K&K 19

20.9K 1.2K 8
                                    

Hallo teman-teman

Aku kasih bahan buat malam mingguan nya nggak ada ayang. Mendingan baca cerita ini

Jangan lupa vote, comment, share, dan follow.

Semoga suka sama partai ini, selamat membaca.

Tiga hari setelah mereka pulang bulan madu, Kaisan langsung akan memboyong Kagumi untuk pindah ke rumahnya. Rumah yang selama ini Kaisan tinggali bersama ibu nya. Kagumi akan satu atap bersama mertuanya.

Untuk beberapa orang, tinggal bersama mertua adalah sesuatu yang mengerikan. Kagumi yang beberapa kali mendengar selentingan hal itu, baik dari karyawan, patner kerja, atau melihat dari social media, cukup ketar ketir saat ini.

Tapi, mau bagaimana pun. Ini sudah menjadi keputusan bersama. Bahkan, keluarga Kagumi pun terlibat dengan pembahasan ini. Dan sekarang, mereka sedang dalam perjalanan menuju ke rumah Kaisan.

Untuk melepaskan putri satu-satunya, Papa, Mama, beserta Kalandra dan istrinya ikut mengantarka Kagumi memulai kehidupan yang baru.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan, Kagumi dan Kaisan mengendarai satu mobil milik Kagumi yang akan ikut tinggal di rumah 'baru' yang akan mereka tempati. Sementara, keluarganya menaiki mobil Kalandra yang mengikuti dari belakang.

Perempuan itu kentara sekali menahan kegugupannya. Kaisan yang melihat sang istri resah dalam duduknya, meraih tangan sang istri dengan tangan kanannya, lalu membawanya ke depan bibirnya untuk dikecup pelan, sebelum bertanya.

" Kenapa?" tanya Kaisan lembut. Tangannya tidak dilepaskan dari tangan Kagumi, dia membawanya diatas pahanya.

Kagumi menggeleng, " Nggak papa." Dustanya, menyembunyikan kegugupannya.

Tentu aja Kaisan nggak percaya, orang kelihatan jelas Kagumi gelisah banget.

" Kalo nggak papa, kenapa duduknya nggak tenang gitu kayak cacingan?"

Kagumi diam tidak menjawab, perempuan itu lebih memilih melihat kea rah jendela daripada menanggapi omongan Kaisan. Terserah lah, gimana Kaisan aja. Yang lebih penting untuk Kagumi saat ini adalah bagaimana caranya nanti dia bertemu sama mertua untuk pertaman kalinya.

Meskipun beberapa kali bertemu sebelum menikah, Kagumi jarang berkomunikasi dengan mertuanya. Karena yang paling sering berkomunikasi itu Mama nya.

Dan sekarang, Kagumi sedang pusing gimana nanti, apalagi mereka akan setiap hari bertemu. Belun lagi jantungnya dag dig dug nggak berhenti-berhwnti dari dia masuk ke dalam mobil. Kagumi nggak tahu caranya membangun komunikasi dengan mertua. Dia takut salah dan takut menyebabkan kisruh. Pokoknya Kagumi takut ini dan itu. Takut mengenai apa yang dia dengar soal mertua terjadi padanya.

Duh, gusti. Gimana ini???

" Ibu nggak bakalan gigit kamu kok." Ucap Kaisan tiba-tiba, jarinya mengelus tangan Kagumi. Seolah laki-laki itu tahu apa yang membuat istrinya gelisah.

Perempuan itu tidak menjawab, malahan Kagumi menekuk wajahnya.

" Ibu aku baik kok Mi, beliau nggak akan jahatin kamu kayak di sinetron azab yang setiap hari ada di tv. Beliau nggak akan membeda-bedakan anak dan menantunya. Aku jamin itu, makanya aku berani ngajak kamu tinggal sama Ibu."

Kagumi menghela nafas pelan, suaminya ternyata tahu apa yang sedang dia fikirkan. Namun, apa yang dikatakan Kaisan belum mampu membuat hatinya tenang.

Melihat sang istri yang masih sedikit gelisah, Kaisan melepaskan tautan tangannya dari tangan sang istri. Kemudian, dia mengusap puncak kepala sang istri sebelum mengecup pelan dahi Kagumi.

Kagumi & KaisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang