Bab 13

1.3K 99 5
                                    

Daisy meremas jari tangan dengan resah ketika sudah duduk dihadapan Rengganis. Mereka saat ini sudah duduk di sebuah Cafe yang tidak jauh dari gedung apartment Hadyan. 

"Jadi kamu punya hubungan apa dengan Hadyan?" Tanya Rengganis sesaat setelah menyesap teh miliknya.

Daisy sudah menduga Rengganis ingin menanyakan hal itu, tetapi meskipun begitu, dia tetap kaget dengan pertanyaan yang di lontarkan wanita di depannya.

"Mas Hadyan Kakak angkatku" Jawabnya Daisy. Jujur dia bingung bagaimana hubungan mereka sekarang. Hadyan sudah terlalu lama absen menjadi anggota keluarganya. Bisa dibilang hubungan mereka sekarang tanpa status yang jelas.

"Kakak angkat bagaimana? Hadyan yatim piatu. Dia tidak pernah mengatakan memiliki keluarga angkat sebelumnya" Ucap wanita itu sambil mengkerutkan wajah. 

Sekarang gantian Daisy yang mengkerutkan wajah "Mbak bisa tanyakan sendiri pada Mas Hadyan. Kenapa harus repot-repot mengajakku bicara kalau mbak sendiri nggak bisa mempercayai ucapanku?" Tanya Daisy yang sekarang tidak peduli lagi pada sopan santun. Entah kenapa dia merasa kesal pada wanita di depannya.

"Wajar aku tidak percaya. Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Hadyan juga tidak pernah memperkenalkanmu padaku" Ucap Rengganis dengan nada tidak suka.

"Lalu menurut mbak aku siapanya Mas Hadyan?" Tanya Daisy memancing emosi Rengganis.

"Wanita penggoda mungkin." Jawab Rengganis yang membuat Daisy gantian emosi.

"Lebih baik aku pergi saja. Nggak lucu kan kalau besok-besok muka ku udah terpampang di akun gosip karena berantem dengan anak presiden!" Dumel Daisy yang ingin bangkit berdiri.

"Belum ada yang menyuruhmu pergi. Dasar tidak sopan!" Hardik Rengganis sambil menahan tangannya.

Daisy tentu saja langsung mengerang kesal, dia bingung harus bagaimana. Mau dilawan tapi ini anak presiden. Tiba-tiba saja dia memiliki ide, sambil tersenyum licik dia pun berteriak.

"Mas Hadyan !" Panggil Daisy sambil menatap horor ke belakang tubuh Rengganis.

Rengganis yang mendengarnya langsung menoleh kebelakang dengan panik, saat kepalanya sudah menghadap kearah tatapan Daisy, ternyata tidak ada Hadyan disana. Wanita itu pun menoleh  lagi kearah Daisy, namun gadis itu sudah tidak ada di tempatnya. Dia kabur, berlari kencang sambil memeletkan lidah.

Rengganis langsung berdecak, sial ! anak itu sangat pintar membohonginya.

"Apa mau dikejar Mbak?" Tanya salah seorang paspampres yang menghampirinya.

"Tidak usah, biarkan saja. Aku masih punya banyak waktu untuk mencarinya" Ucap Rengganis sambil mengeraskan wajah.

****

"Kamu dimana?" Tanya Hadyan yang menghubunginya saat Daisy baru saja selesai mandi. Dia memang tidak jadi pulang ke apartment Hadyan dan memilih untuk pulang ke asrama tempatnya tinggal.

"Di asrama" Jawab Daisy singkat.

"Kamu siap-siap sekarang. Mas mau ajak kamu ke Bali"

"Hah? Malam-malam begini?" Tanya Daisy heran.

"Besok sabtu, kamu libur kuliah kan?" Hadyan malah balik bertanya.

"Iya sih, tapi aku ada kegiatan mas."

"Kegiatan apa? Demo?" Tanya Hadyan terdengar marah "Mas udah bilang kamu jangan ikut demo!"

"Tapi kan ini tugas ku! Mas nggak bisa melarang ku!"

"Tugas kamu itu belajar!"

"Mas berisik !"

"Daisy !"

Devil Inside HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang