K&K 34

14K 1.1K 35
                                    

Hallo teman-teman

Semoga suka sama part ini yaaa... 🫶

Terimakasih buat yang udah vote dan coment di part sebelumnya. 🫰🫰

Jangan lupa vote, coment, dan share cerita ini. Follow juga akun ku yang ini sama instagram (bayangancahaya13)

Terimakasih, happy reading 💜💜💜

















































Tadi pagi acara akad pernikahan anaknya Tante Tiah sudah terlaksanakan dan berjalan dengan baik. Benar sekali apa yang dikatakan beliau kemarin pernikahan puterinya akan mewah. Terbukti untuk akad nikah dan resepsi dilaksanakan di gedung langganan para artis. Dekor nya pun begitu mewah. Bukan hanya itu, banyak pejabat negara juga yang hadir membuat semua keluarga tekjub sebab pekerjaan Om Dandi bukan di pemerintahan. Usut punya usut sih keluarga suaminya Bela lah yang berada pada kalangan elit sehingga banyak orang penting yang datang.

Malamnya resepsi akan di gelar, berbeda dengan acara akad nikah yang mengusung adat Jogja, resepsi mala mini bertema internasional. 

Kagumi sendiri saat ini masih berdandan dibantu oleh seorang MUA yang dari hari jum’at membanunya merias wajah. Perempuan itu cukup deg degan, sebab gaun yang akan dia pakai takut membuat Kaisan marah.

Sebenarnya Kagumi tidak mau dengan model gaun itu, tapi mertuanya malah mendukung untuk menggunakan gaun dengan belahan sepanjang kaki sampai sebatas paha itu. Belum lagi bagian atasnya cukup terbuka. Saat pengukuran baju Kagumi sudah memilih model lain, tapi kata mertuanya Kagumi dia akan sangat cantik jika menggunkan gaun itu. Sebagai menantu yang baik Kagumi manut aja. Toh sebenarnya dia pun suka.

Beberapa menit kemudian, gaun bewarna biru itu sudah melekat di tubuh indah Kagumi. Perempuan itu memlihat pantulan dirinya di cermin, sungguh paripurna.

“ Sayang udah be-… astagfirullah…”

Kaisan spechlees melihat penampilan sang istri. Kagumi sendiri Cuma nyengir kuda ngelihat Kaisan yang kayak shock ngelihatnya.

“ Ini Ibu yang pilihin modelnya.” Ucap Kagumi yang diakhiri senyum kaku.

Kaisan menghela nafas kasar, dia berdecak kesal.

“ Aku cantik nggak?” tanya Kagumi, siapa tahu bisa mencairkan suasana yang tegang ini.

“ Cantik kalo Cuma kita berdua doang di kamar,” kata Kaisan, laki-laki itu menyambar tangan sang istri lalu, “ Ayo sini, nggak usah ikut ke resepsi aja lah kita kalo dandanan kamu kayak gini, meningan kita ngurung diri di kamar aja. Bikin bayi.”

“ Nggak bisa gitu dong Kai.” Sebal Kagumi, terkadang Kaisan ini suka berlebihan.

“ Ya kenapa kamu bikin baju kayak gini?” tanya laki-laki itu frustasi, bahkan dia sampai mengusap-ngusap wajahnya.

“ Kata Ibu kalo aku pake baju kayak gini cantik, masa aku harus nolak saran dari Ibu sih. Kan aku nya juga suka…” cicitnya.

Kagumi balik menatap sebal Kaisan yang suka banget mempermasalahkan bajunya, “ Kamu nggak suka apa lihat aku tampil kayak gini? Kamu mah sukanya lihat aku kucel, kumel, kayak nggak ke urus, iya kan?”

Kaisan memegang bahu sang istri, “ Nggak gitu sayang, udah berapa kali kita ngebahas hal ini. Aku suka kamu tampil kayak gini, malam ini kamu cantik banget, seksi banget, aku suka banget. Tapi, aku nggak suka kalo kamu keluar kayak gini…” Kaisan mengusap wajahnya, lalu dia memasang wajah memohonnya pada sang istri.

Kagumi & KaisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang