PART 44-BERBELANJA

23 4 0
                                    

Gedung bertingkat 30 berada di pusat kota Danver, dimana perusahaan ini merupakan perusahaan properti terbesar di kota Amerida serta memiliki banyak anak cabang perusahaan. Hansa berdecak kagum melihat ke atas, bahkan ia harus menutup matanya sedikit dengan telapak tangannya karena begitu silau. "Regan dan Yelena sudah menunggu didalam." Ucap Liam ingin menggandeng Hansa, tapi lagi-lagi Hansa menghindar.

"Semua pasang mata melihat ke arahmu, kau harus menjaga wibawa, bagaimana jika media menyoroti apa yang kita lakukan." Hansa sangat ingin menjaga nama baik Liam, bagaimana jika tercipta rumor seorang CEO muda dan tampan memiliki kekasih gadis biasa saja seperti dirinya, bisa hancur reputasi Liam.

"Baiklah, aku akan menurut." Liam sebenarnya sangat tidak masalah mengumumkan saat ini juga Hansa adalah kekasihnya.

Keduanya berjalan disusul oleh para pengawal, banyak karyawan yang lewat dan menatap Hansa, wanita itu mencoba tidak mempedulikannya dengan tetap berjalan walau ia sangat gugup, ia yakin keberadaannya pasti dipertanyakan sekarang, untuk apa CEO mereka membawa gadis dengan penampilan sederhana sepertinya masuk ke dalam Archie Group.

"Hansa!" panggil Yelena dengan semangat ketika melihat sahabatnya itu.

"Apa kau sudah sembuh?" tanya Yelena khawatir sambil memegang dahi Hansa.

"Aku sudah sembuh," Hansa tersenyum.

"Asik, hari ini kita akan berbelanja, aku senang sekali, tidak sabar, kita jarang sekali berbelanja berdua selama bekerja di SUKA." Ucap Yelena.

"Aku juga tidak sabar, aku ingin membelikan Liam banyak pakaian." Ucap Hansa mengeluarkan kartunya.

"Kalian benar-benar sudah berpacaran ya?"

"Entah." Hansa kini melenggang pergi membuat sahabatnya itu mengejarnya menuntut penjelasan.

"Kalian pergilah dengan Ravo, ada mal yang tak jauh dari sini, kami akan menyusul setelah pulang bekerja." Ucap Liam.

"Baik tuan-tuan selamat bekerja keras, carikan informasi berharga untuk menghancurkan para bedebah itu ya." Ucap Yelena semangat.

Liam dan Regan hanya bisa terkekeh.

*******

Mal dengan gaya latin kuno itu menampilkan banyak toko-toko bermerek internasional, Hansa dibuat bingung harus masuk ke toko yang mana, tak ada nama merek yang ia kenal. "Kau mau membeli apa?" tanya Yelena.

"Aku bingung," ucap Hansa menggaruk tengkuknya.

"Aku juga, kalau begitu kita akan masuk ke tiap toko." Yelena menunjukan sebuah kartu yang asing bagi Hansa, ia tahu itu bukan kartu Yelena.

"Regan memberikannya padaku, kata Regan aku harus tampil cantik karena besok akan bertemu Tobias."

"Wah kau keren sekali, kau akan langsung mempunyai anak jika menikah nanti." Ucap Hansa memeluk sahabatnya.

"Tentu, aku harus tampil mempesona, karena besok juga akan ada orang tua Regan, aku juga akan membeli perlengkapan kecantikan."

Hansa terdiam, sedari tadi ia hanya memikirkan apa yang ia bisa ia beli untuk Liam. "Kau juga harus melakukannya, jangan-jangan kau juga akan dibawa Liam ke rumah orang tuanya." Ucap Yelena.

"Apa?!" tanya Hansa.

"Liam kelihatan sangat menyukaimu."

"Berhentilah menggodaku."

"Aku serius, lebih baik kau mempersiapkannya, kita dapat patungan untuk itu." Yelena kini menunjukan kartunya, Hansa tersenyum, setidaknya sekarang ia bersama sahabatnya, sahabat sejatinya, semuanya akan terasa lebih menyenangkan.

UNEXPECTED PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang