Hallo teman-teman...
Maafkan aku baru bisa update 😢
Untuk nemenin ngabuburit kalian aku bawa yang manis-manis nih kayak takjil atau kayak dia yang manisnya kayak gula jawa, wkwkwk. ( Ngomong apa sih aku ini.) Skip
Terimakasih buat yang selalu vote dan coment. Terimakasih buat yang selalu nunggu cerita ini update.
Mau ngasih tahu juga di Karyakarsa udah sampai part 37, kalo mau mampir ke sana aku tungguin yaaa...
Itu aja sihhh
Oke, semoga kalian suka sama part ini dan selamat membaca💜💜💜
Karena mereka tidak berangkat bersama, Kagumi jadi lebih santai. Kaisan tidak akan menjemput sebab tadi pagi dia membawa mobilnya sendiri untuk pergi ke toko.
Kagumi juga memberi tahu suaminya dia akan pulang agak malam, pekerjaannya agak molor sedikit mengharuskannya untuk lembur.
Selain itu, Kagumi juga janjian dengan teman-temannya untuk bertemu. Mumpung Anya masih ada di Bandung, teman Kagumi itu besok sudah kembali lagi ikut suaminya tinggal di luar kota.
Mereka berniat kumpul di toko Kagumi sembari Kagumi bekerja. Kebiasaan ini sebenarnya sering terajadi. Apalagi saat mereka masih lajang. Mungkin ruangan Kagumi itu bisa disebut bascame mereka.
Dulupun saat awal-awal Kagumi memulai karir, Anggun dan Anya kerap membantu Kagumi dalam membangun karirnya itu.
Dari zaman dulu sampai sekarang, persahabatan mereka terjalin begitu erat. Tidak bisa dilepaskan. Semoga persahabatan mereka abadi selamanya.
Brakkk...
" Yuhuuuuu..."
Kagumi sudah tahu siapa yang datang ke ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Setiap Anggun dan Anya kesini kelakuan mereka memang begitu, kurang sopan santu.
Tapi, tenang aja. Kagumi sebagai sahabat sejati tidak mempermalahkan hal itu. Dia pun tidak terganggu, soalnya jika sedang ingin sendiri Kagumi akan mengunci pintunya. Kagumi tidak masalah kalau harus mengganti pintunya lagi akibat terlalu sering dibanting oleh mereka. Pintu bisa diganti tapi persahabatan tidak akan tergantikan.
Anggun dan Anya datang dengan tentengan dikedua tangan mereka masing-masing. Anggun membawa camilan yang sudah mereka rundingkan ingin nyemil apa, sementara Anya membawa makanan berat.
Makanan bayak yang mereka bawa akan habis oleh mereka bertiga? Jawabannya tentu pasti habis ludes tidak tersisa. Bodo amat sama berat badan bertambah, yang penting hari ini makan enak. Diet bisa dipikirin besok.
Bagaimana cara mereka menghabisi makanan sebanyak itu? Mereka kalau sedang ngumpul segala hal dibicarakan dan digibahkan. Sambil makan mereka saling sharing bahan obrolan dan bahan gibahan. Pelan-pelan makanan itu pasti habis. Habis makanannya barulah mereka selesai tukar ceritanya. Hal wajib yang harus ada saat mereka berkumpul adalah makanan.
Kagumi menunda dulu pekerjaannya saat teman-temannya mulai menaruh makanan diatas meja.
Sebelum ikut bergabung bersama Anggun dan Anya yang sudah duduk dilantai beralaskan karpet, Kagumi melepakan dulu cardigan yang dia pakai. Menyisakan dress hitam diatas lutut yang mencetak tubuh langsingnya, dengan tali dipundaknnya yang memperlihatkan lengan dan dadanya yang terbuka.
Mumpung nggak ada Kaisan, jadi dia berani buka-bukaan tanpa ada yang protes. Lagian dia juga lagi di dalam ruangan.
Sepatu high hils nya dia ganti dengan sandal capit teplek yang lebih nyaman. Rambutnya yang di keriting gantung bagian bawahnya dia gulung lalu dia jepit dengan jeday.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagumi & Kaisan
ChickLitKagumi Arcadya, perempun berusia dua puluh tujuh tahun yang masih santai melajang diera gempuran teman-temannya yang sudah menikah, hamil, sudah memiliki anak atau bahkan sudah mengantar anaknya sekolah TK. Bukan Kagumi tidak laku, banyak yang datan...