Bab 22

1K 102 4
                                    

Sudah sebulan Baskoro menjalankan tugas kenegaraan, salah satunya menghadiri beberapa pertemuan bilateral antar negara.

Dan selama itu juga, lewat penugasan tidak resmi, dia meminta Hadyan mengatur tentang gimmick persahabatan putrinya dengan Daisy.

Kontroversi mengenai kejadian yang menimpa Hadyan memang belum sepenuhnya mereda, masih ada beberapa media yang terus menggoreng beritanya, paling parah ada berita hoax mengenai Rengganis yang sedang hamil anak Hadyan. 

Kalau boleh jujur Hadyan juga jadi pusing melihatnya, para konten kreator yang terdiri dari orang biasa dan selebritas ikut meramaikan berita yang semakin menjadi-jadi di dunia maya.

Mereka berlomba-lomba menaikkan engagement platform mereka lewat konten yang semakin menyesatkan masyarakat.

Karena itu Hadyan langsung memesan bot militan akun-akun sosial media untuk meramaikan konten yang akan dia buat sehubungan dengan persahabatan antara istrinya dengan Rengganis.

Dia sudah memberitahu Daisy mengenai rencana ini, istrinya itu akan hang out bersama Rengganis siang ini di salah satu mall besar yang ada di Jakarta Pusat.

Hadyan tidak perlu menyewa wartawan, karena di masa sekarang orang biasa bisa menjadi paparazi dadakan.

Mereka bukan hanya mengambil gambar maupun video tokoh masyarakat atau selebritas, tapi mereka bisa dengan berani mengambil gambar orang lain tanpa izin, menyebarkannya di sosial media mereka, tak jarang terkadang gambar dan video itu di sertai dengan narasi yang menggiring opini publik untuk mencela sang objek yang mereka rekam.

Meski tidak semuanya begitu, tapi apapun itu, Hadyan sangat mensyukuri fenomena itu.

Sebab, Hadyan akan memanfaatkannya. Orang-orang tentu saja sudah mengenal Rengganis, terlebih mengenal istrinya.

Pertemuan kedua wanita itu akan menjadi santapan media, karena akan banyak orang yang merekamnya, lalu menyebarluaskannya.

Hadyan tahu, akan banyak narasi yang bermunculan. Untuk mencegah narasi berkembang ke arah yang negative, Hadyan sudah memberikan instruksi kepada Rengganis mengenai hal-hal apa yang harus mereka lakukan nantinya.

"Ingat sayang, kamu dan Rengganis harus terlihat akrab, jangan menampilkan wajah permusuhan" Ucap Hadyan, saat ini pria itu sedang mengantar Daisy ke mall tempat wanita itu dan Rengganis hang out.

"Iya"

"Kalau Rengganis terlihat murung, usahakan kamu langsung menegurnya. Kalian harus bisa melakukan dengan baik, jangan sampai ada kesalahan."

"Ya" Jawab Daisy singkat dengan wajah cemberut menahan amarah.

"Kamu mukanya kenapa cemberut gitu?"

Di tanya begitu Daisy jadi tidak bisa menahan emosinya. Dia menoleh ke arah Hadyan dengan wajah penuh permusuhan.

"Kamu kenapa sih mau membantu Baskoro? Dia kan orang yang berusaha mencelakaiku. Kamu nih sebenarnya ada di pihak siapa ?" Tanya Daisy tidak habis pikir.

Hadyan menatap Daisy tajam sebelum menjawab "Ini bagian dari bela negara, kita tidak bisa membiarkan Baskoro terus di terpa isu tidak sedap. Dia itu pemimpin di negeri ini, kepala negara yang menjadi simbol rakyat, dia orang yang menjalankan amanat rakyat untuk mengurus negara. Kalau dia terus-terusan di terpa isu tidak sedap, rakyat akan hilang kepercayaan terhadap pemerintahan."

Nafas Daisy naik turun mendengarnya.

"Aku bisa aja membiarkan dia menjadi kambing hitam atas kejadian kemarin. Tapi aku tidak bisa melakukannya" Ucap Hadyan sambil memegang kedua bahu istrinya. Mobil mereka sedang berhenti di traffic light yang sedang bewarna merah.

Devil Inside HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang