Kenma tahu bahwa Kuroo sangat sayang dan mencintainya.
Tetapi....
Tetapi...
TETAPI MENGAPA KUROO TIDAK MENGINGAT BAHWA HARI INI ADALAH ULANG TAHUNNYA?!
Kenma berdecak sebal memikirkan hal itu. Dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Menatap pintu ruang kerja Kuroo yang sedari tadi masih tertutup rapat itu.
Bahkan, sejak Kenma membuka mata dan ingin menutupnya lagi alias dari pagi sampai malam. Kuroo tidak ada menyinggung tentang ulang tahun atau semacamnya.
Grr.... Membuat Kenma sebal saja.
Kenma kan juga manusia biasa yang ingin di kasih kejutan di hari ulang tahunnya. Apalagi sama orang kesayangannya.
Tetapi, naasnya orang yang dia sayang ini malah tidak mengingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.
Eh—tunggu. Atau mungkin Kuroo sebenarnya ingat, tetapi dia pura-pura tidak ingat?
Kenma berhenti melipat kedua tangannya. Tatapan kesalnya kini berubah menjadi tatapan yang penuh harap akibat pemikirannya itu.
"Bener juga... Dia pasti mau ngasih aku kejutan di penghujung hari."
Kenma berkata sambil tersenyum senang. Berangan-angan kejutan apa yang akan Kuroo berikan untuknya.
Dia merongoh handphonenya dan melihat jam yang tertera di lockscreen handphonenya itu.
Jam menunjukan pukul 23.49 hanya butuh beberapa menit lagi sampai hari berubah menjadi besok dan hari ulang tahunnya ini berakhir.
Tapi tenang saja. Kenma yakin bahwa Kuroo akan memberikannya kejutan.
Jika tidak...
Ya lihat saja, Kenma akan melakukan perang dingin bersama suaminya itu hanya karena hal sepele ini.
Dia memasukan handphonenya lagi kemudian maju satu langkah dan mengetuk pintu ruang kerja suaminya itu dengan lembut.
Tok
Tok
Tok
"Tetsu..."
Kenma memanggil nama suaminya itu dengan lembut, berharap agar Kuroo menjawabnya dari dalam.
"Iya, Ken. Kenapa?"
Kenma tersenyum tipis mendengar jawaban itu dan kembali berkata. "Jangan sampe malem banget kerjanya."
"Aku mau tidur duluan."
"Iya sayang... Kamu duluan aja, nanti aku nyusul."
Kenma yang mendengar hal itu pun mengangguk sambil tersenyum tipis. Pasti Kuroo sedang menyiapkan kejutan itu untuknya. Makanya menyuruhnya tidur duluan.
Tanpa menjawab perkataan Kuroo. Kenma segera melangkah menuju ke kamarnya. Berniat untuk berpura-pura tidur agar rencana suaminya itu lancar.
Sesampainya di kamar, dia segera merebahkan badannya pada kasur empuknya itu. Dia menatap langit-langit sambil tersenyum tipis. Membayangkan kejutan seperti apa yang akan Kuroo berikan nanti.
Kenma menutup mulutnya yang menguap itu. Matanya berair akibat menahan kantuk. Perlahan kelopak matanya tertutup, menyembunyikan iris kuning keemasan itu dan masuk ke dalam alam mimpi.
Melupakan rencananya untuk pura-pura tertidur dan harapannya tentang kejutan itu.
~
Sementara itu, Kuroo yang sedang asyik bekerja langsung menghentikan kegiatannya ketika melihat kalender yang ada di meja nakasnya itu.
Dia seperti melupakan sesuatu. Tetapi apa yang di lupakannya?
Dia memijit pelepisnya, matanya terasa perih akibat memandangi laptop seharian penuh. Dan juga....
APA YANG DIA LUPAKAN?!
Kuroo mendesis memikirkan itu. Sungguh, dia seperti melupakan sesuatu yang penting. Tetapi apa?
"Apa yang aku lupain?" Kuroo bergumam sambil menyenderkan punggungnya pada kursi kerjanya itu.
Dia mendongakkan kepalanya menatap langit-langit ruang kerjanya itu. Sambil terus menerka-nerka apa yang sebenarnya ia lupakan.
Alisnya mengkerut seolah sudah kesal dengan semua ini. Bukannya berusaha mengingatnya. Kuroo malah bangkit dari duduknya dan menutup laptopnya.
"Gak tau lah, mending tidur." dia berkata sambil berjalan keluar dari ruang kerjanya itu dan menuju ke kamar tidurnya.
Kuroo membuka pintu kamarnya itu secara perlahan, seolah tidak ingin mengganggu Kenma yang tengah tertidur. Dia melangkah masuk ke dalam kamarnya dan mendekat kearah ranjang. Di dapatinya Kenma yang tengah tertidur dengan kaki yang masih bergelayutan di pinggir ranjang.
Kuroo terkekeh menyaksikan itu, dia segera membenarkan posisi Kenma dan setelahnya mengusap lembut surai dwi warna sang istri kemudian mengecup keningnya singkat.
"Tidur yang nyenyak, sayang."
Setelah mengatakan itu, Kuroo segera merebahkan badannya di kasur dan memejamkan matanya.
Dan tentu saja, dia melupakan bahwa hari ini adalah ulang tahun Kenmanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-liku • Kuroken[✔]
NezařaditelnéKatanya orang yang ingin menikah akan di uji oleh Tuhan, tetapi, mengapa ujian yang Tuhan berikan sangat berat?