Dokter dan perawat silih berganti melewati lorong rumah sakit Galaxy di pusat kota Yungje, ada banyak pasien yang menunggu di ruang tunggu, suasana begitu ramai. Seperti biasa Cleo didampingi Brie dan 4 orang pengawalnya memasuki area rumah sakit, Cleo memakai topi dan kacamata hitam, ia tidak terlalu suka disorot.
Setelah sampai di sebuah ruangan yang besar, Brie berbisik pada Cleo dan Brie kemudian pergi bersama dua orang pengawal, dua orang pengawal lainnya menjaga Cleo dari luar.
"Pengacara wanita itu sudah pergi, kalian bisa masuk." Yelena duduk di kursi menyamar sebagai seorang pasien.
Sementara di sisi lain Liam menyamar menjadi dokter dengan mengenakan masker dan Hansa menyamar sebagai suster yang juga mengenakan masker, mereka terlihat berjalan bersama, dengan Liam yang memimpin lebih dulu.
Kini keduanya sudah tiba di depan ruangan yang Cleo masuki tadi. "Permisi, kami akan memberikan vitamin pada Tuan Cleo, ini sudah waktunya." Ucap Liam.
Setelah kedua pengawal itu mengamati, mereka mengangguk dan membukakan pintu. Hal yang tak terduga terjadi, mereka pikir Cleo sedang dirawat atau semacamnya, tapi justru sebuah ruangan bermain anak yang mereka temukan, Cleo sedang berlarian sambil membawa boneka ia tidak segan bermain perosotan dari bahan plastik, mata Liam dan Hansa melebar. "Apa mungkin dia memiliki keterbelakangan mental?" tanya Hansa.
"Kita akan segera tahu."
"Tuan Cleo?" panggil Liam.
"Ah aku tidak mau disuntik!" teriak Cleo.
"Ini tidak akan sakit." Hansa tersenyum.
"Kalian bohong! Kalian selalu bilang begitu, aku tidak mau!"
"Kami berjanji tidak akan sakit, kau cukup memejamkan mata sebentar kemudian membukanya kembali." Hansa mencoba perlahan membujuk Cleo.
"Suster, kau hari ini tampak berbeda?" tanya Cleo memegang kedua pipi Hansa, hal itu membuat Hansa panik dan kikuk.
"Berbeda?"
"Ya biasanya suster yang menyuntikku tidak secantik kamu." Ucap Cleo,
"Ayo kita bermain dulu." Cleo kini menarik tangan Hansa dan mengajaknya bermain mobil-mobilan.
"Ah iya, baiklah." Mau tidak mau Hansa mengikuti kemauan Cleo, sementara Liam mengambil alih suntikan, saat lengah ia akan menyuntik Cleo.
Cleo sangat senang karena ia memiliki teman bermain sekarang, Liam terus memperhatikan saat Cleo lengah. "Aku mengantuk." Cleo kini meletakan kepalanya di atas paha Hansa, membuat Liam dan Hansa melebarkan matanya.
"Mengambil kesempatan saja." Ketus Liam, ia mendekat dan mulai menyuntik Cleo, setelah digoncangkan beberapa kali, tubuh Cleo tidak bergerak lagi.
"Cepat ganti bajumu." Ucap Liam kemudian Hansa mengangguk dan menuju ke kamar mandi. Liam berjalan ke arah jendela sambil membopong tubuh Cleo dan menurunkan tubuh itu melalui tali yang sudah dipersiapkan, dibawah Regan sudah menanti.
Setelah ketiga orang itu berhasil turun, mobil dijalankan menuju ke sebuah gedung tak terpakai. Selama diperjalanan, Liam dan Hansa memeriksa tubuh Cleo, takut ada alat penyadap atau alat pelacak. "Wuoh kita sudah seperti di film-film action!" Yelena terlihat semangat saat ini ia sudah duduk di samping Regan.
Regan tersenyum sembari mencubit pipi Yelena sambil tangan lainnya tetap fokus pada setir mobil. Sementara di kursi penumpang di belakang Liam dan Hansa mendecih. Hansa menatap pada Cleo yang saat ini duduk di tengah berada di antara ia dan Liam. "Apa dia benar-benar CEO Galaxy Corp yang telah melakukan semua kejahatan ini?" tanya Hansa tidak yakin, tapi dendam dalam dirinya masih sangat besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED PARTNER
Romance[ ADULT ROMANCE, CEO, AGENT, AND ACTION] Paz Village merupakan desa yang diperebutkan oleh perusahaan-perusahaan besar yang ada di kota Arnoida entah apa daya tariknya sehingga pemerintah turut ikut campur. Sehingga permasalahan ini semakin rumit ba...