| bab 38 |

12 1 0
                                    


Happy reading!!!

Hannah akhirnya bertemu lagi dengan Aksa hari ini, di awal tahun, setelah pekerjaan yang menggila di akhir tahun—yang sekalipun seperti itu Aksa tetap menemui Hannah, bahkan jadwal rutinnya berubah dari dua minggu sekali menjadi satu minggu sekali. Aksa beralasan jika bertemu dengan Hannah mampu menyegarkan pikirannya dari beban pekerjaan yang luar biasa berat. Mengherankan bukan? Jika memang benar dulu di akhir Mei dan Juni Aksa benar-benar sibuk, bukankah Aksa seharusnya masih dapat menemui Hannah?

Salah satu café outdoor di daerah Lembang menjadi tempat mereka bertemu hari ini. Tempatnya ramai, karena akhir pekan, tetapi itu justru akan membantu Hannah untuk dapat lebih mengendalikan dirinya ketika mendengar kebenaran dari mulut Aksa hari ini—yang semoga memang dapat Hannah ketahui. Sebab jika Hannah mengetahui hal tersebut di tempat yang ramai, Hannah dapat lebih mengendalikan dirinya untuk tidak membuat malu diri sendiri. Sementara jika Hannah mengetahui kebenaran itu di tempat yang sepi, bukan tidak mungkin Hannah akan langsung menunjukkan ekspresi kesedihan dan kekecewaannya di depan Aksa. Hannah tidak mau itu. Hannah tidak ingin jika Aksa berpikir bahwa dirinya begitu berharga bagi Hannah. Terlihat lemah di hadapan orang yang sudah menghancurkan hatinya adalah hal yang paling Hannah hindari.

"Oh iya Mas, kemarin waktu di acara yuino nya Maudy sama Yuta, ada souvenir nya gitu. Aku lupa terus kasih ke kamunya.."

Hannah menyerahkan paper bag kepada Aksa. Hannah bukan lupa memberikannya kepada Aksa, Hannah sengaja melakukannya. Sewaktu mengantarkan oleh-oleh dari Jepang—selepas mendarat dua minggu yang lalu—Hannah tidak memiliki waktu yang banyak untuk bertemu berdua saja dengan Aksa. Ada keluarganya yang juga ikut serta mengantarkan oleh-oleh itu. sehingga Hannah tidak memiliki kesempatan untuk memperhatikan ekspresi Aksa lebih jauh ketika membahas tentang Maudy. begitu juga dengan minggu lalu ketika Aksa datang berkunjung ke rumahnya. Akhir pekan di rumah Hannah selalu ramai, sehingga membuat Hannah lagi-lagi tidak bisa memperhatikan Aksa lebih jauh ketika membawa Maudy ke dalam pembicaraan mereka. Namun hari ini, Hannah mengajak Aksa untuk bertemu diluar agar Hannah memiliki waktu yang lebih lama untuk berdua saja dengan Aksa dan tentu lebih leluasa juga untuk memperhatikan Aksa yang sesuai dugaan Hannah. Aksa terkejut ketika nama Maudy disebutkan oleh Hannah.

"Souvenir ini dari keluarganya Yuta. Mangkuk keramik gitu, khasnya Kyoto. Bagus banget Mas desainya, coba buka deh!"

Aksa terlihat enggan untuk membuka paper bag berisi mangkuk keramik seperti yang dikatakan oleh Hannah dan keengganannya itu tertangkap dengan mudah oleh Hannah, tapi tidak disuarakannya. Namun pada akhirnya, Aksa membukanya juga.

"Iya, bagus. Semua tamu dikasih?"

Hannah menggeleng. "Enggak, cuma keluarga dan kenalan Maudy yang bukan dari Jepang aja."

Aksa mengangguk paham yang justru mengundang rasa gemas di dalam diri Hannah, karena sepertinya Aksa kembali berhasil mengendalikan diri untuk kembali tenang setelah sedikit membahas tentang Maudy. Hannah harus melanjutkan topik bahasan tentang Maudy ini, sampai berhasil memancing emosi Aksa. Sebab Hannah tahu jika Aksa paling tidak suka membahas orang lain ketika mereka sedang berdua saja.

"Pas di acara pertunangan kemarin, aku baru tahu loh kalau Jepang punya budaya tradisional tersendiri untuk acara pertunangan. Acaranya menarik, karena banyak banget hadiah simbolisnya. Setiap hadiah itu mengandung makna dan harapan yang baik-baik untuk kedua pasangan, kaya semoga mereka hidup bahagia bersama-sama sampai tua dan memiliki keturunan yang sehat-sehat."

"Oh ya?"

"Iya Mas. Seru deh waktu denger makna dari setiap hadiah simbolisnya." Hannah memperhatikan Aksa yang kini terlihat kentara sekali semakin malas dan tidak nyaman ketika membahas acara pertunangan Maudy kemarin. Tetapi itu tidak membuat Hannah urung untuk melanjutkan perkataannya, "Ada satu hadiah yang maknanya paling aku sukai."

Logika & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang