PART 48-TAKDIR

24 4 0
                                    

Sore hari ini, setelah Liam pulang dari kantornya, ia dan Hansa berencana untuk menemui orang tua Liam. Hansa baru saja selesai merapikan diri, ia ingin terlihat menawan hari ini, ia tidak boleh mengecewakan Liam dan kedua orang tua pria itu.

Hansa bahkan membuat sebuah kue, hanya sebuah bolu susu, ini adalah satu-satunya kue yang Hansa bisa buat, dulu jika ia lapar di sore hari, Jude dan Millie akan membuatkannya kue ini, dan Hansa yang mau tidak mau penasaran juga akhirnya membantu, ia akan menambahkan whipped cream dan potongan buah strawberry.

"Aku pulang." Ucap Liam, seraya melepas blazernya.

"Kau sudah tiba..." Hansa tersenyum bahagia, Liam mengangguk dan melihat aktivitas Hansa.

"Bagaimana hari ini? Apakah semuanya berjalan lancar?" tanya Hansa, Liam menghangat, selama ini karena ia memilih tinggal sendiri, tak akan ada yang menanyakan harinya, ia biasanya langsung menuju kamar kemudian menghabiskan waktu untuk membaca buku.

"Semuanya baik, aku juga sudah membentuk tim khusus untuk memeriksa setiap perusahaan dan pemerintahan yang bekerja sama dengan Galaxy atau Max."

"Tidak perlu terburu-buru, aku yakin kau pasti sudah sibuk dengan urusan kantor, tentang itu, biar aku yang mengerjakan ya..." Hansa mengusap lengan Liam.

Liam tahu Hansa mengkhawatirkannya, jadi ia mengangguk tersenyum. "Kue ini terlihat enak..."

"Aku membuatnya untuk kedua orang tuamu, semoga mereka suka."

"Apa aku boleh mencicipinya?"

"Tentu, aku sudah memotongnya spesial untukmu." Hansa memberikan sebuah suapan pada Liam.

"Enak! Apa kau ingin membuka usaha toko kue?"

"Ah tidak... aku hanya bisa membuat satu kue saja, hanya ini yang aku bisa."

"Baiklah, kau bisa belajar apapun yang kau inginkan, agar kau tidak bosan selama kita berada di Amerida."

"Terima kasih..." Hansa memeluk Liam.

*******

Rumah mewah bergaya eropa klasik membuat Hansa tak bisa berhenti berdecak kagum, matanya menjelajah ke segala sisi rumah ini, hanya satu kata yang sedari tadi ia pikirkan, menakjubkan, semua interior dan tata letaknya membuat Hansa termenung, bagaimana ada rumah semewah ini, apalagi Liam bilang, kedua orang tuanya hanya tinggal berdua ditambah para pelayan saja, rumah ini jadi terasa sangat besar untuk ditinggali sedikit orang.

"Selamat malam tuan dan nyonya..." sapa seluruh barisan pelayan.

"Malam..." Liam menjawab, sementara Hansa tidak terbiasa dengan barisan pelayan, ini jauh lebih banyak dibanding di rumah Liam.

"Tuan dan Nyonya Archie sudah berada di ruang tamu, silakan..."

Liam dan Hansa berjalan menuju ruang tamu, Hansa agak sedikit gugup, tapi berulang kali tangan Liam mengusapnya, ia menjadi lebih tenang.

"Ayah, Ibu..." sapa Liam.

"Kalian sudah datang, ah syukurlah, kami sangat menantikan kalian." Ucap Gina menyambut hangat.

"Perkenalkan ini Hansa, anak Ibu Jude."

"Saya Hansa Xena, senang bertemu dengan kalian."

"Kami juga sangat senang bertemu dengan kamu, bagaimana kabarmu?"

"Saya baik,"

"Duduklah, jangan canggung, Liam sudah banyak bercerita, senang sekali, kamu adalah wanita pertama yang Liam bawa ke sini." Ucap Gina, Hansa tersenyum, dalam hati bersorak bahagia.

UNEXPECTED PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang