Kabar hilangnya Karin, sebagai pengantin Katon, tentu membuat heboh seluruh penduduk di negeri bangsawan iblis. Apalagi muncul rumor mengenai hilangnya Karin yang diduga berselingkuh dengan salah satu anggota keluarga Damon. Rumor ini menjadi buah bibir dimana pun, semua orang tak henti membicarakan hilangnya Karin, bahkan mereka juga teringat akan duel besar yang terjadi antara keluarga Bagaskara dan Damon yang terjadi sekitar 15 tahun yang lalu. Persamaan hilangnya Karin dengan duel besar itu adalah ada dua keluarga kasta tertinggi yang terlibat, yaitu Bagaskara dan Damon. Serta melibatkan pengantin masing-masing keluarga.Begitu juga di sekolah Sofia, semua orang tak hentinya membicarakan kasus hilangnya Karin ini karena sudah dua hari Karin tak juga ditemukan. Bahkan Stefani dengan kejam juga menyebar rumor jika Karin telah mati bunuh diri, karena malu perselingkuhannya terbongkar oleh keluarga Bagaskara. Erna yang mengetahui hal ini tak bisa tinggal diam. Dia adalah satu diantara dua orang yang tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan fitnah yang disebarkan Stefani sudah sangat keterlaluan. Maka saat jam istirahat, dengan nyali sebesar gunung, Erna menghampiri Stefani di kelasnya. Dia bahkan mendobrak pintu, berteriak kencang memanggil nama Stefani.
Melihat amarah menyelimuti diri Erna tak membuat Stefani gentar. Dia justru tersenyum pongah, meremehkan Erna yang baginya hanyalah manusia lemah tak berdaya. Stefani bahkan enggan menghampiri Erna, dan menyuruh gadis itu yang datang ke mejanya.
"Ada apa?" tanya Stefani acuh.
"Heh, brengsek!!" umpat Erna, memotong ucapannya. "Apa maksudmu menyebar rumor nggak jelas tentang Karin? Asal kamu tahu, Karin nggak pernah melakukan hal yang kamu rumorkan itu!"
Stefani tertawa merendahkan. "Kamu yakin?"
"Dan satu hal, Karin nggak mati! Jangan asal menyebar gosip yang mencoreng nama baiknya!" omel Erna dengan emosi meluap.
Dia menolak fakta bahwa yang sedang berhadapan dengannya saat ini adalah bangsawan iblis wanita dari kasta tertinggi, Stefani Maura.
Awalnya Stefani enggan berdiri, namun mendengar celotehan Erna membuatnya sedikit muak. Dia pun berdiri, berhadapan dengan Erna hingga hidung mereka hampir menyatu. Namun kemudian Stefani mundur cepat ke belakang dengan dahi mengernyit."Kok bisa?" gumam Stefani.
Erna balik mengernyitkan dahi karena tak paham dengan perkataan Stefani. "Apa maksudmu?"
"Kenapa ... aku tak bisa membacamu?" tanya Stefani curiga.
Kemudian dia kembali mendekati Erna, memutari tubuh Erna dengan tatapan menyelidik penuh curiga.
"Kamu gadis yang sudah dicampakkan dan artinya tak ada seorang pun yang menginginkanmu. Tapi, kenapa pikiranmu dikunci? Siapa yang sudah mengunci pikiranmu?"
Erna terdiam dengan tubuh membeku. Dia tak pernah tahu jika Hendery telah mengunci pikirannya pada semua bangsawan iblis. Dia kira hanya pelindung Karin yang tak bisa membaca pikirannya."Aku nggak paham maksudmu," kilah Erna.
Stefani diam, memandang ke dalam mata Erna seakan sedang menelanjangi jiwanya.
"Aku akan cari tahu," bisiknya. "Tapi sepertinya aku tahu Karin ada dimana,"
* * *Ketika Karin terbangun dengan tubuh lelah dan penuh luka memar, dia mendapati dirinya sedang berada di sebuah rumah pohon yang cukup luas. Rumah pohon itu bersih dan selayaknya sebuah ruangan dengan kursi, meja dan berbagai pernak-perniknya. Di salah satu sudut ruangan, Hendery sedang duduk mengawasi Karin seakan lelaki itu selalu terjaga sepanjang malam. Ketika dia tahu Karin telah bangun, Hendery seketika menghampirinya dengan senyum menyeringai yang khas.
"Bagaimana tidurmu?" tanya Hendery.
"Aku lapar," ucap Karin lirih dengan suara lemah.
Wajahnya pucat dehidrasi, rambutnya kusut dan pakaiannya kotor. Dia bahkan belum mengganti pakaian seragamnya sejak dua hari yang lalu.
Hendery kembali tersenyum. "Kamu bilang kamu tak butuh makanan, hanya butuh keluar dari sini,"
"Apa kamu berniat membunuhku perlahan?" tanya Karin.Suaranya makin lama makin lirih mengenaskan.
"Kalau kusiapkan makanan untukmu, apa kamu bersedia meninggalkan Katon dan hidup di sini bersamaku?"
Karin memegangi kepalanya frustasi. "Kamu tahu aku tak akan pernah meninggalkan Katon,"
"Jadi kamu memilih mati kelaparan?"
"Katon pasti akan datang menyelamatkanku," ucap Karin optimis, meski keadaannya memprihatinkan.
Dia selalu menggumamkan nama Katon di setiap waktu, namun tak ada tanda Katon akan datang menyelamatkannya. Apakah suaminya itu sudah tak peduli dan sedang bersama Stefani sekarang?
* * *"Aku akan membuat perhitungan dengannya," ucap Katon. "Kalau perlu aku akan memenggal kepalanya,"
Cerberus telah datang atas perintah Katon karena Karin sedang dalam bahaya. Matanya telah berubah hitam legam, bahkan dia mengeluarkan pedang miliknya yang telah haus akan darah Hendery. Meski dia dan Hendery tak pernah akur sejak dulu, baru kali ini Katon merasa sikap Hendery sudah sangat keterlaluan. Maka dengan bantuan Rama, Aldo, James, Ken dan cerberus, malam ini mereka akan menebas hutan terlarang apapun yang terjadi.Kalau harus diceritakan awal pertikaian mereka, sebenarnya tak ada yang berarti selain karena ambisi Hendery untuk dapat berkuasa. Hendery melihat Katon yang dalam berbagai aspek terasa sempurna. Keluarga yang utuh, orang tua yang harmonis bahkan persaudaraan yang erat. Dia juga memiliki kekasih yang mencintainya sampai mati, Stefani Maura. Tak ada celah pada kehidupan Katon. Sebagai seorang Damon yang memiliki sifat menyukai tantangan, Hendery ingin sedikit membuat keributan dengan mengganggu hidup Katon yang sempurna.
"Katon, ada yang ingin menemuimu," tukas Serena ketika Katon sedang berdiskusi serius dengan rekan-rekannya.
Lalu Serena membawa masuk seorang gadis, yang wajahnya sangat familiar bagi Aldo dan James. Aldo bahkan sampai berdiri saking kagetnya.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" seru Aldo keheranan.
Gadis itu terdiam sesaat, bimbang apakah dia harus menceritakan semuanya atau tidak. Namun tekadnya telah bulat. Dia tak ingin rumor kematian Karin yang disebarkan Stefani menjadi kenyataan, mengingat Hendery adalah lelaki paling gila yang pernah dia kenal.
"Aku Erna Wijaya, sahabat Karin. Aku tahu dimana Karin berada sekarang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil's Love Trap [END]
FantasyMenikah atau ibunya mati. Karin harus memilih salah satu. Katon Bagaskara telah menandainya sebagai calon pengantin, semenjak Karin masih dalam kandungan ibunya. Dan kini, demi menyelamatkan hidup sang ibu, Karin terpaksa pergi meninggalkan kehidup...