| bab 28 |

13 1 0
                                    


I'm happy if you willing to leave a vote or a comment on this chapter :)

Happy reading!!


Hari telah berganti, setelah momen emosional kemarin, sepertinya pertemuan antara keluarga Maudy dan keluarga Yuta juga akan menjadi momen yang emosional. Bagaimana tidak? Pertemuan keluarga yang hanya dilakukan satu tahun sekali dengan durasi singkat, tentu akan membuat pertemuan ini sangat berarti dan emosional, terlebih lagi hari kemarin Yuta telah berhasil mengunci gelar juara dunia dan berhasil memperbaharui hubungannya dengan Maudy. Maka dari itu, malam hari ini, keluarga Maudy mengundang keluarga Yuta untuk makan malam di rumah mereka, sekaligus merayakan keberhasilan Yuta dan meresmikan pertunangan antara Yuta dan Maudy.

Seorang Chef professional dalam hidangan Jepang sengaja di datangkan langsung dari hotel berbintang lima ke kediaman keluarga Maudy yang terletak di daerah Minato, Tokyo. Yuta yang meminta secara langsung kepada Sarah dan Ginardi jika untuk makan malam keluarga mereka tahun ini Yuta menginginkan masakan Jepang, karena di tahun-tahun sebelumnya, menu steak cenderung mendominasi. Selalu dalam waktu satu tahun menghabiskan waktu di luar kampung halaman, tentu membuat Yuta rindu dengan hidangan Jepang. Di Spanyol tentu ada restoran Jepang yang enak, hanya saja tetap memiliki cita rasa yang berbeda di bandingkan dengan hidangan yang dimasak langsung oleh orang Jepang dengan bahan-bahan yang berasal dari Jepang.

Menu yang disajikan sebetulnya tidak jauh dari sushi, sashimi, dan udon sebetulnya, karena ketiga menu itu merupakan kesukaan Yuta dan Maudy. Sementara kedua orang tua mereka yang memang tinggal di Jepang tidak mempermasalahkan menu makan malam mereka hari ini. Apapun menunya tidak masalah, selama anak-anak mereka ada disini untuk makan malam bersama.

Mari lupakan terlebih dahulu persoalan mengenai makanan. Ada satu hal yang jauh lebih penting untuk dibahas, yaitu mengenai pertunangan antara Maudy dan Yuta, apakah akan diselenggarakan secara resmi sebagai simbolis atau tidak. "Kami sebelumnya sudah berdiskusi dan keputusannya adalah menyerahkan seluruhnya kepada kalian. Sebab kalian pemilik hubungan ini, kalian yang menjalankannya, jadi keputusan sepenuhnya ada di tangan kalian." Akihiro membuka percakapan setelah menu utama selesai mereka santap. Berbincang sambil menyantap hidangan penutup selalu terasa menyenangkan.

"Setelah lamaran kemarin, apakah kalian ingin meresmikannya dalam sebuah perayaan?" Ginardi bertanya demikian, karena sejujurnya dia tidak yakin apakah Maudy dan Yuta menginginkan perayaan resmi dari lamaran yang terjadi kemarin, mengingat keduanya yang terkenal dengan sifat yang bebas dan tidak mau memperumit keadaan.

Yuta meletakan sumpitnya tepat di atas hashioki—chopstick rest—sebab Yuta belum menyelesaikan makan malamnya, sementara jika sudah selesai tentu Yuta akan meletakan sumpit di atas piring sushinya. "Lamaran kemarin merupakan yang pertama bagi kami berdua. Tentu akan semakin berarti jika diresmikan dalam sebuah perayaan. Tetapi hubungan ini milik kami berdua, jadi tidak hanya aku saja yang memutuskan tetapi Maudy juga. Aku menginginkan perayaan resmi. Bagaimana denganmu Maudy?"

Maudy pun melakukan hal serupa seperti apa yang dilakukan Yuta, sebelum berbicara. "Aku juga menginginkan perayaan resmi. Terlalu disayangkan jika lamaran kemarin berakhir seperti itu tanpa adanya perayaan resmi dan pertemuan antar keluarga."

Sarah, Ginardi, Akihiro, dan Harumi—Ibu nya Yuta—menerima keinginan Yuta dan Maudy itu dengan anggukan. Jika ditanyai, tentu mereka pun menginginkan perayaan resmi, sebab ini juga kali pertama bagi mereka memiliki anak yang bersiap melangkah menuju ke pernikahan. Segala sesuatunya tentu harus dirayakan dengan istimewa.

Logika & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang