17. Kecelakaan

2.2K 57 0
                                    

Hari-hari yang indah berlalu dengan cepat, tak terasa sudah 5 bulan kehamilan zelmira sekarang.

Memasuki kehidupan yang dijalani dengan Azzam, banyak hal hal kecil yang membuat zelmira kesal dan bahagia.

Karena itulah lebih baik membiarkan segalanya berjalan dengan semestinya.
Azzam memperlakukannya seperti harta yang berharga, dan membuatnya merasa istimewa.

_____

Pagi yang cerah ini, zelmira membantu umi memasak di dapur, pekerjaanya tidak terlalu berat hanya mencicipi makanan, karena zelmira selalu dilarang ini itu oleh umi dan Azzam.

"Ngapain Ra? Di sana?" Tanya Azzam dari masjid menatap datar.

"Bosen tau mas di kamar terus, ini cicipin masakan umi" senyumnya merekah mencicip kolak pisang yang di buat mertuanya.

"Oh gitu, yaudah aku minta tolong cari berkas di dalam lemari ya?, "

"Hem nggih" jawab zelmira lesu berjalan ke kamar.

Tangan zelmira cekatan membokar lemari dan nakas untuk mencari berkas berkas yang tertumpuk, agak lama mencari berkas yang di minta Azzam. Setelah menemukannya, zelmira menata kembali agar rapi.

Ekor matanya melihat sebuah kotak di sudut lemari, zelmira mengambilnya.  Ternyata ia menemukan kado ulang tahunnya beberapa bulan yang lalu yang terlupakan. Bisa-bisanya ia lupa begitu saja, Azzam juga tidak mengingatkan itu sama sekali.

Zelmira membuka penasaran kotak kado itu.

"Ra, bajunya kok warna merah? Mencolok tau" komentarnya dari kamar mandi dengan badan yang masih basah berbalut handuk.

Zelmira yang kaget segera mengembalikan kotak tersebut seperti semula dan menutupinya dengan lipatan bad cover.

"Minta warna apa? Merah muda?" Zelmira agak kesal.

"Ih, warna yang lembut gitu"

"Putih ini ya?" Ujar zelmira menunjuk salah satu baju di dalam lemari.

"Nggih cantikku, makasih ya"

Setelah azzam bersiap siap, dia menaruh tasnya di ruang tengah dan bersarapan bersama keluarganya.

"Alia mana mi?" Tanya Azzam mengambil piring dari zelmira yang sudah di siapkan nasi dan lauknya.

"Udah makan tadi pagi setelah sholat subuh, sekarang di ajak makan lagi gamau takut gendut katanya haha" jelas umi sambil tertawa.

Azzam tersenyum, "emang ada-ada saja mi, anak zaman sekarang tuh,"

"Kak Aisyah, temenin Mira ke rumah sakit ya nanti" ujar Azzam menyudahi sarapannya berbarengan dengan abinya.

"Iya zam, kebetulan kakak juga free hari ini, emang mau kemana kamu?"
Sahut Aisyah seraya mengambil jus di dalam kulkas.

"Ngurus berkas penjualan di kota sebelah, maaf ya sayang aku gak bisa temenin kamu USG nanti" Azzam mengelus kepala istrinya yang masih melanjutkan sarapannya itu.

"Gapapa kok mas, doain aja yang terbaik" zelmira tersenyum menatap Azzam.

Setelah mencuci piringnya di dapur, zelmira membawa buah potong ke ruang tengah, sengaja dia ingin memakannya di sana dan membaca buku.

"Ra, aku berangkat dulu, kamu baik baik ya?" Azzam mencium keningnya, ia terkaget dikiranya Azzam sudah pergi dari tadi rupanya ia tadi masih berdiskusi dengan Abi di kamarnya.

Zelmira mengangguk. "Lama nggak pulangnya?"

"Pulangnya malem, nanti nggak usah di tungguin"

Azzam terkekeh pelan menatap istrinya yang cemberut. "Iya nanti aku usahain pulang cepet ya? Sekalian kubeliin martabak keju matcha kesukaanmu nanti"

Gus AzzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang