K&K 12

20.7K 1.4K 25
                                    

Hari itu tiba, hari dimana Kagumi akan dipersunting oleh seorang lelaki pilihan orangtua nya. Perempuan itu mematut dirinya di cermin, kebaya putih melekat indah di tubuh rampingnya. Riasan wajah serta siger dan roncengan melati mempercantik dirinya. Sekali lagi Kagumi tersenyum tipis. Menguatkan dirinya sendiri untuk bisa lebih ikhlas menerima kehidupan barunya.

Di ruangan itu dia tidak sendiri, ada MUA dan timnya yang menemaninya serta Anggun dan Anya yang selalu ada disampingnya. Untuk ke sekian kalinya Kagumi menghela nafas berat, dengan mengucapkan basmallah dalam hati Kagumi meneriman pernikahan yang tidak bisa dihentikan ini.

Tok... Tok... Tokk...

Ketukan di pintu mengalihkan mereka yang ada dalam ruangan itu, Anggun yang kebetulan berada tidak jauh dari pintu langsung membuka pintu tersebut. Kalandra muncul setelah Anggun membuka kamar Kagumi, laki-laki itu tersenyum lebar melihat sang adik yang begitu sangat cantik di hari ini.

" Adeknya Aa cantik banget..." spechlees Kalandra tanpa meredupkan senyumannya, dia menghampiri Kagumi. Kemudian menggenggam tangan sang adik.

" Sangat sangat cantik, Aa sampai pangling lihat wajah kamu." Ucap Kalandra menatap wajah Kagumi dengan mata yang berbinar, namun matanya yang berkacapun tidak bisa ditutupi.

" Makasih Aa..." ujar Kagumi, dia membalas senyuman Kalandra.

Orang kedua yang selalu memujinya cantik setelah sang Papa adalah Kalandra. Dari kecil sampai besar seperti sekarang Kalandra dan Papa nya selalu memuji paras Kagumi yang ayu. Meskipun sudah sering mendngar pujian itu, Kagumi selalu merasa bahagia mendengarnya, dia tidak pernah bosan mendengar pujian itu dari dua orang laki-laki yang sangat dicintainya. Tapi, entah mengapa pujian Kalandra kali ini bukan hanya membuat Kagumi senang, ada rasa haru juga yang membuat Kagumi ingin meneteskan air mata. Apalagi mata Kalandra memerah dan berkaca-kaca seperti siap mennagis.

" Aa sayang banget sama Kagumi. Saking sayangnya Aa sama Kagumi, Aa sampai tega ngelakuin ini sama Kagumi. Maaf sudah memaksakan kehendak dan terimakasih mau menerima dan bertahan sampai sejauh ini. Mungkin Aa belum bisa jadi kakak yang terbaik buat Kagumi, tapi percaya ya, apapun yang Aa lakuin ini demi kebaikan Kagumi juga. Aa sayang sama Kagumi, Aa ngelakuin ini karena takut kamu kenapa-kenapa. Aa takut kamu semakin terjerumus ke hal yang nggak baik karena kurang pengawasan dari kami. Sementara Papa sudah tua untuk jangain kamu dan Aa nggak bisa jagain kamu setiap menitnya karena Aa juga punya keluarga." Jelasnya.

Air mata Kalandra luruh juga, mata yang semula hanya berkaca-kaca sekarang deras mengeluarkan airnya. " Mungkin kamu akan bosen dengernya, tapi Aa akan terus bilang Aa sayang banget sama kamu. Aa akan selalu ada bersama kamu meskipun Aa nggak selalu ada disisi Kamu." Ucapnya dengar beruraian air mata.

Adiknya yang sangat dia sayangi sebentar lagi akan menjadi milik oranglain. " Aa yakin, Aa nggak salah milih Kaisan, Aa nggak salah ngasih amanah ke Kaisan untuk ngejaga kamu." Ujar Kalandra.

Kagumi tersenyum, " Udah dong A, jangan nangis. Bukannya ini hari bahagia aku, kok Aa nangis sih?" matanya ikut berkaca dan siap menangis. Tangannya mengusap pipi Kalandra yang penuh air mata.

Bukan hanya mereka saja, orang-orang yang ada dalam ruangan itu pun turut terharu menyaksikan momen manis antara kakak dan adik itu.

" Kamu juga jangan nangis dong, nanti make up kamu luntur nggak cantik lagi. Mana acaranya baru dimulai." Ujar Kalandra sambil terkekeh, sementara tangannya mengusap pelan pipi Kagumi karena air matanya yang jatuh.

Kagum ikut terkekeh. " Aku juga minta maaf ya belum bisa jadi adik yang baik, suka banget ngebangkang, jarang dengerin omongan Mama Papa sama Aa. Suka ngeyel dan keras kepala. Terimakasih sudah mengusahakan yang terbaik buat adeknya Aa yang bandel ini." Ucapnya lirih.

Kagumi & KaisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang