| bab 16 |

17 1 0
                                    

I'm glad if you willing to leave a vote or a comment on this chapter :)

Happy reading!!


Berbicara dengan Wendy semalam membuat Maudy banyak berpikir tentang hubungannya dengan Yuta, juga tentang kedekatannya bersama Aksa tiga bulan terakhir ini. Maudy mengurutkan kejadian demi kejadian yang membawanya kepada hari dimana Fathan menemukannya tengah menghabiskan waktu bersama Aksa di Orchard Road. Berkat pembicaraannya dengan Wendy semalam juga, akhrinya Maudy berani mengakui jika kebersamaannya dengan Aksa adalah sebuah kesalahan. Maudy sudah mengkhianati Yuta dan Hannah. Maudy secara tidak langsung sudah merenggut kebahagiaannya Hannah. Karena dengan Aksa yang menghabiskan waktunya dengan Maudy, tentu Hannah tidak dapat menghabiskan waktunya bersama Aksa.

Apabila dipikirkan kembali, alasan Maudy hingga ingin memiliki Aksa adalah tidak jauh dari karena keyakinan yang dimiliki Aksa. Menjalin hubungan dengan seseorang yang berbeda keyakinan seringkali membuat Maudy merasa putus asa tentang masa depan hubungannya dengan Yuta. Hubungan romantis yang terjalin antar lawan jenis tentu seringkali mengharapkan akhir bahagia dalam sebuah pernikahan bukan?

Maudy dan Yuta memang saling mencintai, bahkan ingin menghabiskan waktu bersama untuk waktu yang lama, tetapi jika ditanya soal pernikahan, Maudy dan Yuta sama-sama kesulitan untuk menjawab. Keinginan pasti ada, tetapi terlalu mustahil untuk diwujudkan. Hal itu akhirnya membuat Maudy perlahan memilih untuk menyerah mengharapkan pernikahan terjadi di dalam hubungannya dengan Yuta. Pilihan untuk menyerah itu merupakan awal dari Maudy yang pada akhrinya tidak begitu tertarik dengan konsep pernikahan. Maudy berpikir bahwa bukan sebuah masalah jika dia dan Yuta tidak bisa melanjutkan hubungan mereka ke tahap pernikahan, sebab hubungan mereka selama bertahun-tahun—tanpa ikatan pernikahan pun—bisa berjalan dengan baik-baik saja. Tidak ada yang berubah baik Maudy ataupun Yuta, rasa sayang dan cinta pun masih tetap ada.

Ikatan pernikahan—yang banyak orang katakan dilakukan untuk memperkuat sebuah hubungan romantis antar lawan jenis—tidak terlalu Maudy dan Yuta butuhkan, sebab selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Bagi Maudy, menikah itu hanya untuk memperoleh legalitas di mata agama dan hukum, selebihnya tentang bagiamana hubungan antar lawan jenis itu berjalan tidak bergantung kepada legalitas itu, tetapi kepada dua orang yang terlibat dalam hubungan itu sendiri. Jadi, selama Maudy bersama Yuta dan hubungan mereka baik-baik saja, tidak masalah jika tidak terjadi pernikahan dalam hubungan mereka.

Sayangnya itu terjadi hingga sebelum Maudy mengenal Aksa. Di awal pertemuan Maudy tidak merasakan sesuatu yang istimewa. Perkenalan yang biasa saja, tidak memberikan kesan lebih. Maudy mengira jika pertemuannya dengan Aksa tidak akan terjadi kembali dalam waktu dekat. Namun ternyata, garis takdir kembali mempertemukan Maudy dan Aksa di Singapura untuk mengambil cokelat pesanan dan menonton konser. Pertemuan itu merubah kesan pertama Maudy terhadap Aksa. Maudy akhirnya mengetahui jika Aksa cukup menyenangkan untuk dijadikan sebagai seorang teman. Terlebih lagi ternyata Maudy dan Aksa memiliki banyak kegemaran yang sama. Pembawaan Aksa yang easy going, friendly, dan berwawasan luas—hingga membuat topik pembicaraan di antara mereka tidak pernah habis—membuat Maudy betah berlama-lama untuk mengobrol dengan Aksa.

Maudy tidak mengira jika obrolan yang terjadi dengan Aksa saat konser itu akan berlanjut dan ketika mengetahui bahwa obrolan itu berlanjut, Maudy tidak mempermasalahkannya, justru Maudy senang dan menyambutnya dengan baik. Memiliki teman mengobrol sepulang kerja memang menyenangkan, perbedaan waktu yang tidak signifikan-hanya satu jam-tentu membuat obrolan bersama Aksa dapat dilakukan sepulang Maudy bekerja atau kapanpun Maudy senggang. Berbeda jika Maudy mengobrol bersama Yuta, perbedaan waktu harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum memulai obrolan. Apakah waktu yang akan digunakan untuk mengobrol itu tidak menganggu waktu kerja atau istirahat dari Yuta atau bahkan Maudy sendiri? Terkadang jika Maudy sudah sangat ingin bercerita, menyampaikan kekesalan di dalam hatinya, tetapi ketika melihat waktu yang tidak memungkinkan untuk Maudy menghubungi Yuta, bukan tidak jarang Maudy akan memilih memendamnya hingga akhrinya tidak diceritakan kepada Yuta. Hal itulah yang mengawali Maudy suka menghabiskan waktu dengan Aksa.

Logika & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang