Hari ini Kaisan full tersenyum setelah akhirnya sang istri luluh juga setelah ngambek beberapa hari yang membuat dia pusing kepayang, belum lagi kabar bahagia yang istrinya berikan sulit melunturkan senyuman Kaisan.
Saat Kagumi ngasih tahu bahwa dia sedang hamil Kaisan sangat senang, bahkan kebahagiaannya itu tidak bisa didefinisikan. Laki-laki itu sampai nangis saat tahu Kagumi sedang berbadan dua.
Saking excited nya semua orang langsung Kaisan kasih tahu. Dan kabar itu pun sudah sampai ke keluarga Kagumi. Sebagai bentuk syukuran kecil-kecilan mereka sengaja meliburkan diri dari pekerjaan masing-masing. Untungnya kerjaan mereka di perusahaan sendiri.
Rencananya mereka hari ini bikin acara makan-makan di belakang rumah Kaisan yang cukup luas itu. Tidak mengundang semua keluarga, acara ini hanya untuk keluarga inti saja. Meskipun sayang Laras tidak bisa hadir karena acara ini mendadak banget.
Kagumi sendiri mengundang Anggun sang sahabat untuk ikut acara makan-makan, kalau bukan karena dia yang lebih peka Kagumi nggak aka tahu dirinya sedang berbadan dua.
Taman belakang rumah Kaisan itu sudah siap dengan berbagaimacam hidangan. Diatas rerumputan hijau itu bahkan sudah tergelar tikar sebab si bumil ingin makan dengan ala-ala piknik. Tentu saja keinginan Kagumi itu langsung dituruti sang suami.
" Assalammualaiku..."
Seruan dari luar itu langsung membuat Kagumi bergegas ke depan rumah. Matanya berbinar mendapati keluarganya sudah datang.
" Mama... Kangen."
Kagumi langsung menghambur kepelukan sang ibu, menyalurkan perasaan rindu sebab sudah jarang bertemu.
" Mama juga sayang." Balas beliau.
Mama Kagumi mengecupi seluruh wajah sang anak perempuan satu-satunya itu penuh kasih sayang.
" A Kala mana Ma?" tanya Kagumi belum melihat batang hidung sang Kakak.
" A Kala nanti nyusul." Jawab Mama Kagumi.
Suara deheman mengalihkan Kagumi, " Ehkem, Papa nggak dikangenin?" ucap Papa Kagumi dengan pura-pura merajuk.
Kagumi tersenyum kemudian dia melepaskan diri dari Mamanya lalu menghambur ke pelukan Papa nya.
" Kangen juga dong." Kata Kagumi.
Papa Kagumi membbalas pelukan anaknya tidak kalah erat, " Anak Papa beneran udah gede ya, sekarang udah mau punya anak."
Kagumi tidak membalas, dia hanya merengek manja saja pada sang Papa.
" Mana suami kamu?" tanya Papa nya pada Kagumi.
Kagumi melepaskan diri dari Papa nya, " Ada di belakang sama Ibu. Ayo masuk."
Kagumi mengajak kedua orangtua nya masuk ke dalam rumah dan membawanya ke taman belakang.
Begitu melihat mertuanya sudah datang, Kaisan langsung menyapa dan menyalaminya dengan sedikit berbasa-basi. Lalu kemudian Ibu Kaisan yang menyapa orangtua Kagumi.
Sambil menunggu Kalandra dan Anggun para orantua meminum teh dulu sebelum nanti makan-makan. Kagumi dan Kaisan sendiri membantu Bi Asri meyiapkan hidangan untuk nanti.
Tidak berselang lama Kalandra beserta anak dan istrinya sampai, begitupun Anggun yang membuntuti Kalandra.
" Udah mau jadi Ibu, manjanya hilangin dan jangan banyak drama." Pesan Kalandra setelah memberikan selamat pada sang adik sambil memeluknya. Lalu Kalandra mengecup kening adiknya sebentar.
Sementara itu, Rexi suami Anggun yang juga sahabat Kaisan langsung memberikan selamat pada teman baiknya itu. Baru Rexi sahabat Kaisan yang diberi tahu itu pun istrinya sahabat Kagumi dan yang peka kalo Kagumi hamil.
" Congrats bro, sebentar lagi lo jadi Ayah."
" Thank you." Balas Kaisan sambil mereka berpelukan ala lelaki.
Rumah Kaisan yang biasanya sepi semakin ramai setelah kedatangan Kalandra dan Anggun. Apalagi mereka membawa anak yang tentunya menjadi hiburan karena tingkah lucunya. Dan mungkin beberapa bulan lagi bertambah dengan lahirnya buah hati Kagumi dan Kaisan.
Mereka mulai acara makan-makannya dengan penuh canda tawa. Apalagi dengan tingkah lucu anak Kalandra dan Anggun yang selalu membuat orang-orang tertawa.
