Happy reading...
" Yang bener Lo Sa? Sialan gue ketinggalan lagi." Umpat Nana tak percaya dengan kabar yang baru saja ia dengar sedangkan Angkasa, laki laki tersenyum dengan senyum khasnya yaitu mata melengkung membentuk seperti bulan sabit.
" Akhirnya si manusia kutub luluh oleh cinta, anjay patut dirayain ini, btw kapan jadiannya ?" Ujar Haikal heboh, tak sia sia ia mengajarkan teknik pdkt sama cewek. Sebagai guru Haikal sangat bangga.
" Udah lama seminggu yang lalu kalau nggak salah." Jelas Angkasa mengingat kembali tanggal jadian dengan pacarnya.
" Kok kita nggak tau sih." Gerutu Chandra dengan wajah cemberut. Katanya sahabat kok banyak rahasia.
Lalu Zavin dan Gio berjalan beriringan dengan tangan Zavin membawa nampan berisi minuman dan Gio membawa dua toples cemilan disisi tangan kanan dan kiri laki laki itu.
Mereka berdua meletakkannya diatas meja dan ikut menimbrung obrolan mereka berempat.
Hari ini Haikal, Nana, Angkasa, Chandra dan Gio memutuskan untuk menginap di rumah Zavin saat mengetahui bahwa Brian pergi ke luar negri untuk menyelesaikan urusan bisnis di sana dan Sharla harus syuting untuk MV lagu terbarunya. Selain menginap mereka memiliki tujuan utama yaitu mengajak Zavin untuk bermain dan beristirahat sejenak dari dunia yang terus menerus menuntunnya belajar.
" Kalau boleh tau pacar Lo namanya siapa, bang?" Tanya Gio penasaran, siapa gadis yang bisa meluluhkan hati Angkasa yang terkenal berhati dingin seperti benua Antartika, benua terdingin di bumi.
" Giselle teman sekelas kalian."
Gio dan Chandra lantas menyemburkan minuman yang barusan mereka teguk, apa ini mimpi, hei gadis bar bar itu... Sungguh mereka berdua masih tak percaya dengan kenyataan yang ada.
Zavin dan Haikal yang tak sengaja tekena semburan kuah itu langsung mengumpat dan seperti biasa Zavin tak bisa mengontrol emosinya sehingga mau tak mau Nana menetralkan amarah Zavin dengan menyumpal mulut laki laki itu dengan cemilan dan Haikal, jangan tanyakan laki laki itu dimana sekarang, ia sudah berlari kearah kamar mandi untuk membasuh mukanya.
" What the fuck." Umpat Gio dan Chandra bersamaan.
Tawa tak bisa di sembunyikan oleh Haikal yang baru saka kembali, ekspresi dua remaja yang paling muda diantara mereka itu sangat lucu.
" Jangan tertawa dong, ini serius?" Tanya Gio lagi yang sulit untuk percaya.
" Iya." Balas Angkasa seadanya, kenapa dirinya harus berbohong dengan kenyataan yang indah ini.
" Terus ini kapa nyusul?" Tanya Haikal tiba tiba di susul kekehan kecil keluar dari mulut laki laki itu.
" Sekedar mengingatkan, jangan digantung dia bukan jemuran, bang." Imbuh Chandra sembari menyenggol tangan Zavin yang asik menonton film yang diputar oleh sahabat sahabatnya tadi.
Dahi Zavin mengerut, kenapa tiba tiba mengarah ke dirinya.
Semuanya seketika berdecak kecuali Gio yang belum tau siapa yang mereka maksud sehingga laki laki itu menoleh kearah sahabat sahabatnya meminta penjelasan.
" Idih nggak usah sok nggak tau Lo." Oceh Nana mencebikkan bibirnya yang kemudian membuka mulut karena mendapatkan suapan biskuit dari Haikal.
" Serius, maksudnya apa?" Sungguh Zavin dibuat bingung sekarang. Dan anehnya pikirannya terus berputar antara Aleta dan Vendra, dua gadis yang akhir akhir ini hadir di hidupnya.
" Lihat Gi, bang Avin sok nggak tau sama ceweknya sendiri." Ucap Chandra sambil menumpang lengannya di bahu Gio tak lupa juga pandangan laki laki itu julit kearah Zavin seperti Mak Mak kompleks yang mulai mengajak merumpi manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK PILU
Teen Fiction'' TUHAN, TOLONG BANTU AKU MEMBUNUH PERASAAN INI." ***** Menjadi permata pengganti bukanlah perkara mudah hingga Zavin lambat laut kehilangan siapa dirinya. Sungguh hidup Zavin selama dua tahun terakhir setelah kejadian itu hanyalah mononton selayak...