| bab 22 |

17 1 0
                                    

I'm glad if you willing to leave a vote or a comment on this chapter :)

Happy reading!!


Bapalan di Sachsenring, liburan di Mykonos, bandara internasional di Madrid, dan toko furniture di Barcelona, membuat Maudy tersadar akan satu hal. Jika ketakutan dan ke khawatiran yang di miliki selama ini tentang terungkapnya hubungannya dengan Yuta ke publik itu tidak berdasar. Serentetan kejadian yang membuat hubungannya dengan Yuta terpublikasikan secara tidak sengaja membuktikan jika ketakutan Maudy itu tidak benar. Maudy masih dapat menjalani hidupnya dengan nyaman dan tanpa ada hal yang menganggunya sama sekali. Penggemar Yuta pun terlihat tidak terlalu memperdulikan tentang siapa yang menjadi pasangan Yuta Takahashi. Begitu juga dengan media yang tidak terus menerus memberitakan dan mencari tahu lebih jauh tentang siapa pasangan Yuta sebenarnya.

Pemberitaan yang ada hanya membahas tentang siapa perempuan yang di peluk Yuta Takahashi di balapan Sachsenring kemarin, hanya sampai situ saja dan tidak diselidiki lebih jauh. Bahkan Maudy pun sama sekali tidak menemukan komentar negatif atau penolakan ketika penggemar Yuta ataupun penggemar MotoGP mendapati dirinya tengah menghabiskan waktu bersama Yuta berdua saja. Mereka hanya akan menyapa sejenak lalu berfokus kepada tujuan awal mereka menghampiri Yuta, untuk berfoto atau meminta tanda tangan. Setelah itu mereka akan pamit dan tidak mempedulikan sedikit pun tentang siapa perempuan yang sedang bersama dengan Yuta saat itu.

Sejak awal karir professional Yuta dimulai hingga Yuta menyentuh puncak popularitasnya seperti saat ini, Maudy selalu menghindar ketika para penggemar menghampiri Yuta untuk berfoto atau meminta tanda tangan atau bahkan hanya untuk sekedar menyapa. Maudy akan berpura-pura tidak mengenal Yuta dan menjauh. Termasuk ketika Maudy tengah menghabiskan waktu bersama Yuta dan timnya—bersama Austin juga tentunya—Maudy akan menjauh sebisa mungkin dan jika tidak memungkinkan, maka Maudy akan sibuk sendiri atau berpura-pura tengah asyik dengan Austin atau dengan anggota tim Yuta. Hal yang sama pun berlaku ketika Maudy datang ke box untuk menonton balapan. Maudy akan dekat dengan Yuta seperti biasanya jika tidak ada satu pun kamera yang tengah menyorot box milik Yuta. Namun, apabila ada kamera yang tengah menyorot, maka Maudy akan berusaha untuk menghindar dari tangkapan kamera—yang memang bukan untuk menyorot dirinya tapi tetap saja kehadiran Maudy akan terekam bukan? Bahkan di area podium yang jelas banyak sekali kamera dan jelas mereka semua menyorot Yuta beserta timnya, Maudy akan tetap berusaha semaksimal mungkin agar kehadiraannya di tengah tim Yuta tidak diketahui atau setidaknya tidak terlalu jelas diketahui. Sulit? Pastinya. Semua itu Maudy lakukan untuk membuat hati dan pikirannya tetap tenang.

Saat ini Maudy baru menyadari, jika seluruh usaha yang dilakukannya selama ini untuk menutupi eksistensi dan identitasnya dari publik ternyata tidak cukup penitng. Maudy melakukan itu semua atas dasar ketakutan dan ke khawatirannya sendiri, bukan atas dasar realitanya. Rasanya Maudy ingin mentertawakan perbuatan yang dilakukannya dulu. Takut akan sesuatu hal yang belum pasti terjadi ternyata hanya akan membuat diri sendiri lelah.

"Maudy you're worry to much!"

Maudy mengangguk seraya tertawa, lebih tepatnya mentertawakan diri sendiri. Saat ini Maudy tengah bersama dengan Camila, kekasih dari Sergio Martinez—rekan satu tim Yuta—di salah satu kafe yang terdapat di Paseo de Manuel Girona, Pedralbes. Pertemuan yang ide awalnya bermula dari Camila yang ketika tahu jika Maudy pindah ke Barcelona. Camila yang tidak pernah absen untuk menemani Sergio balapan, khusus di pekan ini, Camila tidak menemani Sergio membalap di Ceko.

"Maudy you have remember one thing. Ya, MotoGP riders are famous, but not everyone around the world knows them. They are not famous like celebrities. They are just an athlete. Only certain people know them, not everyone. Their popularity is on a different level. Your worries would make sense if your boyfriend was a top celebrity like Justin Bieber."

Logika & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang