41. turki denganmu

1K 45 25
                                    


Kini mereka sudah berada di pesawat, zelmira dan azzam duduk nyaman di bussiness class Turkish airline.

"Aku masih sedih ninggalin zaf," zelmira menyeka air matanya setelah tadi berpisah di bandara, ia tak tega meninggalkan zafran yang ikut mewek ketika ia dan Azzam mulai menjauh.

"Nggakpapa sayang, nanti tak bikinin zaf-zaf yang lain di turki" Azzam menyeruput jus jeruk yang baru saja di berikan pramugari.

"Ish! Aku nggak bercanda"

"Zafran sama umi pasti aman dan seneng main di sana adem dibanding malang, panas"

Setidaknya zelmira merasa lebih tenang lalu merubah kursinya ke mode sleep dan bersiap tiduran dan memilih film seru yang ia tonton. Jangan tanya Azzam, laki-laki itu sibuk dengan majalah belanjaan di tangannya, Azzam itu suka kalap kalau beli barang yang disuka.

Setelah 12 jam di udara akhirnya mereka sampai di turki juga, Azzam membantu zelmira menarik kopernya . Zelmira juga sudah memesan taksi untuk segera menuju hotel karena hari yang sudah malam, ia ingin segera beristirahat dan menuju tempat wisata besok.

"Kamu mau makan malam apa?" Azzam bertanya pada zelmira yang menyenderkan kepalanya di bahunya.

"Aku kebab aja, nggak ada makanan turki yang cocok kecuali kebab di lidah aku," jawab zelmira.

"Kamu belum cobain semuanya, besok kita hunting makanan enak deh. Emang kamu terakhir kapan kesini?"

"Udah lama banget dulu, sepaket sama umroh. Kelilingnya juga nggak puas soalnya cuma 2 hari an"

"Siap menemani hari-harimu di turki, yang"

Hari pertama yang mereka tuju adalah di Hagia shopia, sebuah tempat yang sudah di bangun sejak zaman kekaisaran itu masih berdiri kokoh. Zelmira sangat mengagumi arsitektur bangunan ini meskipun bukan pertama kalinya ia kemari.

Lain dengan Azzam yang fokus melihat-lihat dan mendengar penjelasan tour guidenya, beberapa cerita tentang Hagia shopia dan asal usulnya.

Yang membuat zelmira senang di jalanan sekitar sini banyak sekali kucing-kucing lucu yang berkeliaran, ia jadi tertarik untuk memelihara satu nanti.

"Mas aku boleh kan rawat kucing di rumah?" Zelmira bertanya random di sela-sela ia berkeliling di sekitar Hagia shopia.

"Boleh aja, asal kamu tanggung jawab. Tapi aku geli sama kucing,"

"Iya ih, jadi inget pas kamu di deketin kucing langsung lari," zelmira tertawa mengingat kejadian saat sepulang sholat eid tahun lalu.

"Kamu pikir sendiri kucingnya mau masuk sarung, gimana aku nggak geli" sahut Azzam kemudian mengajak zelmira berhenti di penjual es krim dan roti, sepertinya cocok suasana turki saat ini agak dingin tapi masih ada cahaya matahari.

Zelmira mengunyah pelan roti hangat dengan krim tiramisu, disela ia mengunyah Azzam menyuapinya es krim stroberi.

"Makannya kayak zaf, berantakan"
Azzam membersihkan ujung bibir zelmira yang terkena krim tiramisu dan mengusapnya dengan tisu.

"Setidaknya sedikit dari zaf mirip aku, kamu menang soalnya wajah zaf kayak salinan kamu banget, udah nggak ada bedanya. Bundanya nggak kebagian" zelmira cemberut.

"Di luar kendaliku sayang, nanti kita bikin lagi yang mirip kamu" Azzam tertawa lalu menikmati kembali es krim yang mulai mencair.

Siang hari mereka kembali ke hotel karena tiba-tiba cuaca menjadi dingin, padahal agenda hari ini naik kapal di selat Bosphorus dan makan malam disana, Azzam menunggu kepastiaan dari pihak tour.

Gus AzzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang