13

118 24 0
                                    

"Thew?"

Lamunan Matthew sukses buyar saat Yona menepuk bahunya dengan cukup kencang. Perempuan itu memajukan tubuh agar bisa menggapai Matthew yang masih duduk di belakang meja kerjanya, beringsut mundur sambil menyunggingkan senyum manis kepada Matthew yang mengerjapkan matanya beberapa kali. Bukan hanya kaget karena sikap Yona, Matthew juga terkejut atas kehadiran perempuan itu yang tidak diundang ke restorannya. 

"Mikirin apa, Thew? I've been here for a minute tapi kamu nggak sadar? Woahh..." Yona menggeleng-gelengkan kepala, bersidekap di depan Matthew yang memijit keningnya pelan.

"Something. Kenapa? Mami nyuruh kamu ke sini?"

"Nope! Aku mau ngasih surprise aja hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nope! Aku mau ngasih surprise aja hehe... surprise." Kekeh Yona dengan manis tapi Matthew sama sekali tidak terhibur.

Sikap dingin Matthew disadari Yona dengan mudah. Perempuan itu lalu berkacak pinggang, duduk di kursi depan Matthew sambil menggulum bibir. Kini rasanya awkward. Yona yang sudah menduga suasana itu akan dirasakannya, berupaya untuk menguatkan hati. Entah mengapa hari ini ia ingin sekali menyambangi restoran, bertemu dengan tunangannya yang tampak tidak bersemangat itu.

"Dinner on me." Yona menyahut tiba-tiba.

Kedua mata Matthew menyipit. Ia ingin sekali pulang untuk beristirahat begitu jam kerja usai. Tapi tidak enak pula menolak ajakan Yona yang akhir-akhir ini tidak diperdulikannya sehingga ia mengangguk pasrah.

"Let me drive, nanti abis dinner langsung balik, ya." Pinta Matthew disanggupi Yona dengan penuh semangat.

Bagaimana tidak semangat? Setelah hampir sebulanan ini ajakannya dicuekkan Matthew, akhirnya pria itu mau juga makan malam berdua dengannya di luar rumah. Hanya berdua. Dan Yona tidak mampu menyembunyikan senyum, berbanding terbalik dengan Matthew yang menundukkan kepala, merasa sedikit pening karena pikirannya yang masih berkecamuk memikirkan Dinda.

~~~

"Matthew udah punya tunangan." Kata Dafa kepada Dinda yang sedang duduk bersandar pada dinding toko kelontongnya yang sudah tutup.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unbroken String [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang