I'm happy if you willing to leave a vote or a comment on this chapter :)
Happy reading!!!
Maudy sedang duduk termenung di teras balkon unit apartemennya. Memandang hamparan kerlip lampu dari gedung-gedung pencakar langit yang menerangi langit Singapura bersama dengan bulan. Helaan napas berat terdengar begitu jelas. Wajahnya pun ditekuk dengan begitu jelas. Ada satu hal yang malam ini membuat Maudy kesal tiba-tiba. Perasaan iri yang berujung pada kesal terhadap diri sendiri.
Unggahan Instagram Story milik Hannah yang dilihatnya beberapa saat yang lalu sukses membuat perasaan Maudy tidak karuhan—unggahan yang berisi foto Hannah dan Aksa yang berdiri bersisian di salah satu spot foto favorit di Astha District. Rasa iri dan tidak suka muncul saja secara tiba-tiba. Maudy tidak suka melihat bagaimana Hannah bisa berfoto dengan bebasnya bersama dengan Aksa. Tetapi lebih dari itu, Maudy iri terhadap Hannah yang memiliki Aksa. Sosok laki-laki yang perlahan mulai mencuri perhatian Maudy sejak berlibur bersama di Singapura minggu lalu.
Maudy harus mengakui, sikap dan perlakuan sederhana Aksa yang Maudy saksikan secara langsung membuat Maudy akhirnya paham, mengapa sosok seperti Aksa ini menjadi dambaan banyak kaum hawa di negerinya dan dambaan para Ibu yang ingin menjadikan laki-laki seperti Aksa sebagai menantunya. Wajah yang rupawan, karir yang cemerlang, kehidupan yang mapan, badan proporsional, memiliki sopan santun yang luar biasa, penyayang keluarga, dan yang paling penting memiliki ilmu agama yang baik.
Selama ini tipe laki-laki ideal Maudy hanya berfokus kepada laki-laki yang menjadikan dirinya sebagai pusat dunianya, seperti role model nya selama ini yaitu Papi nya sendiri—yang menjadikan Mami Maudy sebagai pusat dunianya. Maudy jelas merasakan hal itu dari Yuta. Tetapi sejak mengenal Aksa, Maudy tahu jika ada banyak hal yang tidak Maudy dapatkan dari Yuta. Selain, keyakinan yang memang jelas berbeda, pekerjaan yang dilakukan Yuta pun membuat sikap dan perlakuan Yuta berbeda dan tidak seperti laki-laki pada umumnya yang seorang pekerja kantoran—atau mungkin lebih tepatnya Yuta tidak seperti Aksa.
Setelah mengenal Aksa, Maudy tahu jika sisi terdalam dirinya ternyata mengingkan laki-laki yang seperti Aksa. Laki-laki yang memiliki kehidupan sama dengan dirinya. Laki-laki yang memiliki ritme kerja yang jelas, tidak menantang maut setiap kali bekerja, dan tidak berpindah dari satu negara ke negara lain hanya dalam rentang waktu satu minggu. Maudy menginginkan laki-laki yang biasa saja. Tidak seperti Yuta dengan profesi yang membuatnya tidak seperti orang biasa—pembalap kelas dunia, memiliki kehidupan yang mewah layaknya selebritis dunia, segudang prestasi yang membuatnya dipuja oleh banyak orang di dunia, relasinya yang tanpa batas, dan memiliki banyak penggemar di hampir setiap negara di dunia.
Hal itu juga lah yang membuat Maudy memilih untuk tidak mengungkapkan hubungannya dengan Yuta kepada publik. Maudy tidak ingin dikenal oleh banyak orang dengan status sebagai 'pacar Yuta'. Maudy juga tidak ingin kehidupan pribadinya terekspos dan ingin diketahui oleh banyak pihak. Maudy juga tidak ingin mendengar penolakan dari orang-orang tentang hubungannya dengan Yuta—terutama dari penggemar garis keras Yuta dari kaum perempuan. Mungkin alasan terakhir itu menjadi hal yang Maudy takutkan, apabila hubungannya dengan Yuta dipublikasikan.
Selama ini, kehidupan percintaan Maudy hanya berputar pada Yuta saja. Yuta adalah cinta pertama Maudy, laki-laki pertama selain Papi nya yang membuat Maudy jatuh cinta. Beruntungnya cinta Maudy terbalaskan, sehingga Maudy tidak pernah meresakan sakit hati karena cinta pertamanya. Karena itu pula lah, pengalaman Maudy tentang percintaan dan laki-laki minim sekali. Sejak awal mengenal yang namanya kasih sayang terhadap lawan jenis hingga saat ini—dua puluh enam tahun Maudy hidup—Maudy hanya mengenal laki-laki dari sosok Yuta seorang saja. Maka dari itu, ketika Maudy mengenal Aksa dan bekesempatan membangun momen kebersamaan dengannya, muncul rasa asing yang menjalari hati Maudy. Rasa asing yang muncul dengan mudahnya karena sesuatu hal yang baru. Rasa excited terhadap sesuatu yang baru, hingga membuat Maudy ingin memilikinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Logika & Rasa
Literatura FemininaIni cerita tentang Maudy yang bertemu dengan seorang laki-laki di waktu yang tidak tepat. Laki-laki yang memiliki kehidupan berbeda dengan dirinya, tetapi mampu memberikan apa yang selama ini Maudy inginkan. Laki-laki yang membuat Maudy merasakan ke...