Kagumi melirik arloji yang menempel di pergelangan tangannya untuk ke tiga kalinya. Perempuan itu sedang berada salah satu café yang cukup hitz, tempat biasanya dia dan teman-temannya nongkrong. Kagumi sedang menunggu para sahabatnya sendirian, lagi-lagi kepalanya melirik ke pintu café atau area parkiran dari kaca karena kebetulan dia duduk di pinggir kaca. Teman-temannya terlambat dua puluh menit dari waktu yang sudah mereka sepakati. Biasanya mereka datang on time, tapi kali ini sangat membuat Kagumi kesal karena dia sudah ditungguin orang.
Perempuan itu mengecek hp nya, siapa tahu mereka membatalkan janjian bertemu dengannya secara mendadak. Kalau itu benar terjadi Kagumi akan marah pada mereka karena sudah membuat Kagumi menunggu dengan hasil yang sia-sia.
Akhir-akhir ini Kagumi sangat sibuk. Kesibukannya bertambah menjadi dua kali lipat, selain mengurus kerjaannya ada tambahan kerjaan yang harus Kagumi emban. Padahal Kagumi sudah menyerahkan semua pada keluarganya, Kagumi akan mengikuti apapun itu. Tapi, tetap saja Kagumi ikut turun tangan.
" Sorry Mi gue telat banget."
Anggun datang dengan nafas yang terengah-engah seperti habis dikejar orang gila, bahkan sedetik perempuan itu duduk dia langsung menyeruput milkshake milik Kagumi tanpa bilang terlebih dahulu. Kagumi sih tidak marah Karena hal itu sudah biasa terjadi, dia pun suka melakukan itu jua.
Kagumi hanya bergumam saja. Melihat milkshake miliknya yang sudah tandas bahkan dia sendiri belum mencicipi perempuan itu hanya pasrah saja.
" Haus bu?sampe minuman gue habis nggak ada sisanya." Kata Kagumi, Anggun sendiri hanya cengengesan saja.
" Lo nggak pesen makanan?" tanya Anggun melihat di meja itu hanya ada satu gelas milkshake.
Kagumi menggelengkan kepalanya, " Gue nggak bisa lama-lama."
Bertepatan Kagumi mengucapkan hal itu, Anya datang dengan terburu-buru seperti Anggun tadi. Namun, bedanya Anya langsung mengeluarkan kipas portebelnya untuk mengeringkan peluh yang menemperl dari area wajah sampai leher.
" Capek banget anjir." Gumam Anya yang masih bisa di dengar Kagumi dan Anggun. Setelah itu mereka memanggil writes dan memesan makan.
Kagumi mendengus kesal atas keterlambatan teman-temannya, " Tumben kalian telat, gue udah nunggu dari tadi loh." Ujarnya dengan wajah bt.
" Ck, baru juga telat sekali. Anak gue rewel nggak mau ditinggal, jadi gue harus cari cara dulu biar dia mau sama bapaknya." Ujar Anggun memberikan alasannya.
" Lah, kenapa nggak dibawa?" tanya Kagumi. " Biasanya juga ikut." Lanjutnya.
" Gue mau girl's time, mumpung Rexi libur kerja. Daripada di rumah nggak ada kerjaan, nggak kemana-mana juga, mening jagaiin Gio di rumah. Kali-kali gue lepas anak gue sama bapaknya dan gue keluar sendirian kayak masih perawan." Balas Anggun santai.
" Emak macam apa lo anak nggak dibawa-bawa? Entar rewel."sarkas Kagumi, dia kasihan pada anak Anggun yang pasti akan mencari ibunya itu. Kagumi tahu seberapa nempel Gio pada Anggun.
" Nggak tiap hari juga keleus." Ucap Anggun sambil mengibaskan tangannya. " Nggak bakal rewel juga sih karena dijagaiin bapaknya, gue yakin itu. Lo nggak tahu aja Mi kalo udah nikah plus ada anak mau pup aja susah banget, jangankan mau me time, mau mandi aja harus pake drama dulu. Sekarang gue mandi nggak bisa lama-lama yakak dulu. Rempong deh, untung Gio anaknya nempel juga sama bapaknya. Kalo Rexi nggak sibuk bisa nyelangan gue dulu buat jagain Gio kayak sekarang ini." Lanjut anggun sambil curhat.
Anya yang duduk disebelah Anggun mengangguk membenarkan. " Bener sih, kerasa banget perbedaannya. Gue yang belum ada anak juga udah mulia rempong ngurusin suami. Skarang tuh udah nggak bisa leha-leha atau rebahan seharian gitu, sekarang ada yang wajib diurus. Gue juga telat karena laki gue nggak mau ditinggal, harus dibujuk dulu , maklumlah pengantin baru masih anget-angetnya." Ucapnya sambil terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagumi & Kaisan
ChickLitKagumi Arcadya, perempun berusia dua puluh tujuh tahun yang masih santai melajang diera gempuran teman-temannya yang sudah menikah, hamil, sudah memiliki anak atau bahkan sudah mengantar anaknya sekolah TK. Bukan Kagumi tidak laku, banyak yang datan...