K&K 23

19.3K 1.3K 23
                                    

Kabar gembira datan dalam keluarga baru Kagumi. Kakaknya Kaisan, yang berarti Kakak iparnya telah selamat melahirkan di Surabaya. Kak Laras biasa Kaisan memanggilnya, melahirkan seorang bayi perempuan. Melengkapi anak pertamanya yang laki-laki.

Saat mendengar Laras melahirkan, Ibu Kaisan langsung bergegas mempacking barangnya. Karena beliau akan menemani dan membantu anaknya yang baru melahirkan di Surabaya. Dan rencananya beliau akan tinggal selama sebulan di rumah Laras.

Laras yang melahirkan maju dari hpl yang ditentukan dokter membuat Ibu nya harus mendadak pergi ke Surabaya sendirian, dengan berat hati Kaisan tidak bisa mengantar dan menjenguk keponakan barunya sebab ada pekerjaan yang tidak bisa siwakilkan asistennya.

Begitupun Kagumi yang sudah ada jadwal kerja tidak bisa menemani mertuanya ke Surabaya. Kagumi dan Kaisan akan menyusul nanti sekalian saat acara akikah di hari ke tujuh. 

Dan sampai lah dihari keberangkatan mereka. Kagumi dan Kaisan menggunakan pesawat untuk ke Surabaya, mereka berangkat dari rumah sabtu siang. Sebab Kagumi ada sedikit kerjaan paginya.

Mereka tiba di Surabaya sore, di bandara sudah ada yang menjemput mereka yaitu supir dari suaminya Laras. Mereka tidak kemana-mana dulu, langsung meluncur ke kediaman Kakaknya Kaisan.

Tidak membutuhkan waktu yang lama mereka sampai di rumah laras, mereka disambut anak pertama Laras yang sedang bermain sepeda di halaman rumah bersama beberapa anak kecil lainnya. Mungkin teman-temannya.

“ Om Kai!!” teriak Rafa, anak pertama Lara situ langsung berlari menghampiri Kaisan yang baru turun dari mobil.

Kaisan langsung merentangkan tangannya begitu mendengar teriakan Rafa yang berlari ke arahnya, meninggalkan teman-temannya yang mentap kearah mereka. Rafa langsung masuk dalam pelukan Om-nya, sebegitu kangennya anak itu dengan Kaisan. Karena memang, Kaisan sangat dekat dengan keponakannya itu.

Laki-laki itu mengecup puncak kepala Rafa sekilas sebelum melepaskan pelukannya. “ Rafa lagi apa?” tanya Kaisan.

“ Lagi main sepedah sama temen-temen.” Jawab anak laki-laki berusia lima tahun itu.

Baru teringat sesuatu, Kaisan melihat istrinya yang ada disebelahnya. “ Oh iya, salim dulu sama Tante Kagumi.” Ujar Kaisan pada keponakannya.

Rafa melihat Kagumi, lalu dengan sopan dia mengulukan tangannya pada Tante barunya yang langsung disambut Kagumi. Anak itu mencium punggung tangan Kagumi takzim,“ Hallo Tante Kagumi.” Sapa anak itu sembari tersenyum.

“ Hallo Rafa.” Kagumi melemparkan senyuman pada anak sopan itu.

“ Rafa lanjutin gih main sepedahannya, itu temennya udah nunggu. Om sama Tante juga mau masuk.” Ucap Kaisan.

“ Mau lihat Adeknya Rafa ya Om?” tanya anak itu polos.

Kaisan mengusap kepala Rafa sekilas sambil tersenyum, “ Iya. Rafa mainnya jangan jauh-jauh ya…” peringat Kaisan.

“ Siap om…” balas Rafa sembari memberikan acungan jempol pada Om nya sebelum kembali bergabung lagi dengan teman-temannya.

Kaisan menggandeng istrinya untuk masuk ke dalam rumah. Begitu masuk ada Ibu yang sepertinya hendak ke luar.

“ Udah sampe…” ucap Ibu yang melihat anak dan menantunya masuk ke rumah Laras.

“ Iya Bu. Ibu mau ke mana?” Kaisan mengambil tangan Ibu nya untuk salim, begitu juga Kagumi.

“ Mau lihat Rafa, ada nggak di depan. Takutnya main ke jalan.” Ujar Ibu Kaisan.

“ Ada kok Bu, tadi juga udah dibilangin jangan ke jalan mainnya.” Ucap Kaisan.

“ Oh gitu, ya udah deh. Langsung aja istirahan ke lantai atas. Kakak kamu lagi ada yang jengukin, para tetangga baru ke sini. Istri kamu juga pasti capek abis perjalanan jauh.” Kata Ibu Kaisan, menyuruh anak dan menantunya masuk ke dalam rumah.

Sebagai bentuk sopan santu, karena memang ke lantai atas melewati Ibu-Ibu yang menjenguk Laras. Kaisan dan Kagumi bersalaman dulu dengan Ibu-Ibu disana. Ada yang masih muda, ada yang masih berumur, ada juga kayaknya yang seumuran dengan Ibu Kaisan.

“ Lho ini Mbak Kagumi yang suka masak di youtube itu ya?” tanya salah satu Ibu-Ibu disana.

Kagumi mengangguk dan tersenyum, “ Iya Bu.”jawab Kagumi lembut.

“ Wahh nggak nyangka toh, ternyata adik iparnya Mbak Laras.” Komentar Ibu yang lainnya.

“ Mbak Laras punya adik ipar artis nggak ngasih tahu…” ucap Ibu-Ibu yang kayaknya umurnya sama dengan Ibu Kaisan itu sambil terkekeh.

“ Buat apa toh Bu Ningsih saya ngasih tahu punya ipar seleb, nanti dikiranya mau pamer, mau pansos.” Balas Laras pada Ibu itu yang bernama Ningsih.

“ Ya kan, kita bisa minta foto sama artis. Iya kan Bu Ibu?” sahut Ibu paling muda diantara Ibu-Ibu yang lainnya, namanya Linda.

“ Aduh, maaf tapi saya bukan artis atau seleb. Saya tukang masak Ibu-Ibu.” Ucap Kagumi merendah.

“ Sama-sama masuk tv, ya artis Mbak.” Ujar Ibu Linda itu lagi. “ Kita minta foto boleh Mbak?” pintanya pada Kagumi. Yang langsung diangguki perempuan itu.

Jadilah Ibu-Ibu itu berfoto dengan Kagumi dan difotokan oleh Kaisan. Laras dan Bayi nya pun tidak lupa diikut sertakan. Setelah beberapa kali jepretan barulah Ibu-Ibu itu puas.

“ Terimakasih Mas Kaisan.” Ucap Ibu Linda menerima hp nya untuk berfoto bersama Kagumi.

“ Mbak Kagumi aslinya lebih cantik ya  Ibu-Ibu, kulitnya putih banget.” Ucap salah satu Ibu-Ibu. Kagumi sih mesem-mesem aja di puji Ibu-Ibu itu.

Namun Kagumi dan Kaisan masih tertahan diantara Ibu-Ibu yang sekarang mengajak ngobrol Kagumi. Sampai satu celetukan membuat Kagumi, Kaisan, dan Laras bingun harus bangaimana.

“ Mbak Kagumi sama Mas Kaisan cocok banget ya, yang satu cantik yang satu ganteng. “ ujar seorang Ibu yang tidak terlalu tua.

“ Saya kira Mbak Kagumi itu bakalan berjodoh sama Chef yang suka ada di tv itu loh, yang setiap sabtu dan minggu hadir di tv.” timpal Ibu Ningsih itu mau mulai nih.

“ Chef Davin?” tanya Ibu Linda memastikan.

“ Nah Iya, Mbak Kagumi kan beberapa kali jadi bintang tamu Chef Davin. Pernah bikin konten masak bareng juga kan. Saya melihatnya suka banget dulu tuh sebelum Mbak Kagumi nikah, cocok gitu Mbak Kagumi sama Chef Davin. Sama-sama pinter masak, cantik dan ganteng pula. Cocok deh.” Lanjutnya.

Sumpah demi apapun kalo bukan perempuan dan Ibu-Ibu udah Kaisan tampol mulutnya. Udah ngomongin didepan orangnya, pake diandingin segala lagi. Maksudnya apa coba? Omongannya nggak difilter dulu. Sok tahu lagi.

Wajah Kaisan sudah mengeras, tangannya pun mengepal menahan amarahnya agar tidak keluar dan berbuat tidak sopan pada para tetangga kakaknya. Raut wajah Kagumi yang semula ramah pun luntur. Menatap tidak percaya pada Ibu paruh baya yang seenak jidat asal jeplak bicara.

Begitu pun Laras yang ikut kesal adiknya dibanding-bandingkan didepannya sendiri. Memang sih Ibu Ningsih itu dikenal sebagai Ibu-Ibu yang mulutnya nggak bisadijaga. Tadipun dia ngebandingin anak Laras dengan cucunya. Selain suka ngebandingin orang, Ibu Ningsih juga suka nyampurin urusan orang.

“ Meskipun Ipar saya cocok banget sama si Chef-Chef itu, tapi sudah jodohnya adik saya bisa apa?” balas telak Laras membungkam mulut Ibu Ningsing.

Atmosfir disana menjadi canggung dan akward. Semua diam tidak ada yang bersuara lagi.

“ Kalian baru datang kan, capek. Yowes sana istirahat di atas.” Ujar Laras.

Tanpa berkata atau pamitan Kaisan langsung beranjak dari sana.

“ Mari Ibu-Ibu.” Pamit Kagumi masih bersikap sopan sebelum mengikuti suaminya.

Kagumi & KaisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang