19

105 24 7
                                    

Rahang Matthew mengeras, kedua matanya tidak bisa lepas dari Dinda yang tangannya sudah melingkar pada lengan Jordan setelah pria itu menariknya lebih dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahang Matthew mengeras, kedua matanya tidak bisa lepas dari Dinda yang tangannya sudah melingkar pada lengan Jordan setelah pria itu menariknya lebih dekat. Dinda sempat melihatnya pula, terkejut saat mendapati dua matanya yang menyorot tajam dari kejauhan, namun perempuan itu langsung membuang muka--berpura-pura tidak mengenalnya yang membuat Matthew sakit hati. Kedua telapak tangannya pun sudah terkepal di sisi tubuh, menahan emosi yang mulai meluap.

"Eh? Itu Dinda?" Jay berseru heran, menunjuk Dinda yang berjalan ke sekumpulan senior SMA mereka bersama Jordan di sisinya.

Manendra terkesiap, mengikuti arah pandang Jay lalu menatap Matthew yang auranya memburuk. Ia menutup kedua matanya sesaat, berusaha bersabar, kemudian menepuk bahu Matthew dengan pelan.

"Yuk yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuk yuk... cari temen SMA yang lain, yuk!"

"Serius itu Dinda sama Kak Jordan?" Tanya Jay pada Manendra penasaran.

Sama halnya dengan Matthew, Jay tidak bisa mengalihkan pandangan dari Dinda yang kelihatan kikuk berbincang dengan senior mereka. Ia sampai lupa kalau ada orang yang dadanya memanas melihat perempuan itu di dekatnya. Sampai Manendra meremas bahunya untuk segera berbalik.

"Ah! Bimo! Bimo!" Seru Jay sambil menunjuk seorang pria yang sedang memegang gelas minuman tidak jauh dari mereka. Ia sedikit kelabakan, lupa akan kehadiran Matthew yang masih memandang Dinda dengan sorot nanar. Untung saja Manendra bisa menegurnya secara tidak langsung.

"Thew!" Manendra segera menahan lengan Matthew saat sahabatnya itu ingin menghampiri Dinda dan Jordan.

Manendra dan Jay sempat lengah saat menyapa Bimo, salah satu teman mereka yang mendengar panggilan Jay tadi. Sedangkan Matthew berusaha melepas tangan Manendra yang menahannya, namun kekuatannya tidak sebesar sahabatnya itu.

"Gue mau ke Dinda bentar, Nen."

"Nggak!" Sergah Manendra tegas, menarik Matthew dengan cukup kuat untuk mengikuti langkahnya menjauhi Dinda. "Lu jangan gila ya, anjir. Jangan buat masalah di nikahan orang."

"I-iya, ke Bimo dulu." Timpal Jay kikuk, turut mendorong punggung Matthew untuk berjalan menghampiri Bimo yang sedang berbincang dengan beberapa teman kelas mereka dulu.

Unbroken String [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang