K&K 2

26.1K 1.5K 5
                                    

Kagumi mengeret kopernya agak terburu-buru keluar dari bandara Husein Sastranegara Bandung. Satu tanggannya mengeret koper dan satunya lagi memainkan ponselnya untuk memesan taksi online. Jangan sampai dia ketahuan sama supir orangtuanya yang sudah pasti ditugaskan untuk menjemputnya di bandara dan akan langsung dibawa ke rumah orangtuanya, dimana sang Papa sudah menunggunya pulang. Kagumi belum mau untuk pulang ke rumah setelah ketahuan 'minum' oleh sang Papa setelah acara lamaran Anya tadi malam. Dia akan mengungsi ke rumah sang Kakak untuk beberapa hari sampai amarah sang Papa hilang. Rumah sang Kakak memang sudah menjadi tempat pelarian Kagumi setelah Kakaknya itu menikah.

Seharusnya hari ini kagumi masih di bali, berliburan bersama teman-temannya. Selain membantu kekasih Anya memberikan kejutan lamaran pada Anya, mereka ke bali sekalian liburan. Tapi, karena ketahuan 'minum' Kagumi harus pulang duluan atas perintah Papanya. Meski bukan pulang ke rumahnya, yang penting Kagumi sudah berada di bandung kota asalnya. Amarah Papanya akan sedikit mereda jika Kagumi langsung menuruti ucapannya meski tidak pulang ke rumah. Yang penting Kagumi sudah ada di bandung, itu cukup. Kagumi tidak bisa membayangkan jika dia tetap stay di bali, bisa beneran di jodohkan dia sama seorang ustad.

Bukannya apa Kagumi nggak mau sama ustad, Kagumi itu sadar diri bagaimana dirinya. Dia juga masih mau sendiri jodohnya meski agak alot.

" Aduh... maaf." Saking fokus pada Hp, Kagumi sampai menabrak orang yang berjalan berlawanan arah dengannya. Dia mengucapkan maaf tanpa melihat orang itu, Kagumi juga nggak peduli sih toh dia sudah meminta maaf.

Baru tiga langkah Kagumi berjalan dari tempat terjadinya tabrakan dengan orang itu, dia mendengar dengan sangat jelas ucapan yang Kagumi tahu dia seorang pria. " Nggak berubah."

Reflek Kagumi menoleh ke belakang melihat pria itu sekilas, dia mengedikan bahu acuh lalu lanjut menghampiri mobil taksi pesananya yang sudah menunggu.

Kagumi mengela nafas ketika dia sudah masuk ke dalam mobil dan duduk nyaman, beberapa detik kemudian mobil melaju menuju alamat yang Kagumi pesan, yaitu rumah sang Kakak.

Rasanya capek sekali, kayak dikejar-kejar apa gitu... Setelah mendapat perintah untuk segera pulang tanpa berfikir lagi Kagumi langsung mencari tiket penerbangan dari maskapai apa saja yang penting bisa pulang saat itu juga. Setelah mendapatkan penerbangan yang super mepet dia langsung bergegas membereskan barang bawaannya. Bahkan dia tidak sempat mandi saking diburu waktu yang mepet, dia hanya sempat cuci muka dan gosok gigi saja, nggak ada acara pake skincare atau make up sekalipun. Dia cuma menyemprotkan parfum pada tubuhnya untuk menyamarkan bau belum mandi di tubuhnya.

Dalam pesawat baru lah dia memperbaiki wajahnya yang baru bangun tidur itu. Kagumi tidak sempat mengganti pakaiannya, dia naik pesawat masih pake baju tidur dengan bawahan hotpans yang atasannya dilapisi hoodie berwarna putih. Keluar dengan keadaan lusuh sebenarnya bukan Kagumi banget, apalagi dia cukup dikenal banyak orang karena aktif menjadi creator YouTobe. Bisa malu dia kalo ada yang tahu dia dalam keadaan yang buluk.

Baru juga menghela nafas lega, dia dibuat menahan nafas oleh sang penelefon. Siapa lagi kalo bukan sang Papa? Apalagi beliau memanggil dengan panggilan video lagi. Kagumi menghela nafas kasar sebelum mengangkat panggilan itu.

" Ass--"

" Masih dibali?" todong sang Papa, padahal Kagumi mau mengucapkan salam.

" Enggak, udah di bandung kok. Tuh lihat..." Kagumi menunjukan lewat hpnya jalanan kota bandung dari jendela mobil, memberi tahu bahwa dia sudah ada di kota kelahirannya sesuai perintah sang Papa.

" Kenapa Mang Agus belum menuin kamu? Kamu dimana ini?"

" Di mobil. Tapi mobil taksi, hehehh." Kagumi nyengir kuda.

" Papa kan udah nyuruh Mang Agus nyuruh jemput kamu, kenapa kamu nggak pulang sama dia?"

" Sengaja, aku kan mau pulang ke rumah A Kalandra nggak ke rumah Papa. Aku tadi lihat Mang Agus kok, tapi aku langsung kabur. Suruh aja Mang Agus pulang, kasihan. Percuma nyari aku kalo akunya udah pulang." Dengan tidak berdosanya Kagumi berbicara, tapi dihatinya ketar ketir kok. Kagumi sok nggak takut aja, padahal deg degan bukan main.

" Astagfirullah..." frustasi sang Papa dengan kelakuan putri bungsunya itu. " Pinter ya kamu..." lanjut sang Papa. Beliau tahu tabiat Kagumi.

Papa dan Mama Kagumi pasti akan menyusulnya ke rumah sang Kakak, tapi untuk memarahi itu tidak akan terjadi. Karena ada cucu pertama mereka yang membuat tujuan mereka berubah haluan, dari yang mau menceramahi Kagumi jadi main sama cucu. Kejadian ini sudah terjadi berulang kali. Dan kabur ke rumah Kakak dijadikan tameng oleh Kagumi agar lepas dari marahnya sang Papa.

" Sekarang kamu bisa lepas dari Papa, lihat aja nanti kamu pulang ke rumah sudah ada calon suami untuk kamu." Kemudia sambungan video call dibatikan dari sebrang sana, dan Kagumi shock mendengar ucapan itu. Dia diam seperti patung dengan mata melotot dan mlut mangap.

" NGGAK MAU!" jeritnya nyaring sampai supir taksi online terkejut,lalu menatap Kagumi dari spion tengah dan kembali acuh mengemudi. 

Kagumi & KaisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang