Dua part lagi tamat guys...
Pengen bikin Q&A tapi takut gak ada yang nanya 😢
Semenjak kepulangan Kagumi ke rumah orangtuanya satu bulan yang lalu, Kaisan menjadi sulit menemui istrinya itu. Bukan orantua Kagumi yang melarang atau Kalandra yang mengusir. Meski masih memusuhi adik iparnya, Kalandra tidak pernah melarangnya untuk menemui Kagumi. Tapi, Kagumi sendiri yang menghindar, Kagumi sendiri yang sembunyi setiap Kaisan datang, Kagumi yang selalu menolak kedatangan Kaisan, dan Kagumi sendiri yang tidak ingin ditemui oleh Kaisan.
Perempuan itu selalu mengurung diri di kamar setiap Kaisan datang. Dia akan tetap di kamar selama apapun Kaisan menunggu, bahkan dia rela tidak keluar untuk makan agar terhindar dari Kaisan. Sampai sejauh ini belum ada yang bisa meluluhkan hati Kagumi yang begitu keras itu. Berapa kali Mama Papa Kagumi menasihati dan memarahi putrinya itu supaya mau menemui Kaisan, tapi Kagumi keukeh dan tutup telinga tidak mau melihat Kaisan
Kaisan tidak memaksa sama sekali untuk menemui istrinya, dia mencoba mengerti dan menuruti keinginan sang istri. Dia rela datang setiap pagi sebelum berangkat ke kantor dan sore sepulang dari kantor hanya untuk mengetahui keadaan Kagumi secara langsung meski lewat mertuanya dengan harapan Kagumi mau menemuinya sebentar saja.
Siapapun bisa menemui Kagumi tapi tidak dengan Kaisan. Beberapa kali Ibu Kaisan datang untuk menengok menantu dan calon cucunya, Kagumi mau menemuinya.
Terakhir Kaisan bertemu dengan sang istri adalah ketika dia mengantarkan Kagumi ke rumah mertuanya dari Bali saat Kagumi sudah bisa pulang dan kandungannya kuat setelah badrest hampir sebulan.
Setelah tadi sore datang ke rumah mertuanya dan mendapat hasil yang sama. Malam ini Kaisan pergi lagi ke sana, namun sekarang tidak masuk ke dalam rumah. Beberapa minggu ini dia selalu melakukan hal ini.
Kaisan datang lagi dan diam dalam mobil yang terparkir disebrang rumah mertuanya semalaman penuh, dia baru pulang saat subuh tiba. Tidak ada yang tahu kalau Kaisan selalu tidur disana dan melakukan hal itu setiap hari.
Kaisan selalu memandangi kamar tidur sang istri yang bisa terlihat dari luar, berharap Kagumi membuka jendela atau keluar dari kamar agar dia bisa melihat sang istri meski hanya sebentar dan tidak bisa memeluknya untuk sekedar membayar kerinduannya.
Kaisan sama sekali tidak bosan memandangi kamar tidur sang istri, dia akan selalu senang melakukannya sampai tertidur disana.
Pukul sebelas lebih Kaisan masih setia disana, sampai perhatiannya tertarik pada gerbang rumah mertuanya yang terbuka menampilkan Pak Firman – satpam- rumah itu keluar dengan sebuah sepeda motor.
Baru juga keluar, motor yang dikendarai Pak Firman berhenti tepat disebrang mobil Kaisan yang terparkir. Kaisan melihat Pak Firman turun dan mengutak atik motornya, sepertinya motor itu mogok atau rusak.
Nelihat hal itu Kaisan segera keluar, dia menyebrang dan menghampiri Pak Firman yang tidak sadar dengan kedatangannya.
" Motornya kenapa, Pak? Pak Firman juga mau kemana malam-malam gini?" tanya Kaisan langsung begitu sampai di depan Pak Firman dan motornya.
" Lho, Den Kaisan ngapain disini, Den?"
Pak Firman tentu saja kaget dengan kedatangan menantu sang majikan yang tiba-tiba muncul disini.
" Pak Firman mau kemana?" Kaisan malah bertanya lagi, dia tidak ingin menjawab pertayaan Pak Firman yang nanya dia lagi apa disini. Pak Firman tidak boleh tahu apa yang sedang dia lakukan karena bisa-bisa semua sekuarga istrinya tahu dan takutnya jadi masalah lagi. Apalagi Kagumi yang mendengarnya.
" Ini Den, Neng Kagumi lapar katanya. Pengen sate sama martabak, Bapak mau beli ke depan." Jawab Pak Firman.
Rasanya perih mendengar sang istri kelaparan dan mungkin mengidam juga, tapi bukan dia yang mencarikan. Bukan dia yang disuruh untuk memenuhi keinginan sang istri. Dia merasa tidak berguna sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagumi & Kaisan
Genç Kız EdebiyatıKagumi Arcadya, perempun berusia dua puluh tujuh tahun yang masih santai melajang diera gempuran teman-temannya yang sudah menikah, hamil, sudah memiliki anak atau bahkan sudah mengantar anaknya sekolah TK. Bukan Kagumi tidak laku, banyak yang datan...