liam yang terlihat frustasi menjambak rambutnya sendiri, ia memejamkan matanya, ia tak pernah berpikir akan ditinggalkan oleh Hansa, padahal mereka baru sebentar bersama sebagai sepasang kekasih, ia begitu takut bagaimana jika Hansa disakiti di luar sana, ia sudah yakin bahwa Max pelakunya, namun ia juga sudah meminta para pengawalnya untuk terus mengawasi Max, namun mereka berucap tidak ada yang mencurigakan selain Max sedang berusaha mencari partner bisnis.

"Bagaimana jika ia kedinginan dan kesakitan sekarang?" Yelena meneteskan air matanya, ia hanya takut kehilangan sahabatnya itu.

"Sakit?" tanya Liam, tiba-tiba ia teringat, sebelum pergi ke pesta Hansa mengatakan ia sakit dan akan ke rumah sakit untuk bertemu dokter.

"Sebelum Hansa pergi ke pesta, ia pergi ke rumah sakit, kita harus memeriksanya." Ucap Liam segera menyetir mobilnya sendiri

Tak butuh waktu lama untuk tiba di rumah sakit. Setelah mendapatkan informasi dari perawat, Liam, Regan, dan Yelena dibuat kebingungan karena Hansa justru tercatat berkonsultasi dengan dokter kandungan.

"Apakah Anda suaminya?" tanya dokter kandungan tersebut.

"Suami? Belum, tapi saya kekasihnya, apa terjadi sesuatu dengan Hansa?" tanya Liam mulai khawatir, matanya menajam.

"Justru saya ingin memberitahukan kabar bahagia, terakhir kali saat saya memeriksa Ibu Hansa, beliau sedang mengandung, dan usia kandungannya sudah memasuki 1 bulan." Ucap sang dokter.

Yelena dan Regan terkejut, terutama Liam, ia merasa seluruh tubuhnya sudah lemas tak berdaya. "Hansa hamil..." ucap Yelena meneteskan air mata dan memeluk Regan.

"Hansa hamil anakku?" Liam membeku, ia sekarang semakin kebingungan, bagaimana mungkin sekarang ia tidak tahu Hansa dimana bersama buah cintanya.

"Kita harus segera menemukan Hansa." Ucap Yelena dengan tangisan tersedu.

UNEXPECTED PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang