17

103 21 0
                                    

"Kamu udah dapat undangannya Vero, kan?"

Dinda terkesiap saat pintu ruang tutor terbuka, memunculkan batang hidung Jordan yang langsung masuk menghampirinya yang sedang duduk santai menunggu jadwal. Ruangan Tutor tidak sepi, ada beberapa orang di sana sehingga Dinda buru-buru berdiri--bersikap sopan kepada pemilik lembaga Kursus yang berkacak pinggang di depannya.

 Ruangan Tutor tidak sepi, ada beberapa orang di sana sehingga Dinda buru-buru berdiri--bersikap sopan kepada pemilik lembaga Kursus yang berkacak pinggang di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"D-dapat, Kak."

"Bagus. Aku baru ngasih tahu alamat kamu ke Sandy kemarin." Kata Jordan membuat Dinda mengerutkan kening.

"Calon suaminya Vero, Din. Kenal, nggak? Sandy Salim?" Tanya Jordan tersadar akan raut wajah Dinda yang keheranan atas perkataannya.

Tentu saja Dinda tidak kenal. Ia bahkan kaget saat Jordan mengenal Vero yang menjadi teman kelasnya dulu saat SMA. Menyebut undangan pernikahan yang baru didapatnya kemarin. Dipikirnya Jeonghan tidak terlalu peduli dengan adik-adik kelasnya, hanya peduli kepada diri sendiri dan teman-temannya saat sekolah.

"Sandy itu teman kelas aku waktu SMA, Din. Dia pacaran sama Vero udah setahunan ini, terus nikah, deh." Jelas Jordan tanpa perlu ditanya dan Dinda mengangguk-anggukkan kepala paham.

Sebenarnya Dinda tidak terlalu peduli pula. Mendapat undangan dari Vero saja sudah membuatnya senang, merasa diingat sebagai teman kelas saat SMA meski mereka tidak berhubungan lagi. Kemudian soal Sandy, mungkin Dinda akan melupakannya beberapa hari kemudian. Toh, ia memang tidak punya urusan dengan pria itu.

"Nanti barengan aja, ya, ke nikahannya." Kata Jordan dengan sangat santai sampai Dinda membelalakkan mata.

Dinda kaget karena Jordan mengajaknya di depan tutor lain yang ada di sana sampai perempuan itu sadar banyak mata yang memperhatikan mereka dengan penasaran. Jordan harusnya bisa menjaga hubungan mereka lebih profesional di kantor, tapi pria itu memang tidak bisa diatur dan Dinda hanya bisa mengangguk pasrah.

"I-iya, Kak."

~~~

"Anak Pak Yongki yang Koko tanya itu punya lembaga kursus di Kawasan Taman Sari. Baru aja buka, Ko." Mang Aceng tiba-tiba berkata saat Matthew baru saja naik ke dalam mobil untuk pulang ke rumah.

"Si Jordan?" Tanya Matthew memastikan dan Mang Aceng menganggukkan kepala.

"Iya, Ko. Papi sering ketemu sama Pak Yongki di Warung Kopi sejak Koko kecil. Kemarin Pak Yongki baru buka toko material lagi di Baleendah." Jelas Mang Aceng tentang Ayah Jordan Kristanto yang dilihatnya makan siang bersama Dinda beberapa hari yang lalu.

"Dinda kerja jadi tutor di lembaganya dia ya, Mang?"

Mang Aceng mengangguk lagi. "Iya, Ko."

"Hubungan mereka sebatas itu aja kan, Mang?" Tanya Matthew penasaran membuat Mang Aceng sedikit kikuk.

"Soal itu... Mang kurang tahu, sih, Ko."

Unbroken String [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang