| bab 23 |

17 1 0
                                    

I'm glad if you willing to leave a vote or a comment on this chapter :)

Happy reading!!

Kalian pernah mendengar tentang teori yang menyebutkan bahwa perempuan akan mengetahui jika pasangannya selingkuh? Sekeras apapun pasangan menutupinya, maka perempuan itu akan mengetahuinya. Perempuan akan menangkap kejanggalan dari pasangan dengan mudahnya. Awalnya Hannah tidak mempercayainya, tetapi setelah mengalaminya sendiri, Hannah menjadi sedikit mempercayainya.

Empat bulan terakhir ini Hannah menangkap kejanggalan dari sikap, nada bicara, tutur kata, dan gerak-gerik Aksa terhadap dirinya. Bukan suatu perubahan yang langsung signifikan, tetapi perlahan-lahan menunjukkan perubahan ke arah yang siginifikan. Pertemuan Hannah dan Aksa yang semula dijadwalkan dua minggu sekali tidak lagi terlaksana dengan baik. Selalu saja sibuk dengan pekerjaan yang Aksa jadikan sebagai alasan. Padahal biasanya, sesibuk apapun Aksa  dia akan selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan Hannah. 

Sikap, nada bicara, dan tutur kata Aksa pun berubah, tidak lagi seramah dulu, tidak lagi ada basa-basi atau pembicaraan tidak penting di antara mereka. Ketika dihubungi Aksa cenderung akan segera mengakhiri pembicaraan, dimana hal itu sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh Aksa. Bahkan gerak-geriknya ketika bertemu Hannah sudah berubah, tidak lagi sehangat dulu, tersirat sekali keterpaksaan dari dalam diri Aksa untuk bertemu dengan Hannah.

Seperti hari ini, Hannah mengundang Aksa untuk menghadiri acara syukuran yang diadakan di rumah Nenek nya—dalam rangka bertambahnya usia Nenek Hannah. Raga Aksa memang berada di sebelah Hannah—duduk di ruang keluarga, tetapi Hannah dapat merasakan jika pikiran dan hati Aksa tidak berada disini. Aksa memang menyembunyikan raut wajahnya dengan baik, seakan dia baik-baik saja untuk berada disini, tetapi matanya yang sekalipun terbingkai oleh lensa tetap dapat Hannah baca, Aksa enggan untuk berada disini. Keramahan Aksa terhadap keluarga Hannah memang masih diperlihatkannya dengan baik, seperti biasanya, tetapi Hannah dapat merasakan jika keramahan yang ditunjukkan Aksa itu hanya sebagai bentuk kesopanan semata. Formalitas saja, tidak berasal dari hati.

Perubahan diri Aksa yang semakin kesini semakin signifikan itu, mau tidak mau membuat Hannah berpikir macam-macam hingga memunculkan berbagai kemungkinan—dari hal yang biasa saja sampai hal yang buruk. Mulai dari Aksa yang sedang memiliki masalah berat di pekerjaannya, Aksa yang memiliki masalah dengan keluarga atau temannya, Aksa yang tidak lagi memiliki perasaan khusus untuknya, Aksa yang mulai bosan dengan hubungan mereka, Aksa yang memiliki perasaan terhadap perempuan lain, atau yang terparah adalah Aksa yang sudah berselingkuh darinya. Berbagai kemungkinan yang justru malah semakin membuat Hannah overthinking.

Pemikiran buruk sampai kapan pun memang tidak akan pernah baik, hanya akan membuat pemikirnya semakin sengsara saja. Maka dari itu demi kesehatan hati dan pikirannya, Hannah memutuskan untuk memilih kemungkinan dimana Aksa sedang memiliki masalah berat di dalam pekerjaannya. Walaupun demikian, Hannah tetap menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuknya, Aksa berselingkuh.

Hannah menatap Aksa yang duduk di sebelahnya, memandangnya sejenak lalu hatinya berbisik, "Sebenarnya kamu kenapa Mas?"

Hannah dikejutkan ketika Aksa berdiri dan berjalan ke arah Nenek Hannah—Farida—yang baru saja keluar dari kamar. Aksa membantu Farida utnuk berjalan dan kemudian membantunya duduk di single sofa. Hari ini anak, menantu, dan cucu Farida berkumpul semua di rumahnya, termasuk Sarah dan Ginardi—kedua orang tua Maudy—yang tinggal di Tokyo. Terlihat dari mereka yang baru saja tiba dan langsung disambut hangat oleh semuanya. Farida memiliki empat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki, hanya Sarah—yang merupakan anak kedua—saja yang tinggal di luar negeri, sementara ketiga anak lainnya di Bandung. Hari ulang tahun Farida menjadi agenda wajib untuk berkumpul selain ketika idul fitri, namun sulit untuk membuat semua anak, menantu, dan cucunya berkumpul secara lengkap. Pasti akan ada satu atau dua orang yang berhalangan untuk hadir.

Logika & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang