Selamat malam senin teman-teman. Semoga besok harinya indah yaaa, semangat buat yang masih beraktivitas 💪💪💪Semoga suka sama part ini, jangan lupa di vote, coment, share, dan follow.
Selamat membaca 💜💜💜
Acara akikah bayi Laras, yang juga keponakan Kaisan diadakan keesokan harinya, tepatnya di hari minggu. Sekitar pukul tujuh pagi rumah Laras sudah banyak kedatangan saudara dari Laras maupun suaminya, Rifki.
Rumah itu ramai dengan berbagai aktivitas. Ada yang sedang beres-beres bagian ruang tamu dan keluarga untuk nanti dijadikan tempat, semua sofa dipindahkan untuk sementara. Anak-anak sedang bermain dan berlarian di halaman. Di belakang beberapa Bapak-bapak tengah mengurus kambing yang sudah disebelih untuk akikah bayinya Laras. Sementara di bagian dapur tentunya ada Ibu-ibu yang sedang memasak, termasuk Kagumi yang juga ikut membantu. Perempuan itu kebagian mengupas sayur-sayuran.
Laras memang membuat acara cukup besar, hampir seluruh keluarga dari Laras maupun Rifki berdatangan. Tentunya dengan tujuan utamanya menjenguk si bayi mungil yang bru lahir ke dunia. Keluarga baru Kagumi itu memang kompak. Dari luar kota pun datang untuk menghadiri acara sederhana itu.
Sambil mengupas wortel Kagumi mengobrol dengan salah satu sepupu suaminya yang kebetulan juga tinggal di Surabaya, namanya Nita. Kagumi pun baru tahu separuh keluarga besar suaminya itu tinggal di Surabaya.
Asik mengupas wortel sambil mengobrol, terdengar suara heboh dari arah ruang tamu. Sepertinya ada keluarga yang lainnya baru datang. Kagumi yang notabennya anggota baru di keluarga suaminya belum tahu siapa gerangan yang baru masuk aja ngucapin salamnya heboh menggelegar. Kagumi belum familiar dengan suara itu. Obrolan dengan Nita pun terhenti.
Berbeda dengan Nita yang mengubah raut wajahnya tidak seceria tadi, Kagumi bersikap santai saja. Karena dia belum tahu ada apa dengan keluarga mereka.
Kagumi melanjutkan lagi pekerjaannya, namun Nita sekarang menjadi diam. Memebuat Kagumi merasa aneh dengan perubahan mendadak sepupu dari suaminya itu.
Saat suara Ibu-ibu yang suaranya menggelegar dan cerewet kaya petasan renteng itu semakin mendekat, Nita nyeletuk... " Kalo nanti Tante Tiah ngomong yang aneh-aneh sama Kamu jangan didengerin, anggap aja bunyi kentut." Ujarnya.
Membuat Kagumi mengrutkan keningnya bingung, " Hah, maksudnya?" perempuan itu belum mengerti.
" Nanti juga kamu tahu." Balasnya. Tidak membahas lagi hal itu.
Suara heboh menggelegar itu semakin mendekat, yang Kagumi dengar hal yang dia bicarakan adalah seputar hal yang ada di rumah ini. Ibu-ibu it uterus mengomentari aria pa yang dia lihat, hal kecil pun dia bicarakan.
" Aduh... aduhhh lagi pada masak ya..."
Seorang perempuan yang mulai paruh baya berdiri diambang pintu dapur kotor rumah Laras. Kagumi mengenalnya sebagai adik ipar mertuanya yang tinggal di Jakarta, Tante Tiah. Kagumi yang belum mengenal lebih jauh dan baru sekali ketemu saat pernikahannya. Penampilannya yang nyentrik dengan abaya ala timur tengah dengan perehiasan memenuhi kedua tangan dan leher membuat Kagumi yang baru melihat melongo.
" Pararuntennya, nggak bisa ikutan masak kemarin baru perawatan kuku heheheh." Ucapnya dengan gaya yang mengibas-ngibaskan tangannya, memperlihatkan jari yang penuh cincin dantangan yang penuh gelang. Seolah memperlihatkan perhiasan yang dipakainya. " Lagian atuh si Laras, kenapa nggak pake ketring segala atau pake ketringnya si Kaisan. Kalo masak gini kan repot, sodara juga jadi pada ikutan riweh..." ujarnya samil ketawa meremehkan.
Suasana dapur yang tadi penuh canda tawa dengan obrolan-obrolan serunya mendadah hening saat Tante Tiah mulai mengeluarkan kejulitannya.
Kagumi yang mendengar itu tentu cukup tersentak kaget, perempuan itu bahkan menahan nafas sesaat. Di depan ini ada Ibu mertuanya loh, gimana kalo Ibu Kaisan itu tersinggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagumi & Kaisan
ChickLitKagumi Arcadya, perempun berusia dua puluh tujuh tahun yang masih santai melajang diera gempuran teman-temannya yang sudah menikah, hamil, sudah memiliki anak atau bahkan sudah mengantar anaknya sekolah TK. Bukan Kagumi tidak laku, banyak yang datan...