Bab 43

672 74 14
                                    

Dari balik kaca jendela mobil, Wina menatap pepohonan di sisi jalan dengan tatapan kagum. Saat ini dia sedang dalam perjalanan menuju Puncak. 

Bibir tipisnya tidak henti-hentinya menyunggingkan senyum manis. Teringat dengan kejadian beberapa jam lalu saat salah satu anak buah Hadyan menemuinya di rumah mungilnya. Lelaki kekar yang begitu setia pada Hadyan tersebut bermaksud menjemputnya. Pria itu mengatakan Hadyan menunggunya di Vila rahasia yang ada di Puncak.

Sebagai orang yang bekerja lama pada Hadyan, dia sedikit banyak tahu mengenai properti milik laki-laki itu. 

Hadyan memiliki 10 hektar tanah di sana, sebagian besar tanah tersebut di tanami pohon durian yang yang sudah tumbuh tinggi serta rimbun daunnya.

Tentu saja pohon-pohon durian tersebut hanya sebagai kamuflase dari isi tanah itu yang sebenarnya. Karena tepat di tengah-tengahnya, terdapat vila yang berukuran cukup besar. Jika di lihat sekilas, vila tersebut persis seperti vila kebanyakan yang dibuat sebagai tempat peristirahatan atau tempat wisata. Namun, di belakang vila tersebut ada sebuah pondok yang di desain menyerupai gudang. 

Di gudang tersebutlah markas besar milik Hadyan di bangun. Lebih tepatnya markas tersebut berada di bawah permukaan tanah. Luas bangunannya mencapai hampir dua hektar. 

Selama ini Wina hanya mendengar desas-desusnya saja. Markas yang Hadyan bangun berisi berbagai peralatan teknologi canggih. Terdapat banyak tenaga ahli di bidang teknologi juga yang bekerja di sana.

Wina sebenarnya sudah sangat penasaran seperti apa tempat tersebut. Hadyan memang menguasai bidang teknologi di negara mereka. Bahkan teknologi informasi yang dia miliki lebih mumpuni dibandingkan teknologi informasi yang pemerintah kelola. Terbukti dari aplikasi Jual diri online yang Wina kelola, para tenaga ahli milik Hadyan lah yang membuat aplikasi tersebut. 

Selama ini pemerintah tidak pernah berhasil membongkar isi di dalam aplikasi tersebut, sebab aplikasi itu bukan hanya memiliki sistem keamanan yang rumit, melainkan juga memiliki kemampuan berkamuflase yang mumpuni. 

Aplikasi tersebut mampu mendeteksi user (Pengguna) asing yang memiliki niat untuk mencari bukti mengenai kegiatan jual beli wanita yang terdapat di dalamnya. 

Bila sudah terdeteksi bahwa yang masuk ke dalam aplikasi tersebut merupakan User  yang dapat membahayakan kelangsungan kegiatan jual beli yang mereka lakukan, maka aplikasi itu akan otomatis membatasi User tersebut dalam menggunakan fitur-fitur ekslusif di dalamnya. Sekalipun User tersebut sudah membayar mahal untuk menikmati fitur ekslusif jual beli wanita, User itu tetap tidak akan bisa masuk ke dalam group tempat kegiatan jual beli itu dilakukan.

Yah, meskipun seandainya ada User asing yang berhasil masuk sekalipun ke dalam group tersebut. Keamanan aplikasi itu tetap akan terjaga karena Prasetyo lah yang menjadi investor terbesar dalam pembuatan markas itu.

Saat ini negara sedang di kuasai partai milik Prasetyo, tentu saja banyak kader dari partainya yang menjadi pejabat di berbagai instansi pemerintahan. Mudah baginya menyuap oknum untuk menutupi jejak kesalahan maupun kejahatannya. Sekalipun ada oknum yang tidak bisa di ajak kerjasama, dia bisa dengan mudah mengancam oknum tersebut lewat keluarga maupun karir yang oknum itu punya. Dan Hadyan memanfaatkan kekuasaan Prasetyo tersebut untuk keuntungan dirinya tanpa pernah lelaki paruh baya itu sadari.

Wina sendiri selalu merinding setiap kali memikirkannya. Memang besar sekali pengaruh Hadyan di dalam urusan politik maupun bisnis haram yang Prasetyo punya. Pria itu seolah-olah menjelma menjadi gurita di dalamnya. Dengan tentakel miliknya yang banyak, panjang, serta lengket, pria tersebut menguasai hampir ke seluruhan cabang operasi bisnis milik Prasetyo. Jangan tanyakan mengenai urusan politik, Hadyan merupakan otak di balik kesuksesan melenggangnya Baskoro menjadi Presiden pada periode sekarang.

Devil Inside HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang