Bab 5

2.4K 148 2
                                    

Sudah sebulan Daisy resmi bergabung dengan organisasi Gerakan Mahasiswa Intelektual yang di ketuai oleh Aries. Jujur saja, Daisy tidak pernah mendengar mengenai organisasi ini sebelumnya. Namun meskipun begitu, sepertinya para anggota organisasi ini berasal dari Perguruan Tinggi maupun Universitas lain yang yang ada di Jabodetabek. Mereka bahkan berasal dari berbagai jurusan.

Menurut informasi yang Daisy dapatkan, Anggota organisasi ini berjumlah 60 orang termasuk dirinya. Namun yang membuat Daisy takjub adalah, para anggotanya merupakan para ketua BEM atau ketua organisasi kampus di fakultas mereka masing-masing.

Selama bergabung, dua kali Daisy ikut kegiatan organisasi sebagai panitia seminar. 

Seminar ini dapat di ikuti oleh mahasiswa manapun yang ada di Jabodetabek. Setiap panitia mempunyai peran masing-masing. Khusus untuk Daisy, dia kebagian tugas untuk mencari venue tempat acara sekaligus mengurus katering.

"Kamu hubungi Hotel Mulia, apakah mereka mempunyai Hall yang dapat menampung 500 orang. Jangan lupa tanyakan juga mengenai katering di Restaurant mereka." Itu adalah perintah dari Aries yang pernah di tujukan padanya.

Sebagai orang yang sudah berpengalaman berorganisasi, tentu saja Daisy penasaran, sebagus apa keuangan organisasi barunya ini ? Setiap kegiatan yang mereka lakukan, selalu dilakukan di Hotel ternama. Bahkan setiap peserta seminar  mendapatkan uang saku, sebagai konpensasi karena mau mengikuti kegiatan seminar yang mereka adakan.

Selain itu, tempat yang menjadi markas organisasi mereka juga bisa di bilang sangat bagus, Karena markas itu berada di sebuah gedung yang merupakan gedung perkantoran sekaligus apartment.

Berbagai fasilitas mewah ada disana, yang lebih membuat Daisy takjub ada ruangan gym yang memilki fasilitas lengkap.

Daisy jadi penasaran, siapa donatur organisasi barunya ini.

Menurutnya, siapapun dia, pastilah dia orang yang sangat kaya raya. 

Daisy kemudian melihat kearah pemandangan di bawah sana dari balkon kamarnya. Dia memang di berikan fasilitas kamar oleh Aries di markas ini. 

Pria itu memang sangat perhatian terhadap anggotanya, untuk anggota yang merantau atau tinggal jauh dari orang tua, dia memberikan fasilitas kamar untuk dapat mereka tempati.

Tentu saja saat mendapat tawaran kamar itu Daisy tidak menolaknya, meskipun Aries bilang dia harus berbagi kamar dengan anggota lain, namun tidak masalah, yang terpenting teman sekamarnya satu gender dengannya.

"Daisy, gue beli seblak. Lo mau?" Panggil Ira yang merupakan teman sekamarnya.

Daisy menoleh ke arahnya dan mengangguk. Dia pun berjalan masuk kembali ke dalam kamar mereka. 

Ketika sampai dia melihat Ira sedang menuangkan dua kantong Seblak dalam satu wadah besar. Daisy bisa merasakan air liurnya hampir menetes melihatnya. Dia pun segera duduk di samping Ira.

"Ini, gue udah ambil sendok juga" Ucap Ira sambil menyerahkan sendok itu ke arah Daisy.

"Lo beli dimana?" tanya Daisy berbasa-basi.

"Ryan yang beli, tadi gue nitip. Nggak tau gue dia beli dimana" Jawabnya acuh. Ryan itu anggota organisasi ini juga. Tiba-tiba Daisy teringat, Ira ini adalah salah satu bendahara di organisasi. 

Dia menatap Ira lama, menimbang-nimbang ingin menanyakan sesuatu yang membuatnya penasaran. 

"Lo kenapa?" Tanya Ira yang membuatnya gelagapan. "Lo gak suka sama gue kan? Gue masih doyan laki-laki" Ucap Ira lagi yang membuat Daisy langsung menggeleng. Sepertinya Ira salah paham dengan tatapannya.

Devil Inside HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang