Bab 52

774 46 23
                                    

Ini panjang banget dan alurnya maju mundur.
Tolong kalau bingung kasih tau ya, biar ku revisi lagi.

Jangan lupa vote biar aku makin semangat.
Makasih 😘

*****

Wina tidak pernah menyangka kegiatan snorkling bisa semenyenangkan ini. Melihat banyaknya biota laut sangat memanjakan matanya. Berbagai jenis ikan berenang cepat di di bawahnya, menghindari tubuhnya yang semakin bergerak mendekati mereka.

Senyum Wina merekah cerah, melihat salah satu ikan mengintip dari balik terumbu karang di depannya. 

Ini sudah seminggu sejak Sulistyo mengasingkannya ke pulau antah berantah yang tidak dia ketahui keberadaannya. Pulau itu merupakan sebuah pulau destinasi wisata bagi turis manca negara. Namun tempatnya sangat ekslusif. Hanya orang kaya saja yang bisa bermalam di sana.

Sebab untuk menginap di salah satu vila yang ada di sana, pengunjung harus rela merogoh kocek sebesar 50 juta untuk satu malam. 

Hanya terdapat lima vila dan satu cabana berukuran besar. Wina sendiri menempati salah satu vila. Dia tidak mengeluarkan uang sepeserpun karena pulau tersebut milik Sulistyo.

Sebenarnya tidak ada yang tahu Sulistyo memiliki pulau itu. Bahkan sebelumnya Wina juga tidak tahu. Pulau itu tidak masuk ke dalam daftar kekayaan milik pria itu karena dia menggunakan nama orang lain sebagai pemiliknya.

Alasan kenapa Wina diasingkan disana atas permintaan Wina sendiri. Dia ingin Sulistyo menjamin keselamatannya setelah dia membocorkan rahasia mengenai dalang kematian Alifah.

Hadyan salah menilainya jika dia akan berubah menjadi wanita penurut setelah pria itu mengancamnya. Dia memang pernah begitu setia pada pria itu, namun itu dia lakukan karena dia sangat mencintai Hadyan. Dan sekarang hatinya telah di patahkan.

Bertahun-tahun bekerja keras membantunya, Hadyan ternyata tidak bisa menghargainya. Terlebih pria itu mengancamnya, hanya karena dia sedikit memberikan pelajaran untuk istrinya.

Uang itu tidak seberapa, demi Tuhan. Uang sebesar 300 juta tidak ada apa-apanya bagi Hadyan. Tapi kenapa pria itu sampai melukainya sedemikian rupa. 

Katakanlah dia salah, karena telah membodohi Daisy. Tapi memangnya itu salahnya sepenuhnya? Padahal mereka jelas melakukan transaksi, dan semua itu atas dasar kesepakatan bersama tanpa ada pemaksaan.

Tapi Hadyan tidak bisa melihat dari sudut pandangnya. Kemarahannya karena perbuatan Wina yang membodohi istri yang di cintainya membuat pria itu kehilangan kendali diri.

Dan Wina benci mengakui, bahwa dia sangat sakit hati atas tindakan pria itu. Di tolak cintanya saja sudah membuat hati luar biasa kecewa, apalagi di tambah dengan perlakuan pria itu padanya karena kejadian itu?

Dia bukan hanya kecewa, tapi sangat marah. Kemarahan yang becokol dihatinya berubah menjadi dendam. Rasa cinta yang dulu terpendam berubah menjadi benci. Dia pun akhirnya memberanikan diri, mengakui pada Sulistyo tentang dalang di balik terbunuhnya Alifah tempo hari.

Sulistyo memang sangat terusik sejak kejadian terbunuhnya anak asuh Wina itu. Dia merasa tidak pernah ikut campur dalam masalah politik. Sebisa mungkin bisnis yang dia jalankan tidak melibatkan salah satu pejabat di negeri ini.

Sebab Romonya memang sudah mewanti-wanti, untuk jangan terlibat secara langsung kepada orang-orang seperti itu lagi. Usahakan dia harus memiliki kambing hitam dalam setiap kerjasama yang dia jalankan. Romonya tidak ingin kejadian bertahun-tahun lalu terulang kembali.

Memang Pria paruh baya itu dulu sempat sakit selama berhari-hari karena memikirkan masa depannya. Dia yang hampir masuk penjara karena terlibat dalam kasus korupsi salah satu pejabat negara.

Devil Inside HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang