Happy reading!!!
Bulan sudah berganti. Suhu di musim dingin pun sudah mulai menghangat. Sudah dua bulan beralu sejak pengakuan pengkhianatan itu. Sudah dua bulan juga Yuta tidak eksis dalam kehidupan Maudy. Kini kabar tentang Yuta hanya Maudy ketahui melalui media sosial—baik milik Yuta pribadi atau milik Austin atau milik fanclub Yuta—dan melalui pemberitaan televisi saja. Maudy tidak lagi menjadi pihak pertama yang mengetahui kabar tentang Yuta. Maudy juga tidak lagi menjadi pihak yang dapat menggapai Yuta dengan mudahnya. Kini hanya dengan melihat Yuta di sebrang rumahnya adalah kebahagiaan terbesar bagi Maudy. Dapat melihatnya secara langsung—sekalipun berjarak—bagi Maudy sudah cukup.
Selama dua bulan ini, tidak eksisnya Yuta di dalam kehidupan Maudy, membuat hidup Maudy hampa. Rasanya seperti separuh dari jiwanya menghilang. Kosong. Rasanya hari-hari yang Maudy lalui tidak berarti. Terlebih bayangan rasa bersalah masih terus membelenggunya.
Terkadang Maudy berpikir, mengapa Yuta terlihat baik-baik saja? Mengapa seakan tidak eksisnya Maudy di dalam kehidupan Yuta tidak berdampak begitu besar? Mengapa hanya Maudy yang merasakan kehampaan ini? Mengapa hanya Maudy yang merasa begitu tersiksa?
Apakah karena Maudy menjadi pihak yang salah disini? Apakah ini adalah hukuman atas kesalahan yang telah Maudy lakukan? Jika memang seperti itu, bukankah lebih baik jika Yuta menegaskan hubungan mereka saja? Berlanjut atau tidak. Daripada menggantungkan Maudy di dalam sebuah hubungan yang tidak pasti seperti ini. Jujur ini jauh lebih menyiksa Maudy. Jika diberikan kesempatan untuk memilih, tentu Maudy lebih memilih mengakhiri hubungan mereka saja daripada harus terjebak di dalam hubungan yang tidak jelas seperti ini. Apa dua bulan tidak cukup bagi Yuta untuk mengambil keputusan? Mengapa lama sekali? Bukan tidak mungkin jika semakin lama Yuta menggantungkan keputusan yang akan diambilnya, orang tua mereka bahkan mungkin orang lain bisa mencium sesuatu yang tidak beres.
Hal itu menjadi kekhawatiran terbesar bagi Maudy. Sebab ketika orang lain mengetahui masalah yang sedang terjadi di dalam hubunganya dengan Yuta, hal itu tidak akan membantu sama sekali, justru akan semakin memperumit masalah. Semakin banyaknya kepala yang tergabung di dalam sebuah penyelesaian masalah, tidak menjamin jika masalah itu akan lebih cepat selesai.
Namun, Maudy kurang beruntung. Kekhawatirannya itu terjadi. Sarah meneleponnya tidak lama setelah kabar mengenai Yuta yang memeluk agama islam menjadi pemberitaan di berbagai media. Ketidakhadiran Maudy di dalam foto yang Yuta unggah di dalam media sosialnya ketika berada di salah satu Masjid, di Lusail, Qatar, mengundang tanya yang besar dalam benak Sarah.
"Kamu enggak ikut ke Qatar? Tumben banget. Padahal Yuta convert disana." Pertanyaan klasik. Sebuah konfirmasi. Maudy paham mengapa Sarah bertanya demikian. Maudy yang akhir-akhir ini tidak pernah absen dalam kegiatan Yuta, tentu patut dipertanyakan ketika dalam momen penting di hidup Yuta yang membuka lembaran baru, Maudy tidak hadir.
Maudy tidak tahu harus menjawab apa. Maudy tidak ingin berbohong kepada Sarah, tetapi Maudy juga tidak ingin langsung mengaku begitu saja. Bukan tidak mungkin jika Sarah akan kecewa, bahkan murka kepadanya.
"Mami tahu kamu enggak ikut ke Qatar, Mod. Bukan dari foto yang Yuta unggah di instagram, tapi dari kamu yang enggak bilang ke Mami kalau kamu mau pergi ke Qatar. Kamu kan selalu bilang kalau setiap mau pergi, kemanapun itu."
Maudy terlewat satu hal selama ini. Maudy memang selalu mengabari Sarah tentang kegiatan atau tentang tempat yang hendak ditujunya. Kemanapun itu dan bersama siapapun. Sudah sepantasnya, jika Sarah akan menebak dengan mudahnya ketika Maudy tidak ikut ke Qatar. Karena tidak ada satupun kabar yang Sarah terima dari Maudy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Logika & Rasa
ChickLitIni cerita tentang Maudy yang bertemu dengan seorang laki-laki di waktu yang tidak tepat. Laki-laki yang memiliki kehidupan berbeda dengan dirinya, tetapi mampu memberikan apa yang selama ini Maudy inginkan. Laki-laki yang membuat Maudy merasakan ke...