Bab 21

1.1K 105 15
                                    

Maaf nunggunya lumutan.

*****

Mobil yang mereka kendarai melaju kencang di jalan tol menuju bandara Soekarno-Hatta. Sepanjang perjalanan Daisy hanya diam tidak ingin mengatakan apapun.

Dalam hati kecilnya dia tahu apa yang sedang terjadi. Diam-diam dia menyadari jika dirinya telah membantu Hadyan untuk semakin menaikkan citranya di mata masyarakat.

Politik pencitraan begitu istilahnya, ini agak berbeda dari kebanyakan strategi pencitraan politik yang biasa di lakukan politikus kebanyakan. Strategi pencitraan dibuat sedemikian rupa agar citra elit politik atau kandidat yang terekam dan melekat di benak publik adalah sesuatu yang positif, sehingga mereka terdorong untuk mendukung dan memberikan suara kepada kandidat tersebut dalam pemilu. 

Biasanya strategi ini dilakukan di tahun dimana pemilu akan diadakan, pemasaran dari strategi ini untuk menekankan kepada pemilih bahwa kandidat yang seharusnya mereka pilih bukan dilihat dari atribut seperti Visi maupun Misi kandidat, melainkan karena perasaan simpati, perasaan senang, serta bangga terhadap kandidat yang akan mereka pilih.

Strategi ini memainkan psikologis orang lain untuk membuatnya mengagungkan kandidat yang berhasil melakukan pencitraan.

Seperti yang dilakukan Hadyan sekarang, masalah yang menimpa Daisy dia jadikan alat untuk menarik simpati rakyat terhadapnya, banyak orang jadi mengidolakannya, banyak orang jadi mengelu-elukannya.

Daisy sendiri tidak tahu, seperti apa kinerja Hadyan dalam melakukan tugasnya sebagai pejabat negara. Daisy juga belum mendengar seperti apa prestasinya, namun melihat bagaimana orang begitu mengelu-elukannya Daisy jadi sedikit gusar.

Dia bukannya tidak mendengar berita yang beredar di tengah masyarakat, Hadyan merupakan kandidat presiden yang akan di usung partai politiknya dalam dua periode lagi. Untuk tahun depan Hadyan bahkan sudah digadang-gadang akan menjadi kandidat gubernur Jakarta termuda yang pernah ada.

Daisy sangat khawatir sekali, suaminya ini benar-benar berbahaya, meski strategi pencitraan Hadyan sekarang adalah untuk melindunginya, tapi strategi ini juga melejitkan nama Hadyan sehingga menjadi begitu di kenal oleh masyarakat.

"Kamu kenapa?" Tanya Hadyan khawatir. Daisy terlihat seperti memikirkan sesuatu yang berat.

"Entahlah, aku juga bingung kenapa" Gumam Daisy.

"Kamu masih takut dengan keselamatanmu? Rencana kita berhasil, hasilnya bahkan melebihi ekspetasi kita. Untuk sekarang kita agak menjauh dulu dari sorotan media. Takutnya ada yang memancing kamu untuk melakukan sesuatu yang blunder atau sesuatu yang membuat netizen marah, kalau itu terjadi akan menghancurkan segala usaha kita"

Daisy langsung melihat kearah Hadyan yang sedang asyik menonton berita dari layar gawainya. Pria itu terlihat senang sekali karena rencananya berhasil.

Daisy teringat dengan dirinya yang pernah menjual diri, dia menatap Hadyan dengan raut penasaran, beberapa waktu ini banyak sekali aib keluarganya yang di munculkan ke publik, para Haters seolah-seolah tidak pernah berhenti mengulik tentangnya, namun ada satu yang tidak mereka kulik, yakni tentang dirinya yang pernah menjual diri.

"Jika para Haters itu bisa mendapatkan segala informasi, seharusnya berita mengenai diriku yang menjual diri sudah mencuat ke publik. Kenapa tidak pernah ada beritanya? Apa kamu yang membereskan masa lalu ku itu?" Tanya Daisy yang membuat Hadyan langsung menoleh ke arahnya.

"Jangan pernah membicarakan ini kepada siapa pun dan dimana pun kamu berada. Masa lalumu itu tidak ada. Aku sudah membereskannya. Jadi jangan pernah mengungkitnya lagi" Desis Hadyan terlihat marah.

Devil Inside HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang