00.16

772 121 6
                                    

"Kuroo..." Kenma memanggil Kuroo yang tengah sibuk dengan laptopnya itu.

Kuroo yang mendengar panggilan itu tentu saja segera menolehkan kepalanya. Menatap Kenma yang sedang mengintip di pintu ruang kerjanya.

Dia terkekeh kemudian menggerakkan tangannya seolah menyuruh Kenma mendekat.

Kenma yang menyaksikan itu tersenyum senang, dia membuka pintu itu lebar-lebar dan memasuki ruang kerja suaminya itu dengan riang gembira.

Kuroo menutup laptopnya ketika Kenma sudah berdiri tepat dihadapannya. Dia memberikan fokus penuhnya pada Kenma.

"Kenapa sayang?"

"Aku laper, pengen makan yang manis-manis."

Alis Kuroo terangkat satu pertanda bahwa dia heran mendengar ucapan sang omega. "Tumben amat."

Kenma mengedikan bahunya pertanda tak tahu kemudian duduk di atas meja kerja Kuroo.

"Beliin aku sesuatu dong.... Yang manis-manis gitu."

"Gak usah beli, kamu ngaca aja. Nanti juga kerasa manisnya." jawab Kuroo sambil tersenyum tipis.

Kenma mencubit pipinya kesal. "Ngaco, itu gak bisa di makan. Cuman bisa di rasa doang."

Kuroo tertawa kecil kemudian menyentuh tangan Kenma yang masih asyik mencubit pipinya itu. "Jadi kamu ngaku kalo kamu manis?"

"Kamu yang bilang, berarti itu bener, dong?"

Kuroo hanya mengangguk. Kemudian menurunkan tangan mungil itu dan mengusapnya pelan.

"Jadi kamu mau apa? Makanan apa minuman?"

"Apa aja deh, dua duanya kalo bisa."

Kuroo mengangguk-anggukan kepalanya. "Mau berapa?"

"Yang banyak." Kenma menarik tangannya yang sedang Kuroo usap kemudian menyilangkannya di depan dada. "Sampe aku kenyang."

Kuroo terkekeh mendengarnya dia mengangguk kemudian bangkit dari duduknya. "Oke, aku beliin kamu tunggu di rumah, ya?"

Kenma mengangguk kecil sebagai jawaban.

Kuroo segera menyambar kunci mobilnya yang tergeletak di sana. Sebelum pergi meninggalkan omega manisnya dia mengecup pelan dahi omeganya itu kemudian tersenyum.

"Aku pergi dulu, bye!!!" Kuroo berkata sambil melambaikan tangannya dan keluar dari ruangan itu.

Kenma mengangguk dan membalas lambaian tangan alphanya itu. "Hati-hati!!"

Setelah Kuroo benar-benar keluar dari ruang kerjanya, Kenma turun dari meja itu dengan perlahan. Matanya mengerling menatap sekelilingnya.

Ruangan yang cukup berantakan.

Pasti Kuroo tidak sempat membereskannya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Kenma menghela nafas kemudian menggerakkan tangannya untuk membereskan beberapa kamera yang tergeletak di atas meja itu. Bahkan beberapa diantara kamera itu masih ada yang menyala.

Huh, dasar Kuroo.

"Berantakan banget, padahal kan bisa kerja tapi gak berantakan kayak gini." ucap Kenma sambil fokus membereskan meja suaminya itu.

Pada saat dia tengah asyik membereskan meja Kuroo. Dapat di dengarnya suara langkah kaki yang sangat kencang dan cepat seolah sedang berlari mendekat kearahnya. Membuat Kenma berhenti melakukan aktifitasnya dan menatap pintu yang masih terbuka itu dengan tatapan heran.

Kenma tahu siapa yang sedang menghampirinya ini.

Ini pasti Kuroo, Kenma yakin itu.

Dia membelokkan badannya, menjadi menatap penuh pintu di hadapannya seolah menunggu kehadiran Kuroo.

Dan tak lama setelah itu, dapat di lihatnya Kuroo yang berlari memasuki pintu itu dan berhenti tepat di hadapan Kenma.

Kenma menatapnya heran. Kenapa Kuroo berlari sekencang ini? Apakah dia melupakan sesuatu?

"Kamu ke-"

"KEN!!" Kuroo berkata sambil mencengkram kuat bahu Kenma.

Kenma yang mendengar Kuroo berbicara dengan nada yang sedikit panik itu tentu saja menatapnya heran.

"Kamu ngidam, ya?!"

Kenma yang mendengar itu tentu saja heran.

Apa maksud Kuroo?

"Ngi—dam?"

Kuroo mengangguk. "Iya! Ngidam!!! Kamu kan lagi hamil, aku denger orang kalo lagi hamil itu bisa ngidam."

Tatapan Kenma makin heran berkata perkataan Kuroo.

Kuroo yang paham akan tatapan itu kembali berkata. "Itu loh... Suka mau sesuatu!!"

Tatapan Kenma seketika berubah menjadi seperti biasanya dia mengangguk kecil.

Oh, ngidam, ya?

"Berarti, aku ini lagi ngidam?"

Kuroo mengangguk semangat mendengar itu. Tangannya yang sedari tadi mencengkram bahu Kenma perlahan dia lepaskan, menjadi mengepal kuat saking senangnya.

"Iya!! Keren banget! Ini ngidam kamu yang pertama kali!!"

"Aku yakin anak kita pasti cewek kalo gak omega!!" ucap Kuroo sambil menatap perut Kenma yang masih rata itu dengan penuh semangat.

"Kamu tau dari mana anak kita cewek atau omega?"

Kuroo mengedikan bahunya. "Gak tau juga sih, tapi kan biasanya omega suka yang manis-manis!"

Prediksi yang tidak masuk akal, bagi Kenma.

Kenma terkekeh mendengarnya. "Aneh."

Kenma menatap perutnya yang masih terbungkus oleh sehelai baju itu.

Dan tiba-tiba saja Kuroo menggerakkan tangannya dan mengusap lembut perut rata Kenma.

"Sehat-sehat, ya di dalem perut Mamah!!"

Kenma yang mendengar itu hanya terkekeh geli.

Kuro menatap Kenma kemudian mengecup kening itu sekali lagi.

"Aku pergi dulu!! Nanti pas pulang kita foto, ya? Buat kenang-kenangan. Ini ngidam pertama kamu soalnya!!"

Kenma kembali terkekeh dan mengangguk kecil. "Iya, Kuroo..."

Kuroo tersenyum dan memeluk Kenma erat kemudian melepas pelukannya dan menatap perut itu sekali lagi.

"Papah mau cari makanan manis dulu!! Bye bye!!" setelah berkata seperti itu Kuroo segera berlari cepat keluar ruangan itu untuk mencari apa yang Kenma inginkan.

Kenma yang menyaksikan itu hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.

Tangannya bergerak, mengusap pelan perutnya itu. "Hahaha, liat Papah kamu semangat banget."

Lika-liku • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang