Hai tema-teman maaf baru bisa update lagi. Jangan lupa buat vote dan coment yaaa
Buat yang mau cepet baca cerita ini bisa ke karyakarsa, disana udah part ke 21, kalo mau bersabar disini juga boleh banget.
Selain follow akun wattpad aku ini, yuk follow juga ig ku biar kita lebih bisa deket. Kalo followers ku meningkat, nanti aku kasih spoiler buat next part dan dipercepat updatenya.
Semoga suka part ini, selamat membaca 😊😊😊Tidak terasa waktu terus berlanjut, Kagumi akan mencapai titik masa lajangnya. Perempuan itu masih tidak menyangka sebentar lagi dia akan di persuning oleh mantan pacarnya sewaktu zaman putih abu-abu. Tidak sepeuh lupa dengan kisah mereka dimasa itu, meski dia mencoba melumpuhkan segala ingatannya nama Kaisan dan kisahnya masih terpatri dalam dirinya. Kisah yang Kagumi fikir akan hilang sendirinya, nyatanya masih begitu banyak tersisa. Khayalan yang dulu dia angungkan, lalu sempat dia kubur kini akan menjadi nyata. Mimpi menjadi seorang istri dari Kaisan. Yang membedakan hanya rasanya yang sudah tidak lagi sama.
Hari ini Kagumi dan Kaisan akan melakukan fitting baju terakhir kalinya untuk acara minggu depan. Tidak terasa mereka akan segera bertemu dengan hari itu setelah melalui hari-hari yang begitu berat. Kagumi masih tidak menyangka berada diposisi saat ini, dia pun menjalani semua ini dengan perasaan hampa. Kagumi tidak tahu lagi harus seperti apa, dia tidak ingin meniikah. Kagumi tidak bisa membayangkan akan seperti apa rumah tangganya nanti.
" Mbak Kagumi tolong jangan diet lagi ya, udah dua kali loh ganti ukuran sama yang ini tiga kali. Sementara acara pernikahan Mbak kan sebentar lag." Kagumi tersadar dari lamunanya saat desainer yang Kagumi pilih untuk membuat baju pengantinnya bersuara.
Tanpa sadar dia melamun di depan cermin yang menampilkan dirinya dalam balutan kebaya putih yang begitu indah.
" Bukan diet, Mbak Kinan. Stres ngurusin ini itu jadi BB turun mulu." Balas Kagumi. Dia mana pernah diet-dietan.
Desainer yang bernama Kinan itu terkekeh mendengar jawaban Kagumi, " Kirain sengaja diet, soalnya banyak calon pengantin yang sengaja ngecilin badan buat tampil paripurna di hari H pernikahannya. Tapi, wajar juga sih BB turun karena steres ngurusin persiapan pernikahan. Banyak juga pengantin yang curhat sama saya pusing ngurusin pernikahan. Mbak Kagumi pasti stres banget sampai turun BB nya banyak banget."
" Ya gitu deh Mbak." Ucapnya sambil terkekeh tipis, Kagumi tidak membalas lebih panjang semenjak tahu dia akan menikan dengan Kaisan Kagumi rasanya kehilangan separuh hidupnya. Dia menjalani hidupnya yang ada saja, tidak ada semangat lagi seperti sedia kala.
Yang membuat Kagumi stress bukan persiapan pernikahannya, karena sebagian besar itu dikerjakan oleh Kakak dan orangtua nya. Yang membuat Kagumi stress, dia memikirkan nasibnya nanti setelah menikah. Kagumi selalu overthinking setiap harinya. Berbagai macam ketakutan menguasai fikirannya, sampai membuat dia malas makan.
Obrolan mereka tidak berlangsung lama, setelah Kagumi fitting kini giliran Kaisan yang diurus Mbak Kinan.
Tiga puluh menit kemudia sesi fitting baju selesai. Kagumi yang dipaksa sang Mama agar satu mobil dengan Kaisan tentu saja cemberut sepanjang berjalanan pulang dari butik. Sikapnya yang ceria entah pergi kemana, seolah yang sekarang ini bukan Kagumi. Perempuan itu menjadi lebih banyak diam, apalagi saat berdua dengan Kaisan. Atmosfir mereka seperti di kuburan, sepi dan angker.
Kaisan dan keputusan sendirinya, dia membelokan mobil yang dia setiri ke sebuah restoran yang akan mereka lewati. Tanpa menawarkan atau berdiskusi Kaisan mengambil keputusan mereka untuk mampir dulu ke sebuah restoran. Nggak nanya dulu Kagumi mau diajak makan atau nggak.
Saat Kagumi hendak protes, Kaisan sudah dulu membuka pintu mobil sambil berucap. " Udah waktunya makan siang." Lalu dia melenggang pergi.
Kagumi yang tidak ingin terkunci sendirian di dalam mobil sementara Kaisan enak-enakan makan di dalam, cepat-cepat turun sebelum calon suaminya itu mengunci mobil. Dia langsung menyusul laki-laki itu yang sudah mencapai pintu masuk. Langkah Kaisan yang lebar tentu tidak bisa diimbangi oleh Kagumi. Saat perempuan itu baru masuk, dia celingak celinguk mencari keberadaan kaisan. Setelah menemukan Kaisan yang sudah memesan makanan Kagumi langsung menghampirinya. Dan yang menyebalkan adalah,saa perempuan itu duduk waiters itu pergi setelah mencatat peasanan Kaisan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kagumi & Kaisan
Chick-LitKagumi Arcadya, perempun berusia dua puluh tujuh tahun yang masih santai melajang diera gempuran teman-temannya yang sudah menikah, hamil, sudah memiliki anak atau bahkan sudah mengantar anaknya sekolah TK. Bukan Kagumi tidak laku, banyak yang datan...