" Papa seneng deh, Kagumi sekarang jauh lebih baik. Kelihatan banget perubahan Kagumi setelah nikah, Papa semakin yakin nggak salah milih pendamping buat Kagumi." Ucap Papa Kagumi disela-sela obrolan mereka.
Selanjutnya terdengar godaan-godaan pada Kaisan yang secara tidak langsung dibanggakan sang mertua. Laki-laki itu tersenyum malu-malu merasa berhasil mengembalikan Kagumi untuk kembali menjadi lebih baik lagi.
Ditengah asiknya kehangatan keluarga mengobrol dan bercanda bahagia, Bi Asri datang dengan tergopoh-gopoh.
" Maaf Bu, itu ada Neng Nisya diluar." Ucapnya memberitahu.
Entah mengapa suasana menjadi hening dan atmosfir disana juga berubah setelah mendengar ucapan Bi Asri. Kehangatan disana pun meluap entah kemana.
Tidak lama Nisya datang mengikuti Bi Asri dari belakang. Perempuan itu tersentak kaget mendapati banyak orang di taman belakang rumah Kaisan itu.
" Aduh kayaknya Nisya datang di waktu kurang yang tepat ya Bu. Maaf. Nisya cuma mau ngasih oleh-oleh dari Mama Papa yang baru pulang dari Paris Tan."
Perempuan itu tersenyum kaku dan juga tentunya merasa sungkan dengan kehadiran orang-orang yang nggak dikenal yang ada disana.
Akhirnya Ibu Kaisan bersuara, " Nggak papa Nis, duh kamu pake repot-repot segala ngasih oleh-oleh." Ujar beliau.
Ibu Kaisan berdiri menghampiri Nisya yang berada diambang pintu.
" Lagi ada acara ya Bu?" tanya Nisya, entah sekedar basa-basi atau kepo.
Ibu Kaisan tersenyum, " Syukuran kecil-kecilan, Kagumi sedang hamil." Jawab Ibu Kaisan yang membuat Nisya bagai tersambar petir. Wajah perempuan paruhbaya itu cerah tidak tahu gadis dihadapannya begitu mendung.
Namun dengan cepat Nisya mengubah lagi mimic mukanya seperti biasa, " Oh gitu. Selamat Kak Kagumi atas kehamilannya." Ucapnya.
Kagumi yang mood nya sempat anjlok karena kedatangan Nisya berpura-pura biasa saja dihadapan semua orang.
" Iya terimakasih, Nis. Sini mampir dulu." Ajaknya basa basi padahal dalam hati ogah.
" Siapa Kai?" tanya Kalandra mewakili yang lain, yang baru melihat Nisya, seingatnya perempuan itu bukan keluarga dari Kaisan.
" Anaknya tetangga sebelah." Jawab Kaisna.
Kalandra mengangguk mengerti mendengar jawaban Kaisan. Begitu pun yang lainnya yang mengerti. Mereka kembali melanjutkan obrolan. Berbeda dengan Anggun yang kebetulan duduk disisi Kagumi, perempuan itu langsung merapatkan dirinya dengan Kagumi. Berbisik ditelinga Kagumi langsung.
" Itu cewek gatel yang lo maksud itu?" tanyanya sepelan mungkin, jangan sampai ada yang mendengarnya. Saat mendengar anak tetangga mereka, Anggun jadi Ingat cerita Kagumi kemarin.
Kagumi mengangguk, " Iya." Jawabnya kesal, namun bukan pada Anggun.
" Idih, kirain cakep. Ternyata..." Anggun menggantungkan ucapannya, tapi Kagumi mengerti maksud sahabatnya itu. Anggun kalo nge-review orang yang dia nggak suka suka nggak tanggung-tanggung. Segala hal bisa dia komentari dari si orang itu.
Kagumi hanya tersenyum sinis saja menanggapi ucapan Anggun. Dia tidak memperdulikan lagi keberadaan perempuan itu. Bodoamat. Kehadirannya bikin acara Kagumi rusak aja.
Tapi, ucapan Mama Kagumi bikin perempuan itu melotot sampai bola matanya kayak mau keluar.
" Mbak, ajak sini gabung sama kita aja, biar tambah rame." Ujar Mama Kagumi pada Ibu Kaisan yang masih ngobrol sama Nisya.
Mama nggak tahu aja, itu perempuan yang bisa bikin anaknya sakit hati. Perasaan Kagumi jadi gondok setengah mati. Hilang deh kebahagiaan tadi.
Yang membuat Kagumi makin geram, perempuan itu mau diajak gabung sama Mama dan mertuanya.
Kalau lagi bahagia ada aja yang bikin sedih, emang hidup ini adil disamping kebahagiaan ada yang bikin gondok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagumi & Kaisan
ChickLitKagumi Arcadya, perempun berusia dua puluh tujuh tahun yang masih santai melajang diera gempuran teman-temannya yang sudah menikah, hamil, sudah memiliki anak atau bahkan sudah mengantar anaknya sekolah TK. Bukan Kagumi tidak laku, banyak yang datan...