Duhhh bentar lagi tamat nih. Sedih bakalan pisan sama Kagumi dan Kaisan. Kalo aku bikin cerita baru pada baca yaaaAku persembahkan part ini buat nemenin malam minggu kalian. Apa lagi yang jomblo gak ada temennya.
Jangan lupa versi lengkap ada di KaryaKarsa.
" Mi, makan dulu yuk..."
Suara seorang laki-laki kemayu mengayun di telinga Kagumi. Namun, tidak ada respon apapun dari perempuan itu.
Sejak ke datangannya berjam-jam yang lalu di villa ini Kagumi sama sekali tidak beranjak dari ayunan depan kolam renang tempatnya duduk sedari dia menginjakan kaki disitu. Kagumi hanya melamun atau sesekali menangis tanpa suara yang membuat orang yang melihatnya ikutan merasakan kepiluan.
Tempat pelariannya gak main-main, Kagumi memilih terbang ke Bali untuk menenangkan dirinya dan sembunyi dari oang-orang. Seperti beberapa kejadian menyakitkan yang pernah Kaagumi alami, Bali menjadi tempatnya healing.
" Please Mi, makan dikit aja. Kalo lo nggak peduli sama diri lo, tolong peduli sama janin yang ada dalam kandungan lo." Suara Jefry, laki-laki kemayu teman Kagumi yang menemani Kagumi disini kembali terdengar, namun masih diabaikan perempuan itu.
Jefry menghela nafas lelah, dia ikut merasakan kesedihan yang sedang Kagumi rasakan saat ini meski tidak tahu sepenuhnya masalah apa yang yang sedang Kagumi hadapi. Yang Jefry tahu cuman berita yang sekarang memanas di media social mengenai Kagumi dan Davin, entah bagaimana cerita aslinya Jefry belum tahu.
Dua orang itu adalah temannya, namun firasatnya mengatakan Jefry lebih percaya pada Kagumi daripada Davin. Tentunya juga Jefry tahu bagaimana seoang Davin dibalik layar. Kalo Ibu-ibu penggemar Davin tahu chef kebanggannya gimana saat karena dimatikan yakin deh iu Ibu-ibu gak jadiin Davin sebagai menantu idaman seperti yang suka dielu-elukan.
Dering telfon mengalihkan Jefry yang akan membujuk Kagumi untuk makan lagi. Nama Anggun tertera di layar hp yang menyala itu. Jefry dengan cepat mengakat panggilan itu.
" Gimana Kagumi?" tanya Anggun dari sebrang sana langsung to the point.
Anya yang mempunyai feeling bahwa Kagumi pergi ke Bali mengingatkan Anggun tempat yang memang biasanya Kagumi atau mereka ke san ajika sedang galau. Anggun juga ingat, Kagumi pasti akan menghubungi Jefry yang paling dekat dengannya dan sering berada di Bali. Makanya Anggun terus menghubungi Jefry untuk mengetahui keadaan Kagumi selama di Bali.
Jefry terdengar menghela nafas, " Dari dateng cuman bengong aja, gue ajak makan nggak mau, gue ajak ke luar gak mau. Ini juga gue lagi bujuk dia buat makann." Ujar laki-laki itu.
" Dia nangis gak?" tanya Anggun lagi.
" Tadi sempet beberapa kali gue liat nangis. Nangisnya diem bikin gue yang liat ikutan sedih. Nggak tega Nggun gue liat Kagumi gini." Balas Jefry. Matanya tidak lepas memandang Kagumi yang seperti tidak ada gairah hidup sama sekali.
" Jef, coba loudspeaker. Gue mau ngomong sama Kagumi, semoga aja abis gue ngoming ini Kagumi bangkit lagi."
" Oke."
Jefry me-loadspeaker panggilan dari Anggun supaya Kagumi bisa dengar apa yang dikatakan Anggun. Dia sedikit mengarahkan hp nya pada Kagumi yang masih diam aja.
" Mi, ini gue Anggun. Please makan ya, lo bisa sedikit tenang sekarang, gue udah tahu siapa yang ngirim foto lo sama Davin ke akun gossip lambe-lambean itu."
Mendengar suara dan ucapan sahabatnya barulah Kagumi bereaksi, dia menatap Jefry kemudian hp yang sedang laki-laki kemayu itu pegang.
" Siapa, Nggun?" tanya Kagumi dengan suara pelan dan lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagumi & Kaisan
Chick-LitKagumi Arcadya, perempun berusia dua puluh tujuh tahun yang masih santai melajang diera gempuran teman-temannya yang sudah menikah, hamil, sudah memiliki anak atau bahkan sudah mengantar anaknya sekolah TK. Bukan Kagumi tidak laku, banyak yang datan...