36. pangeran?

1.1K 44 12
                                    

Zelmira tersenyum puas melihat beberapa koleksi terbaru sudah terpasang di patung butik. ia melangkahkan kakinya ke ruangannya tampak Akbar dan Syifa sibuk dengan komputer di hadapannya.

"Pagi!"

"Jangan pagi-pagi aja Ning, lihat ini klien kemarin marah-marah tuduh butik nggak profesional-"

Syut!

"Jangan marah-marah Akbar, mood saya pagi ini sedang bagus." Zelmira lalu memeriksa dokumen di hadapannya.

"Oh ya gimana baju buat anak-anak pondok wisuda? Aman kan? Udah Deket loh seminggu lagi" zelmira membenarkan kacamata yang bertengger di hidung bangirnya.

"Aman Ning, tinggal beberapa kloter lagi. Beberapa sudah saya kirim ke pondok" Syifa menyaut.

"Oh iya Akbar tolong hubungi arsitek buat pembangunan butik, saya mau meeting desain sekarang ya bilang saya tunggu 30 menit"

"Ok Ning, sambil saya menghubungi saya siapin ruang meetingnya."

Zelmira mengacungkan jempolnya.

Matanya melirik jam yang menunjukkan pukul 11.00 uh matahari sedang panas-panasnya dan sudah mendekati waktu istirahat siang sehabis meeting tadi yang kurang berjalan lancar karena ada beberapa desain yang kurang cocok dan harus di revisi ulang.

"Syif, ajakin karyawan kedepan ya? Saya panggilin tukang bakso sama batagor, sekalian cimol sama es Doger kelapa muda enak kayanya ya?" zelmira membawa dompetnya lalu berjalan keluar dari butik memanggil beberapa pedagang jajanan di depan gerbang pondok.

"Asik makan siang gratis!!" Akbar girang sendiri, beberapa karyawan yang lain juga demikian.

Zelmira menaruh saus, kecap dan sambal ke dalam bakso uratnya ia meneguk ludahnya membayangkan memakannya ditemani dengan es Doger kelapa muda.

"Ini batagornya Ning," Syifa menyerahkan bungkusan itu, zelmira menerimanya dengan senang. Ia tersenyum tipis menatap para karyawannya tampak happy dengan tindakan kecilnya.

"Aduh ini butik atau alun-alun banyak amat jajanan," Azzam menghampiri istrinya yang duduk di kursi panjang besi.

Zelmira tertawa. "Aku lagi collab sama tukang jajanan, kamu mau kemana kok rapi?"

"Aku mau acara pertemuan pengasuh pondok, ngewakilin Abi soalnya lagi nggak enak badan. Sekalian mampir bentar"

Azzam menerima beberapa suapan dari zelmira sebelum ia benar-benar pergi. "Nanti pas aku pulang masakin ya,"

Zelmira menghentikan kunyahannya memandang Azzam. "Masak apa?"

Akbar dan syifa saling melirik heran melihat Azzam dan zelmira tampak Akur pagi ini, seperti yang ia tahu dan ia sembunyikan Akbar dan Syifa sering melihat mereka cekcok dan bertengkar.

"Tom and Jerry akur syif,"

Syifa mengangguk setuju seraya memakan suapan cimol ke mulutnya.

"Akbar!"

Akbar berteriak kaget dengan suara di belakangnya. " Eh ayam eh ayam,"

Azzam memandang heran manager istrinya yang tidak ada wibawanya ini, padahal pustur tubuhnya tinggi dan parasnya tampan tapi minusnya agak centil.

"Ikut o kajian bar kalau malem sama Abi atau nggak ngumpul dipondok sana, jangan suka nongkrong sama perempuan doang gosip-gosip"

Akbar tersenyum masam dan mau tak mau ia mengangguk mengiyakan meskipun tak akan pernah ia lakukan.

"Kamu jadi berangkat mas?" Zelmira heran memandang Azzam yang asik nimbrung dengan karyawannya.

Azzam mengangguk menatap istrinya lalu beranjak menghampiri wanita dengan abaya berwarna khaki yang serasi dengan kulit putihnya.

Gus AzzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang