15. Madinah, positif?

3.3K 80 6
                                    

Saat di kereta menuju Madinah, mereka menghabiskan waktu dengan berzikir kadang ngobrol sambil menyemil.

"Nanti ke kebun kurma ya?" Ajak zelmira bergelayut manja di lengan Azzam.

" نعم زوجتي العزيزة"

"Capek nggak?" Azzam bertanya seraya menyomot Snack yang sedang di makan zelmira, zelmira mengangguk.

"Tidur sini!" Azzam menepuk-nepuk pahanya.

"Ish, malu tau kamu nih ada ada aja deh"

"Ahmad kemarin datang kan ke pernikahan kita? Siapa yang undang?" Zelmira bertanya penasaran.

"Mboten Kulo, umi paling Ra. Soalnya umine Ahmad ya teman umi kajian muslimat juga" Azzam menyaut.

"Oh gitu, aku cuma penasaran aja Gus, kenapa dia datang di pernikahan kita sedangkan kita terakhir kontak 2 tahun yang lalu,"

Azzam termenung lalu meneguk satu botol air mineral.

Dalla taibah hotel, tujuan mereka setelah turun dari taksi Azzam menarik 2 koper sekaligus ke lobby dan segera meminta card untuk membuka pintu hotel, karena sudah reservasi kemarin.

"Langsung mandi Ra, habis ini turun makan" Azzam menepuk kepala zelmira, sedangkan sang empu tersenyum manis menatap suaminya dan segera berlalu ke kamar mandi.

Mereka bersiap-siap untuk turun ke restoran hotel, zelmira menatap Azzam yang sibuk membereskan pakaian kotor untuk di cuci karena di kamar ini ada mesin cuci mini.

Aish zelmira lupa bahwa di sana juga ada dalaman pakaiannya.

"Bajuku nanti tak masukin sendiri ke keranjang Gus, jangan di campur"

"Gakpapa sekalian aja, biar aku rapihin sekalian nanti nyucinya biar gampang" Azzam tetap sibuk memilah pakaian itu sampai saat.

Bug

Warna merah muda sepasang.

"Tuhkan ihhh kamu sih dibilangin" zelmira segera turun dari ranjang menyaut pakaian yang jatuh itu secepat kilat.

Wajahnya memerah malu, Azzam dengan wajah berdosanya memamerkan derekan giginya, menurutnya sangat lucu ekspresi zelmira saat ini.

"Kamu loh kayak aku gak pernah tau aja" Azzam makin semangat menggodanya. Wajah zelmira makin merenggut kesal.

Setelah makan malam mereka kembali ke kamar, kaki Azzam melangkah gontai ke kamar mandi untuk urusannya. Sedangkan zelmira setelah mencuci muka dan kakinya lalu ia tiduran di ranjang.

Tring panggilan video.

[Assalamualaikum] sapa zelmira antusias pada umi, Aisyah dan Alia.

[Waalaikumsalam nduk, kok sendirian Azzamnya mana?]

[Lagi di kamar mandi]

[Gimana udah ngisi belum?]

[Ngisi mi', kurma sekebon] jawab Azzam tiba tiba berada di samping zelmira mengagetkan.

[Haha, tak doain cepet di kasih momongan, nggih mpun sudah malam Nang istirahat]

[Aamiin, nggih mi ini mau tidur]

[Kak aku beliin coklat yang banyak ya?] Pinta Alia.

[Siap.]

Setelah panggilan berakhir mereka pun segera berbaring beristirahat, Azzam tampak menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang.

"Ra?"

"Hemm??" Setengah sadar zelmira menjawab karena kantuknya.

"Kamu ngak ingat pesan umi?"

Gus AzzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang