(10) hari pertama

4.1K 109 2
                                    

"Kang tolong bawain koperku nggih" pinta zelmira seraya menutup pelan pintu mobil.

"Sudah di bawa Gus Azzam kekamarnya Ning" jawab kang Danang menunduk.

Zelmira kemudian berjalan menuju pintu ndalem, ia mencuci kaki dan tangannya di keran.

"Ayo masuk" ucap Azzam berdiri di depan pintu, kebetulan Azzam tadi memang masuk terlebih dahulu, sedangkan zelmira masih merapikan beberapa barang di mobil.

"Umi sama Abi mana Gus?"

"Di ruang tengah" mendengar itu Mira mengikuti langkah Azzam ke ruang tengah dan segera mencium takdim kedua tangan mertuanya.

"Capek ya? Bersih-bersih dulu mir, umi siapin makan ya?" Umi mengusap lembut kepala menantunya yang tertutup jilbab.

"Azzam sama Mira ke kamar dulu ya,"

Azzam berjalan santai mengandeng tangan Mira menuju kamarnya.

"Khem, selamat ya dah halal nih langsung ke kamar aja" Aisyah tertawa melihat adiknya yang membuka pintu kamar.

"Iya dong, jomblo mana bisa" Azzam menyaut menyindir.

"Eh? kenapa kamarnya banyak bunga-bunga" zelmira menatap sekeliling bau semerbak mawar dan lilin aromaterapi di atas nakas.

"Gimana udah siap belum?" jawab Azzam seraya melepaskan kancing baju kokonya.

Zelmira langsung meneguk ludah.

"Gus, ini masih ashar loh" jawab zelmira mencoba untuk tenang.

"Lah terus kenapa?" balas Azzam menatap heran.

Azzam semakin mendekat, sedangkan zelmira terus berjalan mundur sampai Tertabrak lemari.

'umi aku harus gimana?' batinya menjerit.

Sedangkan Azzam semakin mendekat ke arahnya, ia merasakan hembusan nafas Azzam menerpa wajahnya. Zelmira pun memutuskan untuk menutup matanya setelah melihat Azzam semakin mendekatinya.

"Permisi, saya mau ngambil handuk dan baju di lemari," Ujar azzam datar.

"Kenapa kamu merem? Kamu kelilipan?" Azzam menggoda zelmira yang pipinya memerah, astaga kenapa zelmira selucu ini.

Hah? Zelmira pun membuka matanya lebar dan langsung duduk di sofa seberang ranjang.

Azzam berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri agar terlihat segar, sedangkan zelmira tampak murung sambil memainkan bantal di pangkuannya, setelah selesai Azzam pun keluar.

"Kamu nggak sholat ashar?" tanya Azzam menahan tawa melihat ekspresi zelmira yang malu ketika melihat dirinya.

"Sholat kok, tungguin ya" jawab zelmira berlari ke kamar mandi.

"Iya di tungguin kok" sahut Azzam membentangkan dua sajadah berwarna hijau.

Setelah mengakhiri salam, Azzam mengahadap ke zelmira.

"Mau salim gak sama suami?" Tanya Azzam sambil memajukan tangan kanannya.

zelmira menatap Azzam lekat.

Akhirnya ia memutuskan menyalimi tangan azzam, Azzam pun melafalkan doa di ubun-ubun nya.

"Aamiin" ucapnya.

"Emang tau? Aku doanya gimana?"

Zelmira menggeleng cepat.

"Semoga kamu selalu di lindungi ya, takut ada yang bawa sih soalnya cantiknya kebangetan" Azzam menoel dagu istrinya, zelmira terbelalak.
Zelmira kira hubungan pernikahan ini akan kaku dan tegang nyatanya ini awal yang bagus untuk mereka.

Gus AzzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang