55. normal

703 25 5
                                    

"masa! Nggak mungkin sih belum disentuh udah 1 bulan Ra!!" Fida tidak bisa mengontrol mulutnya padahal sedang ada di cafe, zelmira membungkam mulut Fida untuk mengecilkan suara.

"Syytt!!!"

"Normal gak si lakimu? Serem sumpah, masa sih badan gede macho ganteng begitu!"

Zelmira tak menyuapi melanjutkan memakan dessertnya.

"Eh gue punya ide! Ayo kita di mall dan beli perlengkapan untuk ngetes Agam nanti malem!"

Entah rayuan maut apa sehingga zelmira menurut saja dan melaksanakan rencana fida saat ini.

Agam meneguk ludah ketika pulang lembur begini menemukan sang istri sedang menyisir rambut, yang tambah aneh adalah pakaian pendek sang istri yang mungkin saja bisa membuat Agam gila semalaman ini.

Ia tidak mau menyentuh sang istri sebelum dia benar-benar siap, ia tidak ingin memaksakan kehendaknya. Karena yang terpikirkan oleh Agam saat meminangnya bukan tentang ini saja.

Tapi melihatnya sudah bisa membuatnya gila, apa maksud zelmira menggunakan pakaian dinas malam, padahal biasanya zelmira tidur dengan pakaian rumah biasa atau piyama.

"Loh kak udah pulang? Udah makan belum?" Zelmira menghampiri Agam lalu membantu melepaskan dasi laki-laki itu, kenapa ia menjadi lebih gugup.

Agam menggeleng. Ia memang belum makan apapun dari siang.

"Yaudah aku angetin masakan aku ya," setelah menaruh tas Agam zelmira berjalan ke luar pintu kamar.

"Kamu turun gitu?" Agam melihat sang istri dari ujung rambut hingga ujung kaki. Takutnya mamanya maupun zafran melihat.

"Mama nginep di Tante Nia, katanya abis arisan terus acaranya nginep gitu. Zafran kan nginep di Kakung, nggak ada orang dirumah," jawab zelmira kemudian keluar dari kamar.

Agam melepas kancingnya satu persatu sebelum ia masuk ke kamar mandi dan menyalakan shower dengan kecepatan tinggi ke kepalanya untuk menghilangkan pikiran-pikiran kotornya yang sudah memutar dan memenuhi otaknya.

Setelah menggenakan kaus dan celana pendeknya Agam turun dan Langsung berjalan menuju meja makan, disana sudah tersaji makanannya, tanpa babibu lagi Agam duduk dan mulai makan.

Zelmira ikut duduk membawa sekotak salad buah dan memakannya disamping Agam, Agam hanya fokus menyendokkan makanan tanpa melirik zelmira lagi, bisa-bisanya wanita itu berpakaian seperti itu di laki-laki waras yang sudah mati-matian menahan.

"Yaudah biar aku yang cuci piring sendiri kamu balik ke kamar dulu," Agam membawa piringnya ke wastafel dan mencucinya.

Zelmira memejamkan matanya dan berekspresi gemas pada dirinya sendiri, kenapa ia menuruti perkataan Fida untuk memakai lingerie tipis seperti ini!

Sang suami pun tak ada reaksi apa-apa memuji atau menilai penampilannya! Zelmira meremat baju tipis yang ia pakai, mungkin sekali tarikan pun baju ini akan robek saking tipisnya!

Agam kembali ke kamar setelah mengecek apakah pintu sudah terkunci semua sambil meneguk minuman manis rasa blackcurrant. Ia duduk sebentar di sofa ruang tengah kemudian memutuskan kembali ke kamar, semoga saja ia masih bisa waras dan tidur meskipun dalam kepala pening.

Tidak ada zelmira di ranjang, mungkin zelmira sedang di kamar mandi. Agam bergegas menuju ranjang agak berlari kecil. Tapi bersamaan dengan itu zelmira keluar dari kamar mandi tetap dengan pakaian yang sama.

"Kenapa kak lari-lari?"

"Oh abis matiin lampu dibawa, lagian sepi aku lari aja" Agam menjawab santai lalu menata bantalnya ke posisi yang nyaman sebelum merebahkan punggungnya disusul zelmira.

Gus AzzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang