PART 22-PENYERANGAN

28 4 0
                                    

Resto di salah satu taman pusat kota menjadi pilihan Greg, disana ia menunggu pujaan hatinya datang, seseorang yang memenuhi ruang hatinya selama sebulan kemarin, ia memandangi fotonya dan foto Liam di ponselnya, ia bahkan telah mencetaknya beberapa, hari ini ia berencana mengajak Liam menginap dirumahnya, semoga saja laki-laki itu tidak menolaknya.

"Greg maaf membuatmu menunggu lama, aku terkena macet."

"Ah tidak apa." Greg langsung memeluk Liam.

"Aku merindukanmu." Ucap Greg membuat Liam menelan salivanya susah payah.

"Aku juga." Liam membalas pelukan Greg.

"Bagaimana, kau sudah mempertimbangkan ajakanku?" tanya Greg langsung pada intinya.

Liam terlihat susah payah berpikir. "Aku sangat menyukai kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan, aku sudah menceritakan diriku semuanya, tapi saat aku mengkhawatirkanmu tentang kerjasama mu dengan Galaxy karena aku dengar mereka sangat jahat, kau begitu tertutup, saat aku bertanya soal mantanmu kau juga tertutup, aku hanya kau ceritakan sedikit saja, begitupun dengan adikmu itu, kau hanya menunjukan fotonya, aku juga ingin dekat dengan keluarga pasanganku." Liam menggenggam tangan Greg.

Laki-laki itu mulai meneteskan air mata. "Ah kenapa kau sangat romantis, aku belum pernah menemukan seseorang sepertimu."

"Karena aku tulus menyayangimu."

Greg menidurkan kepalanya di dada bidang Liam, dengan sekuat tenaga Liam menahan untuk tidak mendorong kepala Greg. "Aku sebetulnya muak dengan CEO Galaxy tapi mau bagaimana lagi, aku telah menaruh semua hartaku pada perusahaan itu. Maafkan aku, ayo sekarang aku akan membawa kau ke rumahku, akan aku tunjukan padamu semua yang ada pada diriku, aku janji akan selalu jujur padamu. Aku juga akan mengundang Shilla, ia harus tahu siapa kekasih kakaknya, bukan?" tanya Greg.

Gotcha! Liam menang, semuanya akan berakhir hari ini, semua sandiwara yang membuatnya sangat gila.

Liam memberi kode pada Regan yang sedang memarkirkan mobilnya di seberang jalan. Regan mengabari Hansa dan Yelena, bahwa Liam akan segera menuju rumah itu.

Hansa bersiap masuk bersama para pengawal yang sudah dipersiapkan oleh Liam, ini adalah salah satu rencana Liam dan Hansa serta Regan dan Yelena, mengganti semua pengawal Greg menejadi para karyawan Liam yang terlatih bela diri.

Sementara Yelena meretas semua sistem yang ada di rumah itu, Liam telah meletakan berbagai alat agar sistem keamanan rumah itu dan CCTV-nya dapat diretas.

Aksi perkelahian tidak dapat dihindari, sebisa mungkin mereka tidak menggunakan senjata api agar tidak membuat kekacauan yang nantinya membuat curiga. Beberapa kali Hansa diserang oleh para pengawal Greg.

"Kau masih berani memunculkan wajahmu? Sekarang saatnya kau menyusul ibumu ke akhirat." Ucap seseorang yang Hansa kenali, laki-laki itu pasti pembunuh ibunya.

Hansa berusaha menghindari serangan demi serangan. "Lindungi Nona Hansa!" teriak ketua dari para karyawan sekaligus pengawal anak perusahaan Liam yang ada di kota Arnoida.

Laki-laki itu akhirnya tewas dengan luka tusuk setelah para pengawal itu menyelamatkan Hansa. "Seharusnya kalian tidak perlu melindungiku, kalian bisa terluka tadi."

Memang dalam situasi tadi mereka masih ada beberapa lawan, namun mereka semua teringat perintah Liam.

"Apapun yang terjadi di dalam rumah itu, lindungilah Hansa, hanya kalian yang bersamanya saat itu. Jangan sampai dia terluka!"

"Tuan Liam meminta kami untuk melindungi nona." Ucap ketua pengawal itu, hati Hansa menghangat, ia kembali mengingat wajah Liam yang memberikannya nafas buatan, mengingat kembali wajah Liam yang sangat lega ketika dirinya sadar sehabis tenggelam, yang terpenting ia mengingat bagaimana bibir Liam menempel sempurna di bibirnya, ia jadi memikirkan itu sebelum tidur.

UNEXPECTED PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang