PART 41-KUE KEJUTAN

26 4 0
                                    

Di atas tempat tidur Liam masih nyaman berpelukan dengan tubuh Hansa, wanita itu mengusap kepala Liam berulang kali, sedangkan Liam begitu nyaman memeluk Hansa, ia berulang kali menghirup aroma tubuh wanitanya dalam-dalam. "Kau harus segera mandi, aku akan mengganti perbanmu setelahnya, kalau tidak bisa infeksi." Ucap Hansa.

"Tunggu, 5 menit lagi aku mohon." Ucap Liam manja.

"Kita bisa telat nanti, ayo cepat, sejak kapan CEO Archie Group jadi pemalas seperti ini? Hm?" tanya Hansa sambil mengusap pipi Liam.

"Sejak kau menjadi gulingku, aku jadi sangat ingin terus berada diranjang ini."

"Cepatlah mandi, setelahnya aku juga ingin mandi." Ucap Hansa mengecup lengan kekar Liam yang terbuka, Liam memang tak mengenakan baju sejak ciuman panas mereka berdua semalam.

"Baiklah, aku akan mandi dulu,"

Liam pun masuk ke dalam kamar mandi, sementara itu Hansa menyiapkan pakaiannya.

*******

Kapal akan segera berlabuh, Hansa sudah memakai dress berwarna kuning dengan motif bunga-bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kapal akan segera berlabuh, Hansa sudah memakai dress berwarna kuning dengan motif bunga-bunga. "Kau memilihkan dress dengan warna yang sangat cerah."

"Hanya dress itu yang kelihatan pas di tubuhmu, sisanya terlalu kecil atau sangat besar."

"Pakailah kain ini." Liam memberikan Hansa kain sebagai kerudung berwarna hitam. Liam sendiri mengenakan kaca mata hitam yang ia beli juga di pasar kemarin, walau tidak bermerek sama sekali namun tetap kelihatan bagus saat Liam yang memakai.

Liam menggandeng tangan Hansa kemudian melihat sekeliling, setelah semua dirasa aman mereka berdua keluar dari kapal. Namun, Liam sadar sepertinya ada yang mengikutinya, jadi ia mulai menelepon Regan.

"Kalian dimana?"

"Tepat di pintu gerbang pasar, kami ada di seberang, cepatlah kemari, sepertinya mereka sudah tahu keberadaan kalian."

Liam menggeram, ia menatap Hansa. "Mereka ada di gerbang." Hansa mengangguk, kedua bersiap untuk berlari, Hansa berusaha menjaga agar kerudungnya tidak lepas dan tidak mengundang kecurigaan.

Sedikit lagi mereka sampai, tapi ada dua orang sepertinya suruhan manajer galeri seni itu, ia pasti mencari tahu keberadaan mereka.

Liam maju satu langkah tapi Hansa justru menahan tangan Liam, ia tahu prianya terluka, bahkan lukanya belum sembuh. "Aku akan membantumu, biarkan aku juga menjagamu." Ucap Hansa, kemudian mereka maju bersama melawan dua orang itu, mereka saling melindungi, jika satu hampir diserang dengan pisau, maka yang lainnya akan menghajar orang itu, akhirnya dua orang suruhan itu berhasil mereka lumpuhkan, mereka berlari ke dalam masuk ke dalam mobil yang sudah berisi Regan dan Yelena.

"Syukurlah kalian segera datang." Ucap Yelena melihat keadaan Hansa dan Liam, Regan sudah menjalankan mobil dengan cepat, sementara itu Hansa membuka kerudungnya, ia menatap tubuh Liam. "Apa tubuhmu terkena serangan? Apa lukanya terkena pukulan?" tanya Hansa khawatir menyentuh tubuh Liam.

UNEXPECTED PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang