K&K 35

15.8K 1.1K 47
                                    

Untuk kesekian kalinya Kaisan menghela nafas pelan, wajahnya tertekuk masam. Meskipun tadi malam mereka sudah baikan dan dia mendapat jatahnya. Tapi, karena hari ini dia harus pulang duluan ke Bandung membuat semangatnya hilang entah kemana. Satu hari lagi dia harus LDR-an dengan istrinya. Kagumi masih ada satu pekerjaan lagi di Jakarta.

Kaisan yang sedang duduk di pinggir ranjang terus saja memperhatikan sang istri yang sedang menstrika bajunya dengan lesu. Laki-laki itu belum berpakaian lengkap, menunggu bajunya dirapihkan dulu oleh sang istri sebab dia akan langsung meeting dengan client.

" Nih bajunya." Kata Kagumi sambil berbalik, membawa kemeja yang baru dia setrika. Namun dia terkejut saat melihat Kaisan yang belum memakai celananya yang sudah dia setrika. " Ya Allah, kenapa celananya belum dipakai sih?"

Perempuan itu menahan kesal. Udah tahu mereka kesiangan sebab abis subuh tidur lagi, Kaisan ada meeting tapi belum siap-siap.

Kagumi bahkan belum dandan dan sisiran demi menyiapkan keperluan suaminya supaya nggak telat, Kaisan malah males-malesan. Bahkan rambut basah Kagumi masih dibungkus handuk lho.

" Nanti meetingnya telat lho, jangan males-malesan gini dong. Cepet pake celananya, ini bajunya juga udah aku setrika." Omel Kagumi.

" Ngagk mau, males." Gumam laki-laki itu.

Bukannya menuruti ucapan kagumi, Kaisan justri malah rebahan diatas tempat tidur. Membuat Kagumi jadi berdecak kesal.

Kagumi simpan kemeja itu disebalh Kaisan, dia mengambil tangan suaminya dan menarik agar bangun. " Ayo bangun." Katanya.

Dengan malas-malasan Kaisan bangun, kemudian Kagumi memakainkan kemeja itu ke tubuh suaminya. Dengan cekatan dia mengancingkan kemeja suaminya sampai tuntas. Lalu Kagumi membantu suaminya untuk memakain celana.

" Berdiri." Titahnya tegas, membuat Kaisan menurut meskipun males. Kagumi merapihkan pakaian suaminya lalu memasangkan ikat pinggang.

Diburu waktu Kagumi langsung menyisir rambut suaminya dan memberikan gel rambut supaya lebih fress, dia juga menyemprokan parfum dibeberapa titik tubuh Kaisan. Tidak membutuhkan waktu yang lama Kaisan sudah rapih.

Jika Kagumi tidak turun tangan suaminya itu tidak akan bersiap-siap dan malah leha-leha tidak memikirkan meeting pentingnya itu.

Kagumi sudah pahan situasi dan kondisi suaminya, dan dia tahu sekarang bagaimana harus bertindak.

" Udah beres." Kata Kagumi.

Lalu dia mengambil jas Kaisan yang menggantung di lemari, membantu memasangnya dengan rapih.

" Mau sarapan disini atau di jalan? Masih ada sedikit waktu kok kalo mau sarapan disini." Ucap Kagumi.

" Nggak tahu." Jawab Kaisan malas-malasan.

Kagumi bukannya tidak tahu suaminya badmood sebab akan LDR lagi, tapi gimana. Kagumi sudah tandatangan kontrak. Kagumi harus professional terhadap pekerjaanya begitu pun Kaisan.

" Ya udah di jalan aja sambil pergi." Putus Kagumi.

Kagumi berbalik, sekarang gilirannya berdandan sebelum rengekan Kaisan terdengar.

" Sayangggg..." rengeknya manja.

Kagumi menghiraukan rengekan itu, dia lanjut mengeringkan rambutnya yang basah. Kaisan kalo mode badmood susah di rayunya. Jadi, Kagumi biarin aja dulu sampai Kaisan tenang. Lagian kalo terus Kagumi rayu, dia sendiri yang bakalan balik kesel.

Ditengah mengeringkan rambutnya, Kagumi merasakan pelukan dan punggungnya berat. Kaisan menyandarkan kepalanya di punggung sang istri.

" Sayang mau makan sama kamu." Ucapnya manja.

Kagumi & KaisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang