Hallo semuanya
Selamat datang dicerita baru aku.Cerita ini konflik nya ringan dan banyak buciiinnnnya. Semoga kalian suka dengan karya baru aku.
Kali ini jadwal update aku satu minggu dua kali yaitu hari SENIN dan MINGGU.Cerita ini juga ada di KaryaKarsa tentunya dengan versi lengkap dan disana sudah banyak partnya.
Jika tidak mau bersabar silahkan ke lapak aku yang disana MayaRisNS. Jika sabarnya sangat luas silahkan nunggu aku update disini.
Aku harap kalian kalian suka sama cerita ini. Jangan lupa vote, coment dan share.
Follow dulu sebelum membaca.
Selamat membaca.
" Will you merry me?"
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
" Yes..."
Riuh tepuk tangan saat si perempuan meneriman lamaran dari si pria yang berlutut sembari membuka kotak cincin yang bertahtakan berlian sederhana. Lamaran si pria yang langsung diterima si perempuan disaksikan teman-temannya dari kedua belah pihak yang mengelilingi mereka berdua. Lamaran dalam bentuk surprise ini direncanakan oleh si pria untuk kekasihnya dengan menghadirkan keluarga dan teman-temannya. Satu kata dalam lamaran ini, romantis.
Kagumi mengusap air mata haru yang jatuh dibawah matanya, senyum manisnya mengembang sempurna menyaksikan momen indah sang sahabat yang dilamar kekasihnya setelah bertahun-tahun pacaran. Hatinya ikut menghangat dan membuncah bahagia sang sahabat sudah ada yang melamar. Hanya dirinya yang tertinggal jauh dari para sahabatnya.
Kagumi menengok kesamping begitu merasakan ada yang memeluk dan menyandarkan kepala di bahunya. Dia melemparkan senyuman pada sang pelaku.
" Sebentar lagi lo Mi, nyusul si Anya." ucap Anggun, si pelaku." Santai aja lah."
Anggun berdecak sembari melepaskan pelukannya dari Kagumi, " Sampai kapan sih Mi kayak gini terus?"
Kagumi tidak menjawab pertanyaan Anggun, perempuan itu hanya mengedikan bahu acuh. Anggun disebelahnya menghela nafas pasrah karena kekeras kepalaan sahabatnya itu. Diantara mereka hanya Kaumi yang belum memiliki pasangan, Anggun sendiri sudah menikah dengan pria yang menjadi pacarnya sedah zaman putih abu-abu dulu dan sudah memiliki seorang anak laki-laki.
Anggun mengerti dan faham kenapa Kagumi bisa sekeras itu menutup hatinya, trauma dikhianati tidak bisa dengan mudahnya sembuh. Tapi sebagai sahabat sejak masa putih biru, Anggun ingin Kagumi membuka hatinya dan segera menemukan pasangan yang terbaik.
Sadar masih diperhatikan Anggun, Kagumi balas menatap menatap perempuan itu dengan tegas. " Jangan memandang gue kasihan!!"
" Siapa yang kasihan sama lo?"
Kagumi tidak menjawab, namun matanya terus menatap lawan bicaranya.
" Bukannya gue kasihan, tapi gue tuh sayang sama lo. Anya udah mulai melangkah jauh, tinggal lo yang masih stuk."
" Gue nggak merasa tertinggal, setiap orang punya jalannya masing-masing. "
" Bukan gitu maksud gue... Gue pengen kita bahagia bareng-bareng sama pasangan."
" Gue udah bahagia sama yang gue miliki sekarang."
" Bukan gitu maksudnya..." gemas Anggun pada sahabatnya yang super keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagumi & Kaisan
ChickLitKagumi Arcadya, perempun berusia dua puluh tujuh tahun yang masih santai melajang diera gempuran teman-temannya yang sudah menikah, hamil, sudah memiliki anak atau bahkan sudah mengantar anaknya sekolah TK. Bukan Kagumi tidak laku, banyak yang datan